3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ayam Broiler
Menurut Ensminger 1991, ayam broiler merupakan ayam yang telah mengalami seleksi genetik breeding sebagai penghasil daging dengan pertumbuhan yang cepat sehingga waktu
pemeliharaannya lebih singkat, pakan lebih efisien dan produksi daging tinggi. Ayam broiler adalah ayam yang mempunyai ciri khas yaitu tingkat pertumbuhannya yang cepat sehingga dalam
waktu singkat sudah dapat dipasarkan kepada konsumen. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes, famili Phasianidae, genus Gallus dan spesies Gallus domesticu. Ayam broiler
adalah ayam hasil persilangan ayam tipe berat dan tipe sedang yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan yang cepat dengan umur yang relatif muda 6-7 minggu. Dalam kurun waktu
tersebut, ayam broiler akan tumbuh 40-50 kali dari bobot awalnya Amrullah, 2004. Ayam broiler mulai populer di Indonesia sejak tahun 1980-an.
Pada umur 4 minggu, ayam sudah dapat dipasarkan dengan bobot badan kira-kira 0.8-1.0 kg, bahkan terkadang bisa lebih dari itu. Bobot hidup 2.1 kg dicapai pada umur 6 minggu untuk ayam
broiler jantan dan 1.7 kg untuk ayam broiler betina data tahun 1994. Sedangkan berdasarkan data pada tahun 1984, bobot badan tersebut dicapai pada umur 7 minggu pada program pemberian
ransum yang sama NRC, 1984 dan 1994. Ayam broiler jantan dan betina dipasarkan dengan bobot 1.8-2.0 kg umur 8 minggu dalam bentuk karkas atau potongan komersial karkas dan
juga dijual hidup NRC, 1994. Keunggulan dari ayam broiler tersebut dipengaruhi oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan, meliputi pakan, temperatur lingkungan dan cara pemeliharaan
atau manajemen.
B. Kandang
Perkandangan merupakan suatu elemen penting dalam usaha peternakan ayam broiler. Karakteristik ayam broiler adalah sebagai hewan berdarah panas homeotermic, yaitu hewan
yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya homeostatis. Proses mempertahankan keseimbangan panas dinamakan termoregulasi. Mekanisme ini hanya efektif pada batas tertentu, sehingga pada
suhu ekstrim unggas tidak dapat beradaptasi dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi unggas untuk dikandangkan sehingga mendapatkan lingkungan yang membuat mereka dapat
mempertahankan kesembangan panas Mulyantini, 2010. Tujuan pokok pembuatan kandang ditinjau dari aspek biologis menurut Pramu et al, 1981
adalah untuk melindungi ayam dari: 1.
Suhu luar yang tinggi dan berfluktuasi. 2.
Hujan tropis yang lebat 3.
Angin yang kencang Terdapat beberapa jenis kandang ayam ditinjau dari konstruksi dinding dan atapnya, yaitu:
terbuka hanya bagian depan, tertutup hanya bagian belakang atau satu sisi, terbuka setengah dinding ke atas, dan terbuka semua Pramu .et. al, 1981. Closed house merupakan istilah untuk
jenis kandang yang tertutup semua sisinya.
4
C. Hubungan Antara Hewan dan Lingkungan