Peran Perawat Sebagai Komunikator

Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Peran Perawat Sebagai Komunikator di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Tahun 2011 n=37 No Pernyataan Ya Tidak 1 Komunikasi perawat dapat dimengertidipahami dengan bahasa sederhana oleh penderita 27 73 10 27,0 2 Perawat menggunakan komunikasi terapeutik saat berinteraksi dengan penderita 12 32,4 25 67,6 3 Perawat berkomunikasi menggunakan bahasa yang jelas 24 64,9 13 35,1 4 Perawat menggunakan bahasa yang kasar pada pasien 9 24,3 28 75,7 5 Perawat memberi perhatian pada pasien 9 24,3 28 75,7 6 Perawat mendengarkan pertanyaan atau keluhan penderita dengan sabar 9 24,3 28 75,7 7 Perawat duduk bersama penderita untuk berkomunikasi 8 21,6 29 78,4 8 Perawat menggunakan nada suara yang tinggi saat berbicara dengan penderita 9 24,3 28 75,7 Berdasarkan tabel 5.5 tersebut diatas jawaban dari kuisioner diperoleh paling banyak responden yang menyatakan “Tidak” pada item pertanyaan no.4, 5, 6 dan 8 yaitu sebanyak 28 orang 75,7. Pernyataan yang menyatakan “Tidak” paling banyak pada item pertanyaan no. 7 yaitu sebanyak 29 orang 78,4.

5.1.4. Peran Perawat Sebagai Mediator

Peran perawat sebagai mediator dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Peran sebagai Mediator di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Tahun 2011 No. Peran Sebagai Mediator Jumlah Persentase 1. Baik 10 27,0 2. Cukup 15 40,5 3. Kurang 12 32,4 Jumlah 37 100 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa peran perawat sebagai mediator paling banyak menyatakan cukup yaitu 15 orang 40,5 dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 10 orang 27,0. Tabel 5.7. Distribusi Responden Berdasarkan Peran Perawat Sebagai Mediator di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Tahun 2011 n=37 No Pernyataan Ya Tidak 1 Perawat sebagai tempat pemecah masalah 16 43,3 21 56,7 2 Perawat menghargai segala tingkah laku penderita 25 12 67,6 32,4 3 Perawat menghargai pertanyaan dan pendapat penderita 22 59,4 15 40,6 4 Perawat membantu penderita mengambil keputusan 24 64,9 13 35,1 5 Perawat memberi respon cepat bila penderita memerlukan bantuan 22 59,4 15 40,6 Berdasarkan tabel 5.7 tersebut diatas jawaban dari kuisioner diperoleh paling banyak responden yang menyatakan “Tidak pernah” pada item pertanyaan no. 1 yaitu sebanyak 21 orang 56,7.

5.2. Pembahasan

Kemampuan bersosialisasi peran perawat pada penderita skizofrenia dalam memberikan rasa nyaman paling banyak menyatakan baik 18 orang, menyatakan cukup 12 orang, dan menyatakan kurang sebanyak 7 orang. Kemampuan peran perawat sebagai komunikator yang menyatakan baik sebanyak 11 orang, cukup 19 orang dan menyatakan kurang sebanyak 7 orang. Dan kemampuan peran perawat sebagai mediator yang menyatakan baik sebanyak 10 orang, menyatakan cukup sebanyak 15 orang, dan menyatakan kurang sebanyak 12 orang. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif bertujuan untuk mengindentifikasikan peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada penderita skizofernia. Berdasarkan hasil yang diperoleh , pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian peneliti tentang peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada penderita