merupakan rumah sakit rujukan dan memiliki jumlah perawat yang cukup memadai dengan fasilitas pelayanan yang cukup lengkap, dan penelitian ini
dilakukan pada bulan Oktober 2011.
4.4 Pertimbangan Etik
Dalam penelitian ini, hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan etik adalah sebagai berikut :
a. Memberikan penjelasan kepada responden penelitian tentang tujuan, manfaat dan prosedur pengisian kuisioner.
b. Meminta persetujuan responden dengan menandatangani informed consent.
c. Pengisian kuisioner didasari oleh alasan mereka tanpa paksaan dari pihak lain dan tidak ada efek yang merugikan terhadap pelayanan asuhan
keperawatan, yang diberikan kepada responden tersebut selama bekerja di rumah sakit jiwa.
d. Penelitian ini tidak memilki resiko yang besar dan catatan mengenai data dan jawaban responden akan dirahasiakan hanya untuk kepentingan
penelitian. 4. 5 Instrumen Penelitian
1 Kuisioner Demografi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner. Bagian pertama instrumen ini berisi data demografi penderita yang
melipiti : usia, jenis kelamin, suku, agama, tingkat pendidikan, lama bekerja.
2 Kuisioner peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia.
Kuisioner yang digunakan adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang memberikan gambaran peran perawat dalam meningkatkan kemampuan
bersosialisasi pada penderita skizofrenia. Kuisioner terdiri dari 18 pertanyaan yang dimodifikasi Nursalam,2002 dari tinjauan pustaka meliputi pertanyaan
tentang pemberian rasa nyaman, terdiri dari 5 pertanyaan yaitu item nomor 1 sampai 5. Kemudian pertanyaan tentang peran komunikator terdiri dari 8
pertanyaan yaitu item nomor 6 sampai 13. Dan terakhir pertanyaan tentang peran mediator terdiri dari 5 pertanyaan yaitu item nomor 14 sampai 18. Berdasarkan
setiap pertanyaan yaitu ya = 1 dan Tidak = 0 maka tingkat penerapan peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi dalam melakukan
asuhuan keperawatan pada penderita skizofrenia 0- 18, dengan kategori “baik” 13-18 . dengan skore 7- 12 daapat dikategorikan kategori “cukup” dan
dikategorikan kurang baik “0-18”.
4.6. Validitas
Instrument akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menggunakan data variabel yang diteliti secara tepat. Untuk
mengevaluasi keadekuatan validitas kuisioner peran perawat dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Sumatera Utara, peneliti menggunakan validitas isi. Peneliti melakukan konsultasi dengan kepada orang yang ahli dibidang keperawatan jiwa
dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Proses yang dilakukan