1. Komunikasi
Dalam keperawatan jiwa komunikasi merupakan alat untuk membina hubungan karena komunikasi mencakup penyampaian informasi penukaran pikiran,
perasaan. dan yang penting dilakukan atau diperhatikan perawat ketika berkomunikasi dengan penderita skizofrenia adalah : perawat berusaha
mengungkapkan perasaan, mengindentifikasi dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan dan juga secara aktif
mendengarkan dan memberi respon kepada penderita serta berfokus kepada pasien yang membutuhkan bantuan.
2. Sikap
Dalam keperawatan jiwa yang penting dilakukan atau diperhatikan perawat dengan penderita skizofrenia yaitu : berhadapan adalah sikap yang menunjukan
kesiapan dalam melayani dan mendengarkan keluhan pasien, mempertahankan kontak mata sikap yang menandakan parawat menghargai pasien dan menyatakan
keinginan untuk tetap berkomunikasi serta dapat dipercaya, membungkuk kearah pasien sikap ini menunjunkan keinginan untuk menyataka atau mendengarkan
semua apa yang dikatankan pasien, mempertahankan sikap terbuka pada saat berkomunikasi dengan pasien perawat sebaiknya jangan melipat kaki atau
menyilangkan tangan. hal ini menunjukkan kertebukaan untuk berkomunikasi dan sikap membantu pasien, tetap relaks dan tetap bersikap tenang , meskipun pada
situasi tidak menyenangkan , perawat harus mengontrol ketenangan, kecemasan dan rilaksasi dalam berkomunikasi dengan pasien.
3. Melakukan tindakan perawatan
Dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien perawat akan menghargai berbagai macam perasaan antara lain senang melihat pasien mulai
menunjukkan prilaku dan perasaan jengkel ketika pasien tidak mau minum obat, sehingga perawat terbuka dan sadar akan perasaan dan perawat dapat menggunakan
kesulitan pasien dalam membina hubungan saling percaya.
2.2 Strategi Pelaksanaan Komunikasi Pada Peran Bersosialisasi Perawat
Strategi pelaksanaan komunikasi adalah salah satu tindakan keperawatan jiwa terjadwal yang diterapkan pada pasien yang bertujuan untuk mengurangi
masalah keperawatan jiwa yang ditangani Fitria, 2009. Berdasarkan standar asuhan keperawatan yang tersedia, asuhan keperawatan skizofrenia dapat
dilakukan dalam bentuk memberikan rasa nyaman kepada penderita juga melakukan komunikator serta melakukan tindakan secara mediator.
Kegiatan yang dilakukan perawat adalah mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang
masih dapat digunakan, membantu pasien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana jadwal pelaksanaan harian pasien.
2.3 Konsep kemampuan 2.3.1 Pengertian kemampuan
Menurut Chaplin,1997, dalam kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan merupakan tenaga dayakekuatan untuk melakukan suatu
perbuatan. Sedangkan menurut Robbins,2000, dalam dalam kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau
praktek.
2.3.2 Kemampuan Perawat Dalam Bersosialisasi Pada Penderita Gangguan Jiwa
Kemampuan bersosialisasi adalah kemampuan seseorang dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa dalam memberikan bantuan pada pasien
sehingga dapat melakukan hubungan dengan penderita dengan cara berkomunikasi dan melakukan tindakan keperawatan terhadap penderita Roy
Obloy,1998 yaitu : 1. Memberi rasa nyaman yaitu perawat dapat memberikan suatu tindakan
perawatan dalam asuhan keperawatan jiwa seperti dengan memberikan sapaan, pujian atas suatu kemajuan penderita dalam mengatasi
penyakitnya, dan dapat memberikan informasi serta melakukan hubungan yang erat antara penderita dengan perawat sehingga perawat dapat
menciptakan rasa nyaman tersebut kepada penderita. 2.
Komunikator merupakan suatu komunikasi atau percakapan perawat yang dapat dimengerti oleh penderita dengan memnggunakan
bahasa yang sempurna, menggunakan bahasa yang jelas, dan bersama duduk untuk melakukan komunikasi, serta adanya sentuhan dan perhatian
terhadap penderita sehingga komunikasi tersebut dapat lebih mudah dalam bersosialisasi pada penderita.