Kemampuan memfermentasi
melibosa dan
rafinosa membedakan
L. plantarum dan L. casei. Ono et al., 1992.
Koloninya berwarna putih atau kuning dan beberapa galur bersifat motil. Koloni bakteri ini dalam media agar mempunyai ciri - ciri bulat, licin, padat,
putih, kadang-kadang kuning terang atau gelap, berdiameter 3 mm, bersifat anaerobik fakultatif. Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu 15
o
C pada umumnya dan tidak dapat tumbuh pada suhu 45
o
C, dengan suhu optimalnya berkisar 30- 35
o
C Gilliland, 1986. Strain L. plantarum IS-10506 merupakan hasil isolasi dari dadih yang
telah terbukti sebagai probiotik. Penelitian yang telah dilakukan oleh Collado et al. 2007b menunjukkan kemampuan L. plantarum IS-10506 yang tertinggi
di antara strain probiotik asal dadih lainnya dalam pengujian bacteriological adhesion to hydrocarbon BATH untuk melihat hidrofobisitas permukaan sel
BAL dan dalam pengujian autoagregasi. Kemampuan autoagregasi ini merupakan faktor penting dalam kolonisasi di saluran pencernaan.
Kemampuan adhesi yang tinggi ini memperkuat klaim probiotik L. plantarum IS-10506 yang berdasarkan penelitian Collado et al. 2007a bahwa
L. plantarum IS-10506 memiliki kemampuan terbaik dalam interaksi melawan adesi patogen.
3. Lactobacillus casei strain Shirota
Lactobacillus acidophillus dan Lactobacillus casei merupakan bakteri yang sering terdapat di usus manusia, mampu mencapai usus dan tetap berada
di dalamnya, tahan bakteriosidal, getah lambung, dan cairan empedu Yakult Honsha, 1990; Winarno, 2003. Speck 1978 menyatakan bahwa L. casei
dapat diisolasi dari saluran usus manusia dan Robinson 1981 menambahkan bahwa L. casei dapat diisolasi dari susu dan produk turunan susu.
L. casei strain Shirota, pertama kali ditemukan oleh Dr. Shirota tahun 1935, memiliki ukuran panjang 1.5 – 5.0
μm dan lebar 0.6 – 0.7 μm Mutai, 1981. L. casei strain Shirota merupakan bakteri dengan morfologi bentuk
batang, koloni tunggal atau berantai, gram positif, katalase negatif, tidak
berspora atau flagel, dan fakultatif anaerob. Bakteri ini hidup baik pada 15 – 41
o
C dan pH 3.5 atau lebih Meutia, 2003. L. casei strain Shirota termasuk homofermentatif yang memecah glukosa
menjadi asam laktat 90 dengan sejumlah kecil asam sitrat, malat, asetat, suksinat, asetaldehid, diasetil, dan asetoin yang berperan dalam pembentukan
flavor Selamat, 1992. L. casei tidak memproduksi amonia dari arginin, dapat memfermentasi amigdalin, manitol, solobiosa, dan salisin. L. casei juga tidak
dapat memfermenrasi substrat melobiosa, rafinosa, rhamnosa, gliserol dan jarang memfermentasi inositol atau sorbosa Robinson, 1981.
Konsumsi susu fermentasi dengan kandungan L. casei strain Shirota pada manusia memiliki potensi menurunkan resiko kanker kandung kemih Ohashi
et al., 2002. Penelitian lain dilakukan oleh Ishikawa et al. 2005
menunjukkan L.casei strain Shirota juga berpotensi mencegah kanker pada saluran kandung kemih pada studi in vivo.
Penelitian terkait peran L.casei strain Shirota pada sistem imun dilakukan oleh Nagao et al. 2000 yang menunjukkan bahwa asupan L. casei strain
Shirota dapat meningkatkan aktivitas sel Natural Killer NK pada manusia. Penelitian lanjutan membuktikan bahwa aktivitas sel NK dapat ditingkatkan
oleh L. casei strain Shirota pada manusia yang memiliki kebiasaan merokok Morimoto et al., 2005.
B. PERTUMBUHAN BAKTERI