Tabel 2 Probiotik yang umum dipakai
Bakteri Khamir
Lactobacillus bulgaricus L. acidophilus
L. paracasei Streptococcus thermophillus
Enterococcus faecium E. faecalis
Bifidobacterium pseudolongum B. thermophilum
B.breve B.bifidum
Bacillus cereus B.toyoi
B. subtilis Saccharomyces cerevisiae
S.boulardi
Sumber: Lee et al., 1999 dalam Metzler et al., 2005
1. Enterococcus faecium IS-27526
Enterococcus merupakan kelompok spesies dalam genus Streptococcus, selain Lactococcus,
Streptococcus, dan Vagococcus Surono, 2004b.
Klasifikasi ini berdasarkan gen 16S rRNA dalam bidang biologi molekuler. E. faecium terdiri dari E. faecium, E. durans, E. hirae, E. mundtii, E. villorum, E.
canis, dan E. azikeevi Salminen et al., 1999. Golongan enterokoki seringkali masih dikenal rancu antara fungsinya sebagai probiotik karena manfaat dan
keberadaannya secara natural di saluran pencernaan manusia, berbanding dengan perannya yang dikenal sebagai patogen dan resisten terhadap
antibiotik. E. faecium yang dikenal sebagai probiotik banyak ditemui pada saluran
pencernaan hewan seperti babi, sapi, domba, dan ayam. Jumlah E .faecalis di saluran pencernaan hewan sebesar 10
5
– 10
7
cfu gram mengungguli jumlah E.faecium yang hanya sejumlah 10
4
– 10
5
cfu gram. Selain itu E. faecium banyak ditemukan pada makanan, khususnya produk daging olahan babi dan
keju Salminen et al., 1999. Netherwood et al. 1999 menggunakan ayam berumur 1 hari hingga 4
minggu untuk diberi probiotik 10
5
cfug. Pemberian probiotik dilakukan selama 28 hari dengan pasca perlakuan selama 7 hari. Setelah 4 minggu terjadi
peningkatan E. faecium menjadi 10
7
cfug di usus. Keberadaan E. faecium ini dapat menghambat keberadaan E. faecalis.
Probiotik E. faecium adalah isolat asal dadih, yaitu produk fermentasi tradisional yang terbuat dari susu kerbau Akuzawa dan Surono, 2002. Pada
dadih terdapat pertumbuhan BAL dan salah satu strain yang diperoleh adalah E. faecium IS-27526. Strain ini telah terbukti sebagai probiotik karena tahan
asam lambung, garam empedu, dapat menempel di mukosa usus, dan dapat melawan bakteri patogen Collado et al., 2007a; 2007b. Probiotik ini juga
telah diidentifikasi secara molekuler dengan teknik Polymerase Chain Reaction.
E. faecium IS-27526 terbukti secara signifikan meningkatkan total serum imunoglobulin A IgA pada anak balita Surono 2004a; Rieuwpassa 2005.
Konsumsi susu yang ditambahkan dengan probiotik E. faecium IS-27526 juga secara signifikan dapat meningkatkan konsentrasi total serum IgA pada kaum
lanjut usia dengan selang kepercayaan 95 Rusilanti, 2006.
2. Lactobacillus plantarum IS-10506