BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Isolat Bakteri dari Feses Ular Sanca Python sp.
Bakteri diisolasi dari feses ular sanca dan ditumbuhkan pada media SMA pada suhu 30°C selama 24-48 jam. Dari hasil isolasi, diperoleh 10 bakteri yang berbeda
dari segi bentuk, tepi, elevasi, warna koloni dan sifat gram. Selanjutnya, isolat yang berbeda dipisahkan dengan menggunakan metode gores sehingga diperoleh
koloni murni untuk keperluan karakterisasi, seperti yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik Morfologi dan Pewarnaan Sifat Gram Bakteri dari Feses
Ular Sanca
Kode Isolat
Morfologi Koloni Sifat
Gram Bentuk Tepi
Elevasi Warna
FU1 Rizoid Berlekuk
Rata Putih +
FU2 Rizoid Bergelombang
Cembung Putih
+ FU3 Rizoid
Berlekuk Cembung
Putih + FU4 Tidak
Beraturan Bergelombang
Cembung Putih +
FU5 Tidak Beraturan
Berlekuk Cembung
Putih Kekuningan +
FU6 Rizoid Berlekuk
Cembung Putih +
FU7 Bulat Bergelombang
Cembung Putih Kekuningan
+ FU8 Tidak
Beraturan Berlekuk
Cembung Putih +
FU9 Rizoid Berlekuk
Rata Putih +
FU10 Bulat Bergelombang
Berlekuk Putih
Kekuningan +
Keterangan: FU= Feses Ular
Berdasarkan pengamatan morfologi dari seluruh isolat bakteri proteolitik yang didapat, bentuk koloni bervariasi diantaranya berbentuk rizoid, tidak
beraturan dan bulat. Tepi koloni pada umumnya berlekuk dan bergelombang. Elevasi dari koloni hasil isolasi juga bervariasi diantaranya berbentuk cembung,
rata dan berlekuk. Warna koloni isolat umumnya putih dan putih kekuningan. Hasil pewarnaan sifat gram pada seluruh isolat menunjukkan warna ungu.
Menurut Cappuccino Sherman 2001, isolat yang menunjukkan warna ungu saat diamati di bawah mikroskop termasuk pada golongan gram positif. Bakteri
gram positif mampu mempertahankan zat warna utama dalam pewarnaan gram, sehingga nampak berwarna ungu saat pengamatan dikarenakan dinding sel
kelompok bakteri ini tersusun oleh sebagian besar peptidoglikan, yang mampu mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci dengan alkohol.
Hasil uji biokimia menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda pada setiap isolat bakteri. Hasil karakterisasi biokimia bakteri dari feses ular sanca
dapat dilihat pada Tabel 2 dan Lampiran 13 hal. 41. Tabel 2. Hasil Uji Biokimia Bakteri dari Feses Ular Sanca
Kode Isolat
Uji Biokimia Uji Hidrogen Sulfida
Hidro lisis
Pati Gelatin
Sitrat Katalase
M o
tilitas Warna
Keretakan Endapan
Hitam Slant Butt
FU1 + + -
+ Jonjot
Kuning Kuning -
- FU2 + +
- +
Jonjot Kuning
Kuning - -
FU3 + + -
+ Pedang
Merah Kuning -
- FU4 + +
- +
Jonjot Kuning
Kuning - -
FU5 + + -
+ Jonjot
Merah Kuning -
- FU6 + +
- +
Pedang Merah
Kuning - -
FU7 + + -
+ Pedang
Kuning Kuning -
- FU8 + +
- +
Pedang Merah
Kuning - -
FU9 + + -
+ Jonjot
Merah Kuning -
- FU10 + +
- + Pedang
Kuning Kuning
- -
Uji hidrolisis pati dilakukan untuk mengetahui adanya enzim amilase yang berfungsi untuk memecah pati menjadi komponen yang lebih sederhana. Bila zat
pati dihidrolisis oleh eksoenzim amilase, maka senyawa tersebut akan diuraikan menjadi maltosa dan glukosa. Zat pati yang bereaksi secara kimia dengan iodine
ditandai dengan terbentuknya warna biru kehitaman. Proses iodinisasi zat pati menghasilkan molekul yang dapat mengabsorbsi semua cahaya, terkecuali warna
biru. Tidak terbentuknya warna biru sewaktu penambahan larutan iodine ke dalam media merupakan petunjuk adanya hidrolisis zat pati. Hasil uji hidrolisis pati
menunjukkan bahwa seluruh isolat bakteri dapat menguraikan zat pati. Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekeliling koloni bakteri
sewaktu penambahan larutan iodine ke dalam media. Hasil uji gelatinase dengan media gelatin agar memperlihatkan 10 isolat dapat menghidrolisis gelatin. Hal ini
tampak dari bentuk media gelatin yang sudah diinokulasi dan diinkubasi sesudah itu disimpan di kulkas selama 30 menit ternyata tetap cair Cappuccino
Sherman, 1983. Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam
menggunakan sitrat sebagai sumber energi bagi metabolisme sel. Media yang digunakan untuk uji ini adalah Simmons citrate yang merupakan media sintetik
dengan Na-sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan NH
4 +
sebagai sumber
N. Bila mikroorganisme mampu menggunakan sitrat, asam akan dihilangkan dari media, sehingga menyebabkan peningkatan pH dan mengubah warna media dari
hijau menjadi biru. Dari hasil uji, diperoleh data bahwa seluruh isolat tidak mampu menggunakan sitrat sebagai sumber energi.
Uji katalase digunakan untuk mengetahui adanya enzim katalase pada isolat bakteri. Hasil uji katalase menunjukkan bahwa seluruh isolat bakteri
memiliki enzim katalase. Hal ini tampak pada gelembung-gelembung gas yang dihasilkan di atas object glass yang sebelumnya telah diinokulasikan isolat bakteri
kemudian ditetesi dengan reagen katalase. Gelembung-gelembung gas tersebut berasal dari hidrogen peroksida yang terurai menjadi air dan oksigen oleh aktivitas
enzim katalase yang dimiliki oleh semua isolat bakteri. Hasil dari pengujian motilitas bakteri menunjukkan bahwa semua isolat
bakteri bersifat motil. Sifat motil dapat dilihat dari pertumbuhannya yang menyebar sepanjang tusukan pada media SIM. Pada uji hidrogen sulfida semua
isolat memperlihatkan hasil positif, reaksi positif pada uji hidrogen sulfida ditandai dengan terjadinya perubahan warna merah menjadi kuning pada bagian
slant dan butt media. Perubahan warna ini terjadi karena kemampuan bakteri
dalam memfermentasi molekul gula yang terdapat dalam media Cappuccino Sherman, 1983.
Dari hasil pengamatan morfologi dan uji biokimia diduga isolat FU7 dan FU10 mendekati ciri-ciri bakteri Bacillus. Koloni Bacillus sp. memiliki
karakteristik umum yaitu memiliki warna krem keputihan serta dapat berbentuk bulat dan tidak beraturan pada masa inkubasi 24-48 jam. Bacillus sp. tergolong
bakteri gram positif pada kultur muda. Genus Bacillus sp. bersifat motil, bersifat aerob beberapa spesies bersifat anaerob fakultatif, katalase positif. Tiap spesies
berbeda dalam penggunaan gula, sebagian melakukan fermentasi dan sebagian tidak Corbin, 2004.
Pada penelitian yang telah dilakukan Yue et al. 2011, bakteri Bacillus sp. 50-3 yang diisolasi dari feses kadal Calotes versicolor merupakan bakteri gram
positif. Demikian juga dengan bakteri FK 28 yang diisolasi dari tanah di Bangkok merupakan bakteri gram positif yang bersifat motil, aerobik, katalase positif dan
diduga mendekati ciri dari jenis Bacillus Pissuwan, 2001. Isolat lainnya seperti
FU1, FU2, FU3, FU6 dan FU9 memiliki ciri mendekati bakteri Actinomycetes. Actinomycetes termasuk bakteri gram positif yang bersifat aerobik, oksidatif dan
mampu tumbuh pada berbagai suhu 4-45°C. Bakteri ini mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan senyawa karbon glukosa, fruktosa, maltosa dan sukrosa,
nitrogen histidin, prolin dan sistein, mendegradasi makromolekul gelatin, pati dan hidup pada kadar garam cukup tinggi Goto, 1992.
4.2 Aktivitas Proteolitik Secara Kualitatif