BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan Maret 2015 di Laboratorium Terpadu, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, wadah sampel, Erlenmeyer, tabung reaksi, cling wrap, alumunium foil, spatula, timbangan digital,
hot plate , mancis, bunsen, alu dan mortal, hockey stick, rak tabung, vortex, pipet
serologi, pro pipet, ose bengkok, ose lurus, oven, inkubator, kulkas, laminar, penangas air, botol, autoklaf, sentrifus dan spektrofotometer UV.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah feses ular sanca Python sp., bulu ayam, aseton, akuades, alkohol, spiritus, kapas, kertas cakram, skim milk,
agar, KH
2
PO
4
, K
2
HPO
4
, MgSO
4
, NaCl, ekstrak yeast, Starch Agar SA, Simon Citrat Agar
SCA, Triple Sugar Iron Agar TSIA, Sulfit Indol Motility SIM, gelatin, iodin, pewarna kristal violet, safranin dan rambut kambing.
3.3 Isolasi Bakteri dari Feses Ular Sanca
Sampel feses ular sanca diambil dari Penangkaran Buaya Asam Kumbang, Sunggal, Medan. Sampel kering dimasukkan ke dalam wadah sampel. Selanjutnya
sampel dibawa ke Laboratorium Terpadu FK USU untuk diisolasi. Untuk isolasi bakteri dari feses ular disiapkan dua Erlenmeyer. Media skim
milk agar SMA dibuat dengan menggunakan metode Widhyastuti Dewi
2001 yang dimodifikasi Lampiran 9 hal. 37, dengan komposisi agar sebanyak 6 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer I yang berisi 150 ml akuades, kemudian
dimasak dan disterilisasi. Susu skim sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam Erlenmeyer II yang berisi 100 ml akuades, lalu dipasteurisasi menggunakan
penangas air selama 30 menit pada suhu 63°C. Media agar yang sudah steril dicampur dengan media skim milk. Sebanyak 1 g feses dilarutkan dalam 10 ml
akuades. Sampel diencerkan hingga 10¯
12
, lalu diinokulasikan 0,1 ml suspensi bakteri ke media SMA dan disebar. Kultur diinkubasi pada suhu 30°C selama 24-
48 jam dan diamati zona beningnya Lampiran 2 hal. 30. Koloni yang membentuk zona bening diamati dan dikarakterisasi bentuk, tepi, elevasi, warna
koloni dan berdasarkan pewarnaan sifat gram serta dilakukan uji biokimia seperti uji pati, uji sitrat, uji gelatin, uji motilitas, uji sulfida dan uji katalase Lampiran 3
hal. 31. Isolat murni disimpan pada media SMA miring sebagai stok kultur.
3.4 Uji Aktivitas Proteolitik Isolat Secara Kualitatif