18 tetapi menurunkan jumlah protozoa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai agen
defaunasi. Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun sirih terbaik adalah level 2. Dalam penelitian ini level 2 dan 4
dicampurkan dengan konsentrat dan diberikan ke sapi kemudian responnya diamati.
3.2.1 Pengaruh Penambahan Tepung Daun Sirih Terhadap Jumlah Sel Somatis Susu
Jumlah sel somatis merupakan parameter yang sangat penting untuk mengetahui status kesehatan ambing, sebab jumlah sel somatis dapat digunakan
sebagai acuan untuk menentukan tingkat kejadian mastitis Green et al. 2004. Sapi perah positif +++ menderita mastitis subklinis melalui pengujian
menggunakan reagen IPB1, diberikan perlakuan tepung daun sirih dalam ransumnya. Hasil yang diperoleh memiliki pengaruh yang positif terhadap
penurunan jumlah sel somatis susu. Jumlah sel somatis dalam susu menurun dengan perlakuan 2 d dibandingkan dengan perlakuan lainnya Tabel 5. Hasil
analisis sidik ragam pengaruh perlakuan tepung daun sirih terhadap jumlah sel somatis menunjukkan pengaruh yang nyata P0.05 terhadap jumlah sel somatis
susu pada minggu terakhir perlakuan.
Perlakuan 2d pada minggu I jumlah sel somatis sebesar 1800 x 10
3
selml dan mengalami penurunan sebesar 390 x10
3
selml pada minggu II sampai dengan 303 x 10
3
selml pada minggu III. Sedangkan pada perlakuan 0, 4d, 2s, dan 4s juga mengalami penurunan namun penurunan tersebut tidak stabil, seperti terlihat
pada perlakuan 2s dan 4s yang mengalami peningkatan jumlah sel somatis pada minggu II, tetapi pada minggu III kembali menurun.
Tabel 6 Pengaruh penambahan tepung daun sirih terhadap jumlah sel somatis x1000 sel
Perlakuan Pengamatan Minggu Ke-
1 2
3 Penurunan 1–2
4185±3863a 1450±1421a
1020±1305a -88.68
2 d 1800±1961a
390±2175a 303±4839a
-494.05 4 d
5230±4036a 4260±5865a
8000±7389b +34.62
2 s 3310±1595a
7750±9566a 2360±1389a
-40.25 4 s
1750±1058a 5570±2789a
1520±1245a 15.25
a
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 uji selang berganda Duncan.
Penambahan 2 setiap hari tepung daun sirih dalam konsentrat mampu menurunkan jumlah sel somatis 494.05 dari minggu I sampai dengan minggu
III. Sedangkan pada perlakuan 0, 4d, 2s, dan 4s menurun masing-masing 88.68, 34.05, 40.25, dan 15.13. Menurut Subronto 2003 di dalam air susu yang
19 normal mengandung sel somatis sebanyak 0 – 200.000 selml. Sel sel tersebut
terdiri dari sel mononuclear besar 65-70, netrofil 0-8, limfosit lebih kurang 5 dan kadang-kadang juga monosit. Hal tersebut terjadi akibat
kandungan tepung daun sirih mampu membunuh bakteri penyebab mastitis subklinis sehingga infeksi terhadap sel-sel ambing dapat menurun dan
mengurangi peluruhan sel dan peningkatan sel darah putih. Hasil tersebut didukung oleh percobaan in vitro yang menunjukkan bahwa tepung daun sirih
mampu menghambat bakteri Staphylococcus sp. pasca fermentasi in vitro dengan cairan rumen terutama pada level 2. Poeloengan et al. 2006 melaporkan bahwa
minyak atsiri daun sirih pada konsentrasi 50, 25 dan 12,5 dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus
epidermidis
, tetapi pada konsentrasi 50 dan 25 hanya menghambat bakteri Staphylococcus aureus
. Sel somatis susu merupakan peluruhan leukosit sel darah putih termasuk
makrofag, limfosit, neutrofil dan peluruhan sel eiptel Harmon 1994. Mobilisasi leukosit merupakan mekanisme pertahanan tubuh alami dalam menanggulangi
pembentukan koloni kuman-kuman yang berhasil masuk ke dalam sisterna Subronto 2003 sehingga tingkat infeksi kuman pada sapi berbanding lurus
dengan peningkatan jumlah sel somatis dalam susu Sudarwanto 1999. Hasil penelitian Leitner et al. 2004 pada domba yang diinfeksi dengan bakteri
Staphylococcus
menunjukkan peningkatan sel somatis. Pemeriksaan sel somatis perlu dilakukan secara berkala untuk mendeteksi dini penyakit mastitis subklinis
menggunakan reagent mastitis test, sehingga kejadian mastitis pada suatu peternakan dapat diatasi tetapi hal tersebut memerlukan tambahan biaya dan
waktu.
3.2.2 Pengaruh Penambahan Tepung Daun Sirih Terhadap Komposisi Susu
Susu dari sapi yang diberi tepung daun sirih dalam ransum menunjukkan perubahan komposisi susu yang meliputi kandungan lemak, protein, bahan kering,
dan bahan kering tanpa lemak. Şonea et al. 2009 melaporkan bahwa terjadi
penurunan lemak susu sebesar 11 pada sapi yang terinfeksi mastitis subklinis. Perlakuan level dan metode pemberian tepung daun sirih pada sapi yang
menderita mastitis subklinis memperlihatkan perubahan rataan kandungan lemak Tabel 6. Komposisi lemak susu berbeda nyata P0.05 di antara perlakuan.
Kadar lemak susu kontrol 2.63 tidak berbeda jauh dengan perlakuan pemberian tepung daun sirih 2d dan 4d 2.56 dan 2.58. Sedangkan perlakuan 4s nyata lebih
rendah P0.05 dari pada perlakuan lainnya. Perlakuan 2s dan 4s 1.38 dan 1.87 yang diberikan sekali dua hari cenderung menurunkan rataan kandungan lemak
susu.
Sapi yang menderita mastitis subklinis memperlihatkan perubahan rataan kandungan lemak dari setiap perlakuan level dan metode tepung daun sirih Tabel
6. Komposisi lemak susu berbeda nyata P0.05 di antara perlakuan. Kadar lemak susu kontrol 2.63 tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian
tepung daun sirih 2d dan 4d 2.56 dan 2.58. Pemberian tepung daun sirih pada level 0 0.63 tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2d dan 4d 2.56 dan 2.58.
Sedangkan perlakuan 4s nyata lebih rendah P0.05 daripada perlakuan lainnya.