Tujuan Penelitian Addition of betel leaf meal (Piper betle L) into ration for healing and preventing subclinical mastitis in dairy cow

5 Uji sensitivitas Carter 1979 terdiri dari 5 lima level tepung daun sirih 0, 2, 4, 6 dan 8 dari konsentrat. Metode pembuatan suspensi bakteri Staphylococcus sp. dibiakkan terlebih dahulu pada media Blood Agar dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Jika terbentuk koloni, maka koloni bakteri tersebut diambil dengan ose steril kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi yang telah berisi lima mililiter PBS. Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama dua jam, maka terbentuklah kekeruhan yang setara dengan standar Mc Farland 1 dengan konsentrasi bakteri 3 x 10 8 ml. Jumlah bakteri telah memenuhi syarat untuk uji kepekaan yaitu : 10 5 – 10 8 ml . Setelah itu, tepung daun sirih dan konsentrat yang dibuat sebelumnya dilarutkan dalam aquades 5 ml kemudian diteteskan pada sumur pada media agar. Sedangkan pengujian pasca fermentasi selama 4 jam, cairan yang terbentuk disaring kemudian diteteskan pada media agar. Selanjutnya dinkubasi pada suhu 37 o C selama 1 x 24 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu terbentuknya daerah hambatan pertumbuhan bakteri yang ada di sekeliling sumur berupa ukuran diameter daerah jernih. b Pengaruh tepung daun sirih terhadap fermentabilitas rumen Metode fermentasi in vitro diawali dengan menimbang konsentrat mengandung daun sirih 0, 2, 4, 6 dan 8 dan hijauan sebanyak 0.5 g yang telah dikeringkan pada suhu 60 o C ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam tabung fermentor, lalu dimasukkan dalam Shakker water bath suhu 39 o C. Kemudian ditambahkan larutan Mc Dougall pH 8 – 8.3 sebanyak 40 ml dan cairan rumen sebanyak 10 ml. Selama percobaan, cairan rumen dialiri gas CO 2 selama 30 detik lalu ditutup. Kemudian diinkubasi selama 4 jam. Setelah 4 jam, tabung fermentor diangkat dari shakker water bath, kemudian diberi larutan HgCl 2 jenuh sebanyak 2 tetes. Lalu disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm. Setelah itu, pH cairan rumen diukur menggunakan pH meter. Substrat akan terpisah menjadi endapan di bawah untuk pengukuran VFA dan NH 3. Metode yang digunakan dalam pengujian VFA adalah Steam Destilation Method. Pertama, supernatan diambil sebanyak 5 ml, kemudian segera dimasukkan ke dalam tabung destilasi. Setelah itu H 2 SO 4 15 ditambahkan dan segera ditutup dengan tutup karet yang mempunyai lubang dan dihubungkan labu pendingin. Setelah itu, tabung destilasi dimasukkan ke dalam labu penyulingan yang berisi air mendidih dipanaskan terus selama destilasi. Uap air panas akan akan mendesak VFA dan akan terkondensasi dalam pendingin. Air yang terbentuk ditampung dalam labur Erlenmeyer yang berisi 5 ml Na0H 0.5 N sampai mencapai 300 ml. Indikator PP Phenolpthalin ditambahkan sebanyak 2 – 3 tetes dan di titrasi dengan HCl 0.5 N sampai warna titrat berubah merah jambu menjadi tidak berwarna. Metode pengukuran konsentrasi NH 3 Conway 1958 diawali dengan bibir cawan diolesi vaselin. Supernatan yang berasal dari daun sirih diambil 1 ml 6 kemudian ditempatkan di salah satu ujung alur cawan Conway. Setelah itu larutan Na 2 CO 3 jenuh ditempatkan pada salah satu ujung cawan Conway bersebelahan dengan supernatan tidak boleh dicampur. Selanjutnya larutan asam borat berindikator warna m erah sebanyak 1 ml ditempatkan dalam cawan Conway. Cawan yang telah diolesi vaselin ditutup rapat hingga kedap udara. Larutan Na 2 CO 3 dicampur dengan supernatan hingga merata dengan cara menggoyang-goyangkan dan memiringkan cawan tersebut. Setelah itu, dibiarkan selama 24 jam dalam suhu kamar, setelah 24 jam pada suhu kamar tutup cawan dibuka, asam borat berindikator dititrasi dengan H2SO4 0.005 N sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi biru. Kecernaan bahan kering dan bahan organik dilakukan dengan teknik in vitro berdasarkan metode Tilley dan Terry 1963. Tabung fermentor yang telah diisi dengan 0.5 gram sampel ditambahkan 40 ml larutan McDougall dan 10 ml cairan rumen. Tabung dimasukkan ke dalam shaker bath dengan suhu 39 o C dan dialiri dengan CO 2 selama 30 detik, cek pH 6.5-6.9 dan kemudian ditutup dengan karet berventilasi, dan difermentasi selama 48 jam. Setelah 48 jam, buka tutup karet fermentor dan ditambahkan 5 tetes HgCl 2 jenuh untuk menghentikan aktivitas mikroba. Setelah aktivitas mikroba berhenti tabung fermentor dicentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 min. Substrat residu akan terpisah menjadi endapan dibagian bawah dan supernatan yang bening berada dibagian atas. Residu hasil centrifuge pada kecepatan 4.000 rpm selama 15 menit ditambahkan 50 ml larutan pepsin-HCl 0.2. Campuran ini lalu diinkubasikan selama 48 jam tanpa tutup karet. Setelah 48 jam tabung fermentor dicentrifuge dengan kecepatan 4.000 rpm selama 15 menit. Residu disaring dengan kertas saring Whatman No. 41 yang telah diketahui bobot kosongnya dengan bantuan pompa vakum. Hasil saringan dimasukkan ke dalam cawan porselen. Bahan kering didapat dengan cara dikeringkan dalam oven 105 o C selama 8 jam. Selanjutnya bahan dalam cawan dipijarkan atau diabukan dalam tanur listrik selama 6 jam pada suhu 450-600 o C untuk mengetahui bahan organik yang tercerna. Sebagai blanko dipakai residu asal fermentasi tanpa sampel bahan pakan. KCBK dan KCBO dihitung dengan formula : KCBK = BK sampel g - [BK residue g – BK blanko g] BK sampel x 100 KCBO = BO sampel g - [BO residue g – BO blanko g] BO sampel x 100

Dokumen yang terkait

Antibacterial Effectiveness of Red Betel (Piper Crocatum) And Green Betel (Piper Betle L.) Leaf Extracts As Alternative Materials Of Irrigation Of Root Canal

1 4 26

Uji Efek ekstra etanol daun sirih (piper betle L) terhadap penurunan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan yang diinduksi kafeina

8 113 84

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Menggunakan Metode Kempa Langsung Dengan Variasi HidroxypropilI Cellulose (HPC-SSL-SFP) Sebagai Pengikat

7 37 109

Addition of betel leaf meal (Piper betle L.) into ration for healing and preventing subclinical mastitis in dairy cow

0 7 109

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Sirih (Piper betle L.) Dan Kapur Sirih (CaCO3) Dengan Mikrokristalin Selulosa (Avicel) Sebagai Pengikat Serta Pengaruhnya Terhadap Kadar CD4 Dalam Darah

0 11 147

Using homeopathica drugs combination at peripartal phase in preventing bovine subclinical mastitis

0 3 6

View of Antioxidant Activity of Water and Ethanol Extract of Green Betle Leaf (Piper betle L.) and Red Betle Leaf (Piper cf. fragile Benth.) using DPPH Free Radical Inhibiton Method 405 1 10 20180118

0 0 4

Efektivitas antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle Linn) terhadap bakteri Enterococcus faecalis (Antibacterial effectiveness of betel leaf extract (Piper Betle

1 0 5

In Vitro Rumen Fermentation and Anti Mastitis Bacterial Activity of Diet Containing Betel Leaf Meal (Piper betle L.)

0 1 6

Effect of addition of vitamin C in diluent medium for quality of dairy cow (Bos taurus) spermataozoa after thawing

0 0 11