Materi Penelitian Kajian Penggunaan Tepung Daun Sirih Sebagai Antimastitis di dalam Rumen Secara
6 kemudian ditempatkan di salah satu ujung alur cawan Conway. Setelah itu
larutan Na
2
CO
3
jenuh ditempatkan pada salah satu ujung cawan Conway bersebelahan dengan supernatan tidak boleh dicampur. Selanjutnya larutan
asam borat berindikator warna m erah sebanyak 1 ml ditempatkan dalam cawan Conway. Cawan yang telah diolesi vaselin ditutup rapat hingga kedap
udara. Larutan Na
2
CO
3
dicampur dengan supernatan hingga merata dengan cara menggoyang-goyangkan dan memiringkan cawan tersebut. Setelah itu,
dibiarkan selama 24 jam dalam suhu kamar, setelah 24 jam pada suhu kamar tutup cawan dibuka, asam borat berindikator dititrasi dengan H2SO4 0.005 N
sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi biru.
Kecernaan bahan kering dan bahan organik dilakukan dengan teknik in vitro
berdasarkan metode Tilley dan Terry 1963. Tabung fermentor yang telah diisi dengan 0.5 gram sampel ditambahkan 40 ml larutan McDougall
dan 10 ml cairan rumen. Tabung dimasukkan ke dalam shaker bath dengan suhu 39
o
C dan dialiri dengan CO
2
selama 30 detik, cek pH 6.5-6.9 dan kemudian ditutup dengan karet berventilasi, dan difermentasi selama 48 jam.
Setelah 48 jam, buka tutup karet fermentor dan ditambahkan 5 tetes HgCl
2
jenuh untuk menghentikan aktivitas mikroba. Setelah aktivitas mikroba berhenti tabung fermentor dicentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 15
min. Substrat residu akan terpisah menjadi endapan dibagian bawah dan supernatan yang bening berada dibagian atas.
Residu hasil centrifuge pada kecepatan 4.000 rpm selama 15 menit ditambahkan 50 ml larutan pepsin-HCl 0.2. Campuran ini lalu diinkubasikan
selama 48 jam tanpa tutup karet. Setelah 48 jam tabung fermentor dicentrifuge dengan kecepatan 4.000 rpm selama 15 menit. Residu disaring dengan kertas
saring Whatman No. 41 yang telah diketahui bobot kosongnya dengan bantuan pompa vakum. Hasil saringan dimasukkan ke dalam cawan porselen.
Bahan kering didapat dengan cara dikeringkan dalam oven 105
o
C selama 8 jam. Selanjutnya bahan dalam cawan dipijarkan atau diabukan dalam tanur
listrik selama 6 jam pada suhu 450-600
o
C untuk mengetahui bahan organik yang tercerna. Sebagai blanko dipakai residu asal fermentasi tanpa sampel
bahan pakan. KCBK dan KCBO dihitung dengan formula :
KCBK = BK sampel g - [BK residue g – BK blanko g]
BK sampel x 100
KCBO = BO sampel g - [BO residue g – BO blanko g]
BO sampel x 100