Estimasi Parameter Biologi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

76

5.3 Estimasi Parameter Biologi

Setelah data produksi dan effort diketahui, maka analisis selanjutnya adalah menentukan estimasi parameter biologi. Selanjutnya untuk keperluan analisis, parameter biologi yang diperlukan adalah menyangkut parameter pertumbuhan r, carrying capacity k dan koefisien daya tangkap q. Ketiga parameter tersebut diduga diestimasi dengan menggunakan metode CYP seperti dijelaskan pada Bab 3. Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan software Shazam Versi 8.0. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa sehubungan dengan data times series yang digunakan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu perlu ditentukan data generating process DGP terutama mengenai stationarity dan non stationarity dari data yang dipergunakan dalam estimasi regresi. Karena kecenderungan terjadinya data yang bersifat trending besar sekali. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil estimasi yang baik terlebih dahulu dilakukan uji stationarity dari data dan prosedur Cochran-Orcutt untuk menguji auto correlatio Hasil uji dengan menggunakan prosedur Dickey-Fuller test engin Dengan hasil tersebut, maka dilakukan pendekatan teknik cointegration ntuk menghadapi masalah non-stationarity dalam pendugaan parameter ini. etelah dilakukan teknik cointegration dan melalui iterasi Cohran-Orcutt untuk enghilangkan auto-korelasi, maka dihasilkan parameter biologi seperti disajikan ada Tabel 3 di bawah ini. n dari variabel. stationarity m dikasikan bahwa variabel logaritma dari catch per unit effort dan variabel effort menunjukkan adanya gejala non stationarity trending. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai kritis dari Dickey-Fuller test yang lebih kecil dari nilai absolut 2,57 hanya log CPUE dengan trend yang menunjukkan data stasioner sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 11, 12, 13, 14 dan 15. u S m p 77 Tabel 3. Parameter Biologi Perikanan Pelagis di Lokasi Penelitian Parameter Biologi Lokasi Pertumbuhan Intrisik r Koefisien Daya Tangkap q Carrying Capacity K Karawang 0.554 0.019 6.176,720 Subang 0.811 0.053 4.228,545 Cirebon 0.593 0.013 6.316,018 Indramayu 0.730 0.020 27.980,053 Pantura Jawa Barat 0.596 0.003 79.082.018 Tabel 3 di atas memperlihatkan bahwa antara satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki nilai parameter biologi yang berbeda. Dari nilai parameter di atas yang sangat memberikan warna terhadap kondisi perikanan suatu wilayah perairan adalah nilai carryng capacity. Karena nilai ini memberikan gambaran tentang sampai sejauh mana stok perikanan di wilayah tersebut. Kabupaten Indramayu memiliki nilai carrying capacity yang paling tinggi 27.980 dibandingkan dengan 3 wilayah kabupaten lainnya. Hal ini seperti dijelaskan dibagian terdahulu, bahwa kontribusi sub sektor perikanan terhadap total PDRB Kabupaten Indramayu selama 10 tahun terkhir ini rata-rata mencapai 105 milyar rupiah. Nilai ini berarti hampair 3 kali lipat lebih dibandingkan dengan 3 Kabupaten Karawang, Subang dan Cirebon.

5.4 Estimasi Sustainable Yield