IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1. Lokasi Objek Penelitian
Lokasi objek penelitian bertempat di DAS Ciliwung Hulu berada dalam kawasan Kabupaten dan Kota Bogor yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur
dan Sukabumi. Secara Geografis daerah ini terletak pada 6 .30’ Lintang Selatan
- 106 .45’ Bujur Timur sampai 6
.50’ Lintang Selatan - 107 .5’ Bujur Timur,
dengan ketinggian berkisar antara 250 m sampai dengan 3.000 m dari permukaan laut dpl, serta mempunyai luasan area ± 14.800 ha.
Di sebelah barat berbatasan dengan DAS Cisadane dan di sebelah timur dibatasi oleh DAS Citarum. Hulu DAS ini berada di gunung Gede – Pangrango
dan ujung hilirnya terletak di desa Katulampa dimana terdapat pintu air dan AWLR Katulampa. Wilayah ini meliputi sebagian kecamatan Cisarua, Cipayung,
Megamendung, Ciawi dan Kedunghalang dan Bogor Selatan Gambar 19.
4.2. Bentuk Wilayah
Daerah penelitian terletak pada ketinggian antara 325 = 3000 m dari permukaan laut dpl. Titik tertinggi terletak di puncak Gunung Pangrango dan
terendah di desa Katulampa. Bentuk topografi bervariasi dari datar sampai sangat terjal, dengan kisaran lereng antara 1 sd 60 Gambar 20. Daerah penetlitian
dibedakan dalam 6 satuan bentuk wilayah seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4 . Komposisi Bentuk Wilayah Daerah Penelitian
Simbol Bentuk Wilayah
Lereng Luas ha
L Datar
1 - 3 1.033
U Berombak
3 - 8 1.817
R Bergelombang
8 - 15 2.366
H Berbukit
15 - 25 2.846
H-M Berbukit bergunung
25 - 45 885
ST Sangat terjal
45 5.853 Jumlah
14.800
Sumber : Puslittanak 1992
34
Gambar 19. Peta Lokasi DAS
35
Gambar 20. Peta Bentuk Lahan DAS Ciliwung Hulu
36
4.3. Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, daerah penelitian termasuk dalam tipe iklim Af, yakni iklim hujan tropis lembab tanpa bulan kering nyata, dengan
curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 2.807 – 4.407 mm. Berdasarkan klasifikasi zona agrokilimat Oldeman, daerah ini termasuk zona A dan B1,
denghan sifat-sifat sebagai berikut : Zona A : daerah yang mempunyai periode bulan basah bulan dengan curah hujan
200 mm, selama 9 bulan dan bulan kering bulan dengan curah hujan 100 mm kurang dari dua bulan secara berturut-turut
Zona B1: Daerah yang mempunyai periode bulan basah selama 7-9 bulan dan bulan kering 2 bulan berturut-turut
Bulan basah antara 8 – 10 bulan yaitu Agustus-Mei, bulan lembab antara 2 – 4 bulan yaitu Juni – September. Suhu udara rata-rata 21
o
C sampai 33
o
C, dan kelembaban udara berkisar antara 27 sampai 83 PUSLITTANAK, 1992.
Tabel 5. Frekuensi Hujan Harian DAS Ciliwung Hulu Tahun 1985 – 1998 Curah hujan
harian mm Frekuensi
Katulampa Cilember Ciawi Gunung
Mas Rata-rata 10 67,6
70,9 69,1
67,7 63.3 11 – 20
11,3 12,4
11,2 12,8
20,1 21 – 30
7,7 7,3
7,0 8,5
9,3 31 - 40
4,4 4,1
4,9 4,7
3,8 41 - 50
2,4 2
2,8 2,8
1,8 50
6,6 3,3
5,1 3,5
1,6 Sumber : Hardjoamidjojo et al. 1998
37
Tabel 6. Data Curah Hujan di Wilayah DAS Ciliwung Hulu Periode 1987-1999 No
Bulan Curah hujan rata-rat bulanan tiap stasiun mm
Katulampa Cilember Ciawi Gunung
Mas 1 Januari 446,9 438,0 543,0 607,7
2 Pebruari 397,3 433,5 450,0 518,1 3 Maret 422,6 395,6 442,4 384,0
4 April 117,1 340,3 353,4 317,2 5 Mei 325,0
242,2 291,2 230,6
6 Juni 210,0 131,4
158,9 157,8 7 Juli 108,0
127,7 137,8 128,8
8 Agustus 153,0 214,7 187,9 125,9 9 September 265,0 215,8 264,0
195,6 10 Oktober 337,6 333,0 370,2 257,6
11 Nopember 356,5 333,9
399,6 355,8
12 Desember 367,1 333,8 421,4
424,5 Jumlah 3.707,2
3.545,0 4.020,2
3.703,4 Rata-rata 308,9
295,4 335,0
308,6 Sumber :
Hardjoamidjojo et al. 1998 dan BMG 1999
4.4. Hidrologi dan Morfometri DAS