20
2.7. Sistim Informasi Geografis
Sistim Informasi Geografis SIG adalah suatu sistim perangkat keras dan lunak komputer serta prosedur-prosedur yang dirancang untuk mendukung
perolehan, pengelolaan, manipulasi, analisis, pengaturan dan penampilan data bereferensi keruangan dipakai sebagai sarana acuan dalam perencanaan, dan
pengelolaan permasalahan yang kompleks Federal Interagency Coordinating Committee, 1988 dalam Antenucci et al., 1991.
Maidment 1996 menyatakan ada 10 tahapan prosedur dalam analisis hidrologi berbasis SIG, yaitu ; 1 rancangan studi yang meliputi tujuan, ruang
lingkup, algoritma proses analisis dan variable masukan yang akan dihitung, 2 analisis terrain untuk delineasi DAS dan struktur jaringan aliran dari DEM,
3 analisis permukaan lahan yang meliputi aspek tanah, penutup lahan, perubahan perkotaan dan jalan, 4 analisis aliran bawah permukaan, 5 analisis data
hidrologi yang meliputi posisi stasiun curah hujan, pengukuran data secara berkala dan interpolasi data iklim yang bersifat titik menjadi wilayah, 6 analisis neraca
air yang meliputi proses evapotranspirasi, infiltrasi, dan intersepsi, 7 analisis pergerakan air di permukaan dan bawah permukaan, 8 analisis pergerakan
sedimen, 9 analisis dampak bangunan air, seperti bendungan dll dan 10 penyajian hasil studi.
2.8. Digital Elevation Model DEM dan Piranti Lunak DiGem
Permukaan bumi mempunyai jumlah titik elevasi yang tidak terbatas untuk diukur dan adalah mustahil untuk merekam seluruh titik tersebut. Sebuah
pendekatan metode sampling harus digunakan untuk memperoleh titik-titik yang representatif sehingga dapat mewakili bentuk permukaan bumi yang aktual. Ada
tiga metode yang biasa digunakan dalam merepresentasikan bentuk muka bumi secara digital yaitu :
¾ Dalam bentuk garis kontur line model ¾ Bentuk matrik grid cell yang teratur dan dikenal dengan istilah DEM Digital
Elevation Model yang dapat dikelompokkan lagi menjadi : • Format Lattice, apabila setiap titik perpotongan dari matrik grid cell
pixel mempunyai nilai elevasi tertentu.
21
• Format Raster, apabila setiap matrik grid cell pixel diwakili oleh satu nilai elevasi, sehingg setiap pixel mempunyai ketinggian yang samadatar.
¾ Bentuk segitiga-segitiga tidak beraturan yang berhubungan satu sama lain berdasarkan hukum Delaunnay disebut Triangulated Irregular Network TIN.
Masing-masing metode diatas mempunyai kelebihan dan kekurangannya, tetapi Hutchinson dan Gallant 1999 menyatakan bahwa format raster DEM ini
memudahkan proses integrasi dengan data , karena sudah mempunyai bentuk dasar yang sama yaitu grid pixelraster.
DiGem Digitales Gelände-Modell merupakan piranti lunak yang dikhususkan untuk analisis permukaan bumi digital terrain analysis, dengan
menggunakan bahasa program C++ pada platform Windows. Model ini dibangun oleh Olaf Conrad pada tahun 199798 pada saat menyelesaikan disertasinya
dengan judul Derivation of Hydrologically Significant Parameters from Digital Terrain Models pada Departement for Physical Geography, University of
Göttingen Germany. Saat ini piranti lunak DiGem telah dikembangkan dengan nama SAGA System for Automated Geoscientific Analyses dan merupakan
piranti lunak Free Open Source Software Conrad, 2005. Melalui piranti lunak DiGem, analisis parameter permukaan bumi seperti
kemiringan lereng slope, arah lereng aspect, pembuatan jaringan aliran buatan dan delineasi area DAS dapat diturunkan dari data DEM.
Akurasi data DEM dalam merepresentasikan bentuk permukaan bumi tergantung dari jarak kerapatan data titik-titik tinggi kontur yang tersedia,
semakin rapat titik tinggi yang tersedia akan mendekati keadaan aktual permukaan bumi seperti terlihat dalam Gambar 13.
Gambar 13. Pengaruh Kerapatan Data DEM Merepresentasikan Bentuk Bumi
Selanjutnya Maidment 1996 menunjukkan hubungan antara ukuran sel
DEM dan ukuran besar DAS seta tipe aplikasi hidrologi yang cocok untuk diterapkan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 1.
22
Tabel 1. Hubungan Antara Ukuran Sel DEM dan Tipe Aplikasi Hidrologinya Ukuran sel
DEM Geografi Ukuran sel
DEM Metrik Ukuran DAS
km2 Tipe Aplikasi
1” 30 m 5
Urban watersheds 3” 90
m 40 Rural watersheds
15” 460 m
1000 River basins 30” 930
m 4000
Nations 3’ 5,6
km 150.000 Continents
5’ 9,3 km
400.000 Global
2.9. Analisis Batas DAS dan Jaringan Aliran Buatan.