13
Gambar 1. Poligon Merah Menunjukkan A Kelurahan Bukit Duri, B Kelurahan Kampung Melayu Yang Letaknya Pada Citra Quickbird Terlihat Berdekatan
Jumlah responden tersebut ditetapkan proporsional terhadap jumlah KK kumuh dari data Badan Pusat Statistik 2008. Direktori KK Kumuh terbitan BPS
tersebut menyajikan jumlah KK kumuh di setiap RW di wilayah Jakarta Timur. Selain itu juga disesuaikan dengan lokasi dan kedekatannya dengan berbagai penciri
lokasi sungai, pasar, jalan raya dan jalan kereta ditetapkan sebaran sebagaimana disampaikan pada Tabel 1 tersebut. Total jumlah responden adalah sebanyak 72 KK.
Dari setiap responden KK tersebut digali informasi aktifitas seluruh anggota keluarga. Total individu yang menjadi responden aktifitas dengan demikian 312
orang.
3.3.3. Identifikasi Mobilitas Masyarakat Permukiman Kumuh
Mobilitas atau pergerakan masyarakat permukiman kumuh diidentifikasi melalui wawancara kepada penghuni permukiman kumuh. Wawancara ini berkaitan
dengan perilaku sehari-hari dari penghuni permukiman kumuh. Selanjutnya informasi hasil wawancara terkait orientasi pemenuhan fasilitas digunakan untuk
penentuan titik-titik koordinat lokasi yang sering digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3.3.4. Teknik Analisis Data 3.3.4.1.Analisis Identifikasi Permukiman Kumuh Secara Spasial
Analisis spasial untuk mengidentifikasi permukiman kumuh diawali dengan koreksi geometri dan dilanjutkan dengan digitasi layar on screen digitizing. Tiga
unsur spasial yang dapat dibentuk melalui digitasi layar ini antara lain titik, garis, dan poligon. Proses interpretasi cakupan permukiman kumuh selanjutnya dilakukan
berdasarkan titik yang sebelumnya telah direkam oleh perangkat GPS. Hasil proses dijitasi layar adalah sebaran pemukiman kumuh pada lokasi yang terpilih.
14
3.3.4.2.Analisis Penentuan Faktor Penciri Pemukiman Kumuh
Untuk menentukan faktor penciri permukiman kumuh digunakan metode Kuantifikasi Hayashi II. Analisis tersebut ditujukan untuk menduga parameter
koefisien keterkaitan antara peubah-peubah penjelas dengan satu peubah tujuan tertentu yang bersifat kategori kelompok Grouping Variables. Selanjutnya, dari
hasil pengujian terhadap nilai penduga parameter koefisien keterkaitan ini diperoleh peubah-peubah penjelas yang nyata kaitannya dengan tingkat kekumuhan suatu
kawasan. Peubah yang ditelaah dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Peubah Untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Penciri Tingkat Kekumuhan
Peubah X Kategori
Asal 1 = Jabodetabek
2 = Banten, Jawa,Yogyakarta 3 = Luar Jawa
Pendidikan 1 = Tidak Sekolah
2 = SD 3 = SMP,SMA,S1
Pekerjaan 1= Pegawai, Wiraswasta
= 2= Buruh, Pedagang Informal, Pemulung,Supir 3= Ibu rumah tangga, Pensiunan, Pengangguran
Lokasi Rumah 1= Dekat Sungai
2= Dekat Pasar 3= Dekat Jalan Raya
Buang Sampah 1= Sungai, Selokan
2= Dibakar 3= Dikumpulkan, Gerobak, Tempat Sampah
Skor Kualitas Rumah 1= Rendah 2= Sedang
3= Baik Skor Polusi
1= Rendah 2= Tinggi
Luas Rumah 1= 0-26
2= 26-52 3= 52
Lebar Jalan 1= 0-1
2= 1
Persamaan pengujian korelasi parsial peubah yang berperan nyata terhadap tingkat kekumuhan di suatu lokasi adalah sebagai berikut:
2 2
2
n t
t r
,
dimana t= nilai t- tabel
15
Nilai t tabel diidentifikasi dari tabel t-student pada tingkat kepercayaan 1- α 100
tertentu dengan derajat bebas n-2. Dalam hal ini ditetapkan tingkat kepercayaan sebesar 95. Dari hasil persamaan tersebut diperoleh nilai batas kritis yang
digunakan sebagai titik ambang korelasi yang nyata pada tingkat kepercayaan 95 tersebut. Nilai korelasi parsial dinyatakan nyata pada tingkat kepercayaan 95 jika
nilai korelasi parsial lebih besar dari nilai r hasil perhitungan.
3.3.4.3.Analisis Penentuan Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
Untuk mengidentifikasi mobilitas masyarakat di permukiman kumuh, penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantifikasi Hayashi I. Pada analisis ini
peubah tujuan frekuensi kegiatan di ukur dalam skala kuantitatif dan peubah-peubah penjelas Lampiran 1 diukur dalam skala kualitatif.
Struktur data dan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 3, sedangkan keterkaitan antar sub komponen penelitian digambarkan
pada diagram alir pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
16
Tabel 3. Data, Sumber Data, Variabel Serta Teknik Analisis Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah
No Tujuan
Data alat yang digunakan
Sumber Data Variabel yang digunakan
Teknik Analisis 1
Identifikasi Permukiman Kumuh
Peta Administrasi Jakarta Timur, Citra
Quickbird, Data Direktori RW
kumuh DKI 2008 Bappenas
Badan Pusat Statistik DKI Jakarta
Kenampakan visual tekstur, rona, hue, keteraturan polabentuk
Koreksi Geometri, Digitasi On Screen, Tumpang tindih
Peta Overlay
2 Karakteristik
Permukiman Kumuh Kamera, kuesioner
Badan Pusat Statistik, Pemda Jakarta Timur
Jumlah Penduduk, pencemaran air dan udara, tempat pembuangan
sampah, MCK, fasilitas pendidikan dasar, fasilitas
kesehatan, sumber air bersih Deskriptif
3 Mobilitas
Masyarakat Permukiman Kumuh
Pengisian Kuesioner, GPS
Badan Pusat Statistik, Pemda Jakarta Timur,
Responden di kawasan Permukiman Kumuh
Jumlah penduduk, jumlah sarana dan prasarana yang digunakan,
jarak, arah perjalanan, moda transportasi
Analisis Sosiogram, deskriptif, Analisis Hayashi I
4 Faktor Penciri
Permukiman kumuh Pengisian Kuesioner
Responden di kawasan Permukiman Kumuh
Asal, pendidikan, pekerjaan, skor kualitas rumuh,skor polusi, lokasi
rumah, cara buang sampah,lebar jalan terdekat,luas rumah
Analisis Hayashi II
17
IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI