Karakteristik Responden Petani Keadaan Umum

Tabel 4.b. Produk Pestisida Lainnya dari PT Agricon No. Merk Deskripsi Produk 1. Throne 250 EC Fungisida sistemik berbenduk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna kekuning-kuningan untuk mengendalikan penyakit hawar pelepah Rhizoctonia sp. Pada tanaman padi. 2. Nimrod 250 EC Fungisida sistemik, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan berwana coklat muda jernih untuk mengendalikan penyakit embun tepung pada tanaman apel dan semangka. 3. Bazoka 80 WP Fungisida protektif berbentuk tepung berwarna kuning yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kentang, bawang merah, cabai dan tomat. 4. Bellkute 40 WP Fungisida berbentuk tepung warna keputihan yang dapat disuspensikan yang berdaya racun kontak dengan cara menghambat membran sel dan menghambat sintesa lipid jamur sasaran, untuk mengendalikan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah, antraknosa pada cabai dan karet. 5. Brilliant 72 WP Fungisida dengan daya kerja ganda secara sistemik dan kontak, efektif mengendalikan penyakit Phytophthora infestans pada tanaman kentang dan tomat. 6. Crash 480 SL Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna kuning kecoklatan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit pada tanaman karet TBM. 7. Aladin 865 SL Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna coklat untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan teki pada pertanaman padi sawah dan tanaman tebu. 8. Win 10 WP Herbisida purna tumbuh berbentuk tepung berwarna putih keabu- abuan yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan teki-tekian pada tanaman padi sawah. 9. Omite 570 EC Akarisida yang bekerja sebagai racun kontak, berbentuk pekatan berwarna coklat muda sampai coklat tua yang dapat membentuk emulsi dalam air untuk mengendalikan hama tungau pada tanaman apel, cabai merah dan teh. 10. Snaildown 250 EC Moluskisida racun kontak dan pernafasan berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna bening kecoklatan untuk mengendali- kan hama siput murbei pada tanaman padi sawah. 11. Ratgone 0,05 BB Rodentisida antikoagulan berbentuk blok segi empat berwarna kebiru-biruan berupa umpan siap pakai untuk mengendalikan tikus sawah Rattus argentiventer dan tikus ladang Rattus exulans. Sumber : PTAgricon, 2008.

4.1.3. Karakteristik Responden Petani

Responden dalam penelitian ini terdiri dari petani kubis dan manajemen PT Agricon. Pengambilan sampel responden petani kubis dilakukan secara purposive dengan menggunakan Metode Slovin dengan pertimbangan Kabupaten Bandung dan Garut merupakan sentra penghasil kubis di Indonesia dengan luas areal masing-masing 7.361 ha dan 4.033 ha. Jumlah petani kubis populasi di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung sebanyak 104 orang, dan di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut sebanyak 119 orang, sehingga jumlah populasi total 43 sebanyak 223 orang. Berdasarkan metode pengambilan contoh dengan mengunakan Metode Slovin jumlah responden minimal sebanyak 143 orang. Jumlah responden yang dijadikan contoh pada penelitian ini sebanyak 148 orang terdiri dari petani kubis di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung sebanyak 69 orang dan Kecamatan Samarang Kabupaten Garut sebanyak 79 orang. Pengambilan data dilakukan oleh petugas lapang spot worker PT Agricon pada bulan Oktober sampai dengan November 2008. Karakteristik umum responden petani yang digunakan adalah karakteristik demografi yang mencakup tingkat pendidikan terakhir, usia, luas lahan, intensitas penanaman kubis dan produktivitas. Kuesioner untuk responden petani kubis dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan data pada Tabel 5, mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SD, yaitu sebanyak 75 responden atau 50,58 . Responden yang tamat SMP sebanyak 46 orang atau 31,08 , tamatan SMU sebanyak 25 orang atau 16,89 , D-3 sebanyak 1 orang atau 0,68 dan S-1 sebanyak 1 orang atau 0,68 . Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani kubis di Kabupaten Bandung dan Garut pada umumnya masih rendah. Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Kab. Bandung Kab. Garut Jumlah SD 35 40 75 50,68 SMP 23 23 46 31,08 SMU 11 14 25 16,89 D-3 - 1 1 0,68 S-1 - 1 1 0,68 Jumlah 69 79 148 100,00 Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi dan persepsi konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk menerima sesuatu yang baru, baik produk maupun jasa. Berdasarkan data pada Tabel 6, sebagian besar responden berusia 41 – 50 tahun dengan jumlah 69 orang atau 46,62 . 44 Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Usia tahun Kab. Bandung Kab. Garut Jumlah 20 - - - - 21 – 30 1 7 8 5,41 31 – 40 13 19 32 21,62 41 – 50 32 37 69 46,62 50 23 16 39 26,35 Jumlah 69 79 148 100,00 Pada Tabel 7 terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki luas lahan antara 1 - 5 ha sebanyak 144 orang atau 97,29. Sedangkan responden yang memiliki luas lahan 6 – 10 ha berjumlah 3 orang atau 2,03, dan yang memiliki luas lahan lebih dari 10 ha hanya berjumlah 1 orang atau 0,68. Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Luas Kepemilikan Lahan Luas Lahan ha Kab. Bandung Kab. Garut Jumlah 1 - - - - 1 – 5 69 75 144 97,29 6 -10 - 3 3 2,03 10 - 1 1 0,68 Jumlah 69 79 148 100,00 Dilihat dari intensitas penanaman, tidak terdapat responden yang menanam lebih dari 3 kalitahun. Sebagian besar responden sebanyak 105 orang atau 70,95 melakukan penanaman kubis sebanyak 2 kali per tahun. Pola tanam yang umum diterapkan di Kabupaten Bandung dan Garut yaitu kubis bulan Januari – Maret, tomat bulan Maret April – Juni, kubis bulan Juni – Agustus, dan cabai merah bulan Agustus – DesemberJanuari. Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Intensitas Penanaman Intensitas Tanam kalitahun Kab. Bandung Kab. Garut Jumlah 1 9 23 32 21,62 2 53 52 105 70,95 3 7 4 11 7,43 3 - - - - Jumlah 69 79 148 100,00 45 Pada Tabel 9 terlihat bahwa sebagian besar responden yang berjumlah 101 orang atau 68,24 memiliki lahan dengan produktivitas 11 – 20 tonhamusim tanam. Sedangkan responden dengan produktivitas lahan kurang dari 10 tonhamusim tanam sebanyak 30 responden atau 20,27, dan hanya 17 orang responden atau 11,48 yang memiliki lahan dengan produktivitas 21-30 tonha. Tidak terdapat responden yang memiliki produktivitas di atas 30 tonha. Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Produktivitas Lahan Produktivitas lahan tonhamusim tanam Kab. Bandung Kab. Garut Jumlah 10 25 5 30 20,27 11 – 20 42 59 101 68,24 21 – 30 2 15 17 11,48 30 - - - - Jumlah 69 79 148 100,00

4.2. Identifikasi Atribut Produk