Keriteria kelayakannya adalah: •
jika nilai IRR  i, maka investasi layak untuk dilaksanakan dan •
jika nilai IRR  i, maka investasi tidak layak untuk dilaksanakan.
3 Net benefif cost ratio Net BC
Net  BC  merupakan  perbandingan  antara  total  present  value  dari keuntungan  bersih  dalam  tahun-tahun  dengan  B
t
-C
t
,  positif  sebagai pembilang terhadap total present value  dari biaya bersih dalam tahun-tahun
dengan  B
t-
C
t
negatif  sebagai  penyebut.  Jika  nilai  BC-ratio    1  berarti  proyek dapat  dilaksanakan  sebaliknya  kalau  nilai  BC    1  berarti  proyek  tidak  dapat
dilaksanakan,  dan  jika  BC  =  1  maka  keputusan  proyek  dilaksanakan  atau  tidak bergantung pada investor Kadariah et al. 1999. Rumus menghitung BC:
[ ]
[ ]
∑ ∑
= =
− +
− −
+ −
= −
−
n t
t t
t t
t n
t t
t t
t t
C B
i B
C C
B i
C B
ratio C
B Net
1 1
1 1
Keriteria : •
jika nilai RC  1, berarti investasi layak untuk dilaksanakan •
jika nilai BC  1, maka investasi tidak layak untuk, dilaksanakan dan jika nilai BC = 1, maka keputusan pelaksanaan tergantung pada investor.
3.4.4 Analisis SWOT
Analisis  strenght,  weakness,  opportunity  and  threat  SWOT  digunakan untuk  memilih  alternatif  strategi  peningkatan  pendapatan  nelayan.  Analisis
dilakukan  untuk  membandingkan  faktor  eksternal  peluang  dan  ancaman  dengan faktor  internal  kekuatan  dan  kelemahan  Rangkuti  2002.  Unsur-unsur  SWOT
diberi bobot nilai kemudian dihubungkan untuk memperoleh beberapa alternatif stategi  dengan  rangking  tertinggi  merupakan  alternatif  strategi  kebijakan
peningkatan pendapatan nelayan. Menurut  David  2002,  Analisis  SWOT  ini  dilakukan  dengan  :  1
menganalisis Faktor Strategis Internal dan Eksternal; 2 membuat matriks faktor strategi internal IFAS = internal strategic factors analysis summary dan matriks
Faktor  Strategis  Eksternal  EFAS  =  External  Strategic  Factors  Analysis
Summary;  3  Menyusun  keputusan  alternatif  kebijakan  strategis,  dan  4 Membuat  matriks  QSPM  Quantitative  Strategic  Planing  Manatement  untuk
menetukan  alternatif strategis kebijakan terbaik berdasarkan skala prioritas.
1 Menganalisis faktor strategis internal dan eksternal
Langkah  menganalisis  faktor  strategis  internal  dan  eksternal  adalah  sebagai berikut :
a. Menginventarisir  faktor  internal  yang  mempengaruhi  pencapaian
goalssasaran,  visi,  dan  misi  yang  telah  ditetapkan  secara  rinci  detail dengan  teknik  brainstorming.  Kemudian  mendiskusikan  setiap  faktor
internal  apakah  termasuk  kekuatan  atau  kelemahan  dibandingkan  dengan perusahaan lain, dengan cara poling pendapat.
Kekuatan adalah faktor internal yang positif.
Kelemahan adalah faktor internal yang negatif.
b. Menginventarisir  faktor  eksternal  yang  mempengaruhi  pencapaian
goalssasaran,  visi  dan  misi  yang  telah  ditetapkan  secara  rinci  detail dengan  teknik  brainstorming.  Kemudian  mendiskusikan  setiap  faktor
eksternal  apakah  termasuk  peluang  atau  ancaman  dibanding  perusahaan lain, dengan cara poling pendapat.
Peluang adalah faktor eksternal yang positif Ancaman
adalah faktor eksternal yang negatif 2
Membuat matriks IFAS dan EFAS
Matriks IFAS dan EFAS adalah melihat berapa posisi tiap faktor yang telah termasuk  kedalam  kekuatan,  kelemahan,  peluang  ataupun  ancaman  setelah
dilakukan  pembobotan,  peratingan,  dan  penilaian.  Adapun  penyusunan  matriks IFE dan EFE dilakukan sebagai berikut:
1 melakukan identifikasi atas faktor-faktor:
1 IFS: kekuatan dan kelemahan
2 EFAs: peluang dan ancaman
2 pembobotan terhadap masing-masing faktor, mulai dari 1,00 sangat penting
sampai  dengan  0,00  tidak  penting.    Skor  jumlah  bobot  untuk  keseluruhan faktor adalah 1,00.
3 Penentuan  rating  untuk  masing-masing  faktor  berdasarkan  pengaruhnya
terhadap permasalahan berdasarkan nilai median hasil responden.  Nilai rating mulai dari 4  sampai dengan 1.  Pemberian nilai rating:
1 IFAS:    kekuatan  bersifat  positif  semakin  besar  kekuatan  semakin  besar
pula  nilai  rating  yang  diberikan,  sedangkan  untuk  kelemahan  dilakukan sebaliknya  semakin  besar  kelemahan  semakin  kecil  nilai  rating  yang
diberikan. 2
EFAS: peluang bersifat positif semakin besar peluang semakin besar pula nilai  rating  yang  diberikan,  sedangkan  untuk  ancaman  dilakukan
sebaliknya  semakin  besar  ancaman  semakin  kecil  nilai  rating  yang diberikan.
4 Dilakukan  perkalian  bobot  dengan  rating  untuk  menentukan  skor  terbobot
dari masing-masing faktor. 5
Jumlah dari skor terbobot menentukan kondisi sistem atau organisasi: 1
IFE:  Jika  nilai  total  skor  terbobot  ≥  2,5  berarti  kondisi  internal  memiliki kekuatan untuk mengatasi kelemahan.
2 EFE: Jika nilai total skor terbobot ≥ 2,5 berarti kondisi eksternal memiliki
peluang untuk mengatasi ancaman.
Tabel 3 Matriks Internal Factor Evaluation IFE Faktor-faktor
Strategis Internal Bobot
Rating Bobot x Rating
Total 1,0
Sumber: David 2002 Tabel 4 Matriks Eksternal Factor Evaluation IFE
Faktor-faktor Strategis Eksternal
Bobot Rating
Bobot x Rating
Total 1,0
Sumber: David 2002
3 Merumusan Strategi Umum
Grand strategis
Tujuannya merumuskan
strategi umum
grand strategy,
adalah mengembangkan  perusahaan  dengan  memanfaatkan  hasil  Analisis  SWOT
kedalam  suatu  format  dengan  memilih  5-10  faktor  utama  tiap  kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
4 Membuat keputusan strategis
Merumuskan  keputusan  strategi  dengan  menghubungkan  antara  baris  faktor internal  S  dan  W  dan  kolom  faktor  eksternal  O  dan  T.  Pada  pertemuan
keduanya,  melakukan  analisis  strategi  yang  mungkin  dikembangkan  dengan memanfaatkan  keterkaitan  keduanya.  Adapun  tahapannya  adalah  sebagai
berikut: a.
Strategi  yang  menghubungkan  antara  S  dan  O,  strategi  dibuat berdasarkan  jalan  pikiran  yaitu  dengan  memanfaatkan  seluruh  kekuatan
untuk merebut dan memanfaat peluang yang sebesar-besarnya. b.
Strategi  yang  menghubungkan  antara  S  dan  T,  strategi  yang  dipilih adalah  menggunakan  kekuatan  yang  dimiliki  untuk  mengatasi  ancaman
yang dihadapi. c.
Strategi  yang  menghubungkan  antara  W  dan  O,  strategi  ini  diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan
yang ada. d.
Strategi  yang  menghubungkan  antara  W  dan  T,  strategi  ini  berdasarkan pada  kegiatan  yang  bersifat  defensif  dan  berusaha  meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tabel 5  Model matriks analsis SWOT.
IFAS EFAS
Kekuatan S Kelemahan W
Peluang  O Strategi S-O
Strategi W-O Encaman T
Strategi S-T Strategi W-T
5 Menentukan alaternatif strategi dengan matriks QSPM
Tujuannya  untuk  menetukan  pilihan  alternatif  strategis  terbaik  berdasarkan skala prioritas. Ada enam langkah untuk membuat matriks QSPM:
a. Menuliskan kembali peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan.
b. Memberikan  bobot  untuk  masing-masing  peluang,  ancaman,  kekuatan
dan kelemahan berdasarka IFAS dan EFAS. c.
Menuliskan alternatif strategi yang akan dievaluasi. d.
Bila  faktor  yang  bersangkutan  ada  pengaruhnya  terhadap  alternatif strategi  yang  sedang  dipertimbangkan,  diberi  nilai  AS  attractiveness
score berkisar  antara 1  sd 4. Nilai 1 tidak diterima, nilai 2 mungkin dapat  diterima,  nilai  3  kemungkinan  besar  dapat  diterima,  dan  nilai  4
dapat  diterima.  Namun  jika  tidak  ada  pengeruhnya  terhadap  alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan tidak perlu diberikan nilai.
e. Menghitung  bobot  attractiveness  score  WAS  dengan  mengkalikan
bobot dengan AS. f.
Menjumlahkan  nilai  WAS,  alternatif  strategi  yang  memiliki  WAS terbesar merupakan alternatif strategi terbaik.
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi