5.1.1 Keragaan usaha penangkapan jaring insang
Gillnet
Nelayan di Kabupaten Halmahera Utara pada umumnya bersifat turun menurun dan hanya mengandalkan kemampuan fisik. Tingkat pendidikan bukan
merupakan keharusan untuk menjadi nelayan, namun yang penting adalah memiliki kemauan, keterampilan dan semangat kerja.
Berdasarkan ukuran armada penangkapan ikan sebagian besar armada perikanan tangkap di Kabupaten Halmahera kurang dari 10 GT dan hasil operasi
penangkapannya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari subsisten, maka nelayan Halmahera Utara masih dikategorikan ke dalam nelayan skala kecil.
Nelayan sebelum mendapat bantuan unit penangkapan gillnet sebagian besar adalah nelayan pancing ulur handline dan sebagian kecil buruh nelayan
yang tidak memiliki unit penangkapan ikan. Umumnya nelayan handline bersifat subsisten dengan didukung unit penangkapan ikan sederhana berupa perahu
dayunglayar dan alat tangkap berupa dua atau lebih unit pancing ulur. Nelayan pancing ulur dengan menggunakan perahu dayunglayar maka
jangkauan daerah penangkapan ikan nelayan handline terbatas sekitar perairan pantai yaitu sekitar kawasan perairan karang dekat tempat tinggal mereka. Waktu
yang dibutuhkan untuk melaut hanya satu hari one day fishing, sehingga menyebabkan penangkapan ikan di perairan pantai tersebut menjadi padat dan
hasil tangkapan ikan menjadi rendah. Rata-rata hasil tangkapan ikan sebanyak 7 kgtrip dan rata-rata melaut 15 trip dalam sebulan. Jenis ikan target nelayan
handline yaitu ikan karang seperti kerapu Ephynephelus sp, ekor kuning Caesio cuning, Kakap Lates sp, ikan merah Lutjanus sp dan ikan demersal lainnya.
Dalam rangka pemberdayaan nelayan, sejak tahun 2004 hingga 2008 Pemerintah Daerah Halmahera Utara memberikan stimulan berupa unit
penangkapan ikan secara bertahap untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan skala kecil. Salah satu bantuan unit penangkapan tersebut adalah jaring insang
gillnet bagi nelayan handline dan buruh nelayan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka. Bantuan unit penangkapan ikan ini diberikan dalam bentuk
paket yang terdiri dari 2 piece gillnet 1 piece 45-55 meter, sebuah perahu ketinting 1 GT dan sebuah mesin ketinting 5,5 PK.
Gillnet merupakan alat tangkap yang selektif berupa lembar dinding jaring berbentuk empat persegi panjang. Gillnet yang digunakan untuk menangkap ikan
pelagis yaitu jaring insang hanyut drift gillnet. Alat tangkap ini terdiri atas tali selambar, jaring, pelampung dan tali ris atas. Jaring gillnet terbuat dari bahan PA
monoethiline berbentuk segi empat dengan total tinggi jaring 6-8 m, panjang 10- 15 m dengan ukuran mata jaring 2,0-2,5 inci, seperti disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Konstruksi gillnet di Kabupaten Halmahera Utara.
Perahu yang digunakan alat tangkap gillnet adalah ketinting bermesin outboard dengan kekuatan 5,5 PK dan memakai bahan bakar bensin. Perahu
ketinting ini terbuat dari kayu dengan rata-rata panjang 5,0 meter, lebar 1,2 meter, dan dalam 0,7 meter. Alat tangkap gillnet ini dioperasikan oleh 2 orang dengan
waktu operasi penangkapannya adalah satu hari one day fishing. Dengan perahu ketinting bermesin 5,5 PK, memungkinkan nelayan gillnet
menjangkau daerah penangkapan ikan di pulau-pulau kecil yang agak jauh dari tempat tinggal mereka. Rata-rata hasil tangkapan ikan sebanyak 18 kg per trip dan
jumlah melaut dalam sebulan sebanyak 22 trip. Jenis ikan tangkapan target nelayan gillnet yaitu jenis ikan karang seperti seperti kerapu Ephynephelus sp,
ekor kuning Caesio cuning, Kakap Lates sp, ikan merah Lutjanus spp dan ikan demersal lainnya. Selain itu, jaring insang memungkinkan menangkap ikan
pelagis yang memiliki sifat bergelombol atau berkelompok, seperti ikan kembung, layang, tongkol dan ikan pelagis lainnya.
Nelayan gillnet masih menjual hasil tangkapannya dengan harga ikan yang relatif rendah dari harga pasar ke pedagang pengumpul dibo-dibo. Untuk jenis
10-15 m
2,0-2,5 inch
6-8 m
ikan karang dipukul rata 15.000 per kg. Hal ini disebabkan tempat pelelangan ikan TPI masih tidak berfungsi, sehingga nelayan tidak memiliki alternatif untuk
menjual selain dibo-dibo. Selain itu, nelayan gillnet masih memiliki ketergantungan terhadap dibo-dibo, seperti untuk keperluan melaut perbekalan,
umpan dan BBM masih difasilitasi oleh dbo-dibo. Gambaran keragaan usaha perikanan tangkap sebelum dan sesudah
menerima bantuan unit penangkapan gillnet disajikan pada Tabel 9. Tabel 11 Keragaan usaha penangkapan ikan pancing ulur dan gillnet.
Usaha Penangkapan Ikan No
Uraian Pancing Ulur
Gillnet
1. Pekerjaan utama
Nelayan Sambilan Buruh nelayan
Nelayan 2.
Jenis perahu P =
5 meter, L = 1,2 meter, dan D = 0,7 meter
Perahu dayunglayar Perahu Ketinting
bermesin 5,5 PK 3.
ABK 2
2 4.
Daerah Penangkapan Ikan Perairan karang
dekat tempat tinggal nelayan
Perairan karang di sekitar pulau-pulau
kecil 5.
Rata-rata hasil tangkapan ikan per trip Kg
7 18
6. Jumlah trip per bulan
15 22
7. Rata-rata biaya operasional per trip
Rp 27.500
153.000 8.
Penjualan hasil tangkapan Dibo-dibo
Dibo-dibo
Sumber : Data diolah 2009
5.1.2 Keragaan usaha penangkapan rawai dasar