Pengkajian Penatalaksanaan Medis Gastritis Gastritis Akut Gastritis Kronis

2.8 Pengkajian Penatalaksanaan Medis Gastritis

a. Gastritis Akut

Gastritis akut biasanya mereda bila agen gaen penyebabnya dapat dihilangkan. Intervensi medis yang dilakukan apabila keluhan tetap tidak hilang dengan menghindari agen penyebab adalah dengan terapi farmakologis, meliputi terapi cairan dan obat Wehbi 2008 1. Terapi cairan, hal ini diberikan pada fase akut untuk hidrasi pasca muntah yang berlebihan 2. Terapi obat Prinsip pemberian terapi adalah sebagai berikut a. Tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan kecuali pada infeksi H.phylori b. Pemberian terapi sesuai dengan faktor penyebab yang diketahui, seperti pada tuberkulosis maka akan mendapatkan OATObat Anti Tuberkulosa yang disesuaikan dengan protokol pemberian dari Depkes RI. c. Pemberian obat farmakologis disesuaikan dengan kondisi dan toleransi pasien. Obat-obat farmakologis antara lain: 1. Antasida Digunakan untuk profilaksis secara umum. Antasida mengandung almunium dan magnesium yang dapat membantu penurunan keluhan gastritis dengan menetralkan asam lambung. 2. Penghambat H 2 agen ini mempunyai organisme sebagai penghambat reseptor histamin. Histamin dipercaya mempunyai peran penting dalam sekresi asam lambung. Penghambat h2 secara efektif akan menekan pengeluaran asam lambung dan stimulasi pengeluaran asam oleh makanan dari sistem saraf. Beberapa obat dari agen ini meliputi Cimetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin

b. Gastritis Kronis

Penatalaksanaan diberikan sesuai dengan penyebab spesifik yang diketahui, misalnya akibat infeksi H. pylori. Pengobatan sistomatis dilakukan untuk menurunkan keluhan, seperti pemberian obat-obat lambung. Anemia yang disebabkan oleh gastritis kronik biasanya bereaksi baik terhadap pemberian vitamin B12 atau preparat besi, tergantung dari defisiensinya, apabila penyebabnya dapat ditemukan, misalnya refluks usus lambung sebaiknya dikoreksi.

2.9 Diagnosa dan Intervensi Keperawatan pada Klien dengan Gastritis