Kompikasi Gastritis Gastritis Akut Gastritis Kronis Pengkajian Gastritis Gastritis Akut

kerusakan sel parietal dan atrofi mukosa korpus dan fundus. Namun, karena sel parietal tidak pernah hancur total, pasien-pasien ini tidak mengalami aklorhidria atau anemia termisiosa. Kadar gastrin serum biasanya dalam kisaran normal atau hanya sedikit meningkat. Saat terjadi kerusakan berat sel parietal pada gastritis autoimun, biasanya terjadi hipoklorhidria atau aklorhidria serta hipergastrinemia. Di dalam darah mungkin terdeteksi autoantibodi terhadap berbagai antigen sel parietal. Sebagian kecil pasien 10 mungkin mengalami anemia permisiosa setelah beberapa tahun. Anemia permisiosa telah sering dilaporkan terjadi dalam satu keluarga, pada anggota keluarga asimptomatik dari pasien dengan anemia permisiosa sering ditemukan autoantibodi terhadap lambung. Pola distribusi penyakit ini menunjukkan bahwa pewaris gastritis autoimun bersifat dominan autosomal. Yang paling penting adalah hubungan gastritis kronik dengan timbulnya tukak peptik dan karsinoma lambung. Sebagian besar pasin tukak peptik, baik di duodenum maupun di lambung, mengalami infeksi H. Pyllori. H. Pyllori diduga berperan dalam patogenesis karsinoma dan limfoma lambung. Resiko jangka panjang kanker lambung pada pasien dengan gastritis autoimun adalah 2 - 4, yang jelas lebih tinggi daripada resiko populasi normal.

2.6 Kompikasi Gastritis

a. Gastritis Akut

a. Perdarahan saluran cerna bagaian atas, yang merupakan kedaruratan medis; terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabakan kematian. b. Ulkus, jika prosesnya hebat. c. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat

b. Gastritis Kronis

a. Anemia Pernisiosa b. Ulkus Peptikum c. Keganasan lambung

2.7 Pengkajian Gastritis

a. Gastritis Akut

Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan abdomen yang tidak jelas seperti mual dan muntah atau anoreksia sehingga menyebabkan pemenuhan kebutuhan nutrisi harian oasien berkurang. Pada beberapa pasien didapatkan keleuhan yang lebih berat seperti nyeri epigastrium, muntah, perdarahan, dan hematemesis yang menimbulkan manifestasi kecemasan secara individu. Perawat perlu mengkaji faktor predisposisi dan penyebab, seperti kebiasaan mengkonsumsi makan berbumbu, serta minuman yang mengandung kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi mukosa lambung. Makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam 24jam terakhir harus di dokumentasikan, khususnya pada pasien yang mengkonsumsi aspirin dengan alkohol Riwayat penggunaan obat-obat sebelumnya, khususnya pada pasien yang menderita penyakit peradangan sendi yang menggunakan OAINS dan pasca intervensi kemotrapi. Riwayat penurunan imunitas seperti kanker, luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal nafas, gagal ginjal, dan kerusakan susunan saraf pusat, bisa menjadi faktor penyebab gastritis akut. Pengkajian riwayat sanitasi lingkungan, pengguanaan air minum, dan cara pengolahan makanan perlu ditanaykan untuk mengkaji kemungkinan infeksi H.pylori. pada pemeriksaan fisik biasanya tidak didapatkan tanda spesifik, biasanya hanaya didapatkan kelauhan nyeri tekan an ketuk pada abdomen kuadran kiri atas. Pengkajian diagnostik perlu dilakukan apabilak keluahan memanjang dan resisiten terhadap program pegobatan medis. Diagnosis gatritis akut erosif ditegakkan dengan pemerikasaan endoscopy dan dilanjutkan dengan pemeriksaaan histo patologi biopsi mukosa lambung. Pemerikasaan radiologi biasanya tidak mempunyai arti, pemeriksaan tersebut baru dapat membantu apabila menggunakan kontras ganda pada pemeriksaan endoscopy, akna tampak erosi multipel yang biasanya sebagian tanpak berdarah dan telaknya tersebar, terkadang juga dapat dijumpai erosi yang mengelompok pada satu daerah. Mukosa umumnya tampak merah dan edema. Kadang dijumpai daerah erosi yang ditemukan pada mukosa yang tampak normal. Pada saat pemeriksaan dapat dijumpai lesi yang terdiri atas semua tinggakatan perjalanan penyakitnya, akibatnya pada saat itu terdapat erosi yang masih baru bersama-sama dengan lesi yang sudah mengalami penyembuhan. Pada pemeriksaan histopatologi kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muscularis. Ciri has gastritis erosif adalah sembuh sempurna dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu pemeriksaan endoscopy sebaiknya dilakukan seawal mungkin.

b. Gastritis Kronis