mensukseskan program privatisasi. LATAR BELAKANG BERDIRINYA BUMN

54 a. memaksimalkan nilai BUMN dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional. b. mendorong pengelolaan BUMN secara professional, transparan, dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ. c. mendorong agar Organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN. d. meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian Nasional e. meningkatkan iklim investasi nasional.

f. mensukseskan program privatisasi.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, salah satu tujuan dari penerapan good governance adalah untuk memaksimalkan nilai BUMN sebagai sebuah perusahaan firm. Nilai perusahaan itu sendiri akan meningkat jika perusahaan mampu mencapai profitabilitas. Hubungan tersebut dapat dinyatakan melalui gambar berikut ini: Gambar 2 – 3 Hubungan Antara Peningkatan Nilai Perusahaan dan Peningkatan Profitabiltas Sumber : Buku Strategi Pembiayaan dan Regrouping BUMN, Moh. Arsyad Anwar,dkk. Peningkatan Nilai Perusahaan Profitabilitas Standar Operasional Kebijaksanaan Manajemen 1. Rasio Aktivitas 2. Rasio Struktur Biaya 3. Rasio Likuiditas 4. Rasio Solvabilitas Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007 55

II.5 LATAR BELAKANG BERDIRINYA BUMN

Pendirian BUMN atau yang sering dikenal dengan istilah State Owned Enterprise SOE di sejumlah negara, pada awalnya, tidak terlepas dari tinjauan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa esensial. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan waktu, keberadaan sektor swasta private ternyata juga mampu berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa yang esensial bagi masyarakat. Bahkan kenyataan di lapangan sering menunjukkan bahwa kinerja sektor swasta private jauh lebih unggul dan efesien dibandingkan kinerja BUMN yang didirikan negara tersebut. Sistem manajemen yang bersifat profesional dinilai memiliki andil yang cukup besar dalam mendorong kinerja dunia swasta private. Jika mengacu pada pengolaan organisasi, maka sejak awal telah ditemukan perbedaan yang cukup mendasar dari konsep serta tujuan BUMN dan swasta. BUMN sebagai salah satu institusi perekonomian Nasional diarahkan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Upaya BUMN mencapai keuntungan profit maksimum bukanlah fokus utama institusi ini. Realita ini amat berbeda dengan munculnya institusi swasta yang berupaya mengejar keuntungan semaksimal mungkin profit oriented. Sejarah di masa lampau menggambarkan bahwa negara sangat mendominasi dalam hal kepemilikan tanah dan produksi sumber daya yang penting, seperti hasil tambang dan pabrik-pabrik industri khususnya pada saat perang dunia berakhir. 19 Dominasi pemerintah tersebut terlihat dalam penyelenggaraan dan pengolaan sektor yang sebenarnya swastapun dapat berperan public private partnership, seperti misalnya : bidang kesehatan rumah sakit, pendidikan sekolah, komunikasi, asuransi hingga perbankan. Hal inilah yang mendorong lahirnya perusahaan-perusahaan milik negara. Pada kenyataannya tidak semua 19 Seperti diuraikan pada tulisan berjudul State Versus Private Ownership oleh Andrei Shleifer The Journal of Economic Perspectives, Vol. 12, No.4 Autumn 1998, pp 133-150. Literatur ini diperoleh dari http:www.jstor.org, diakses pada tanggal 8 Maret 2006. Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007 56 negara mengembangkan sepenuhnya BUMN atau SOEs yang dimilikinya. Beberapa negara tertentu seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat telah membatasi peran pemerintah sejak awal. Namun di beberapa negara seperti Perancis dan Austria, peran pemerintah tetap dipertahankan meskipun hanya sekedar pada pengawasan bagian-bagian yang signifikan dari sebuah proses produksi. Akan tetapi di sejumlah negara berkembang pengelolaan sektor-sektor yang bersifat strategis justru diserahkan kepada BUMN SOEs. Bahkan bentuk implementasi yang paling ekstrim dari dominasi kepemilikan negara dapat ditemui di negara-negara yang menganut sistem perekonomian sosialis dan komunis dimana negara memiliki kewenangan untuk menguasai seluruh faktor produksi yang tersedia. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan BUMN SOEs yang sangat banyak di sejumlah negara di kawasan Eropa Timur dan Rusia terlebih ketika privatisasi belum disosialisasikan di negara-negara tersebut. 20

II.6 PERKEMBANGAN UMUM BUMN DI DUNIA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Good Governance Tentang Responsivitas Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Kuantan Tengah, Kab. Kuantan Singingi, Riau)

2 61 112

Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

1 25 1

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2014).

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2014).

0 2 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Kebijakan Manajemen Keuangan Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 3 17

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Laporan Keuangan Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BE

0 2 17

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 19

Implementasi good corporate governance P

0 0 16

GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

0 0 19