37 ¾ Bidang perbankan : PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia
Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dll. ¾ Bidang telekomunikasi : Perum Produksi Film Negara PFN, dan PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. ¾ Bidang energi : PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Perusahaan Listrik
Negara, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk, dll. ¾ Bidang pertanian : PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri SHS
Namun, ada satu lagi peran pemerintah yang cukup sentral dan bahkan tersirat secara langsung dalam definisi pemerintah di atas. Peran tersebut sehubungan dengan
kapasitasnya dalam mengunakan kekuasaan terutama melalui peraturan dan kebijakan yang diambilnya. Adapun peraturan dan kebijakan tersebut merupakan bagian dari apa yang
dinamakan faktor institusi kelembagaan. Perkembangan faktor institusi pun semakin nyata tidak dapat dipisahkan dari peran pemerintah sebagai regulator, termasuk ketika institusi
yang diciptakan tersebut salah satunya berbicara mengenai isu dalam perekonomian.
II.2 EKONOMI KELEMBAGAAN INSTITUTIONAL ECONOMICS
Salah satu faktor yang tidak terlepas dari setiap interaksi manusia termasuk dalam aktivitas perekonomiannya adalah kehadiran institusi. Institusi sendiri merupakan batasan
yang menyusun interaksi antar manusia Douglass North
6
. Definisi lain dari institusi adalah peraturan yang diterapkan dalam suatu masyarakat atau komunitas Wolfgang
Kasper dan Manfred E. Streit
7
. Kehadiran institusi telah mampu mendorong nasabah bank untuk berani mendepositokan uangnya di bank yang mana nasabah tersebut tidak memiliki
informasi yang relatif sempurna tentang bank tersebut termasuk prilaku pegawainya. Kondisi serupa juga terjadi ketika pasien mempercayakan dirinya untuk ditangani oleh
dokter yang sebelumnya bahkan tidak dikenal oleh pasien tersebut. Berdasarkan sekelumit
6
Douglass North, Economic Performance Throgh Time, Prize Lecture, hal. 1, diakses dari http:www.nobleprize.org.
7
Wolfgang Kasper dan Manfred E. Streit, Institutional Economics: Social Order and Public Policy, hal 2-3.
Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007
38 contoh di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa baik nasabah maupun pasien tersebut
merasa aman dalam melakukan aktivitas transaksi mereka karena adanya institusi yang melindungi mereka. Institusi di sini berperan penting dalam membatasi perilaku oportunis
yang amat mungkin terjadi dalam hubungan antar manusia. Namun institusi saja ternyata belum cukup untuk mencegah prilaku oportunis tersebut, sehingga pemberian sanksi yang
tegas bagi setiap pelanggaran yang terjadi dianggap perlu. Institusi semata tanpa penerapan sanksi yang tegas, hanya menjadi suatu usaha yang tampak sia-sia.
Jika diteliti lebih jauh, pada awalnya hubungan penting antara biaya transaksi, institusi dan teori neo-klasikal diperkenalkan oleh Ronald Coase dalam bukunya The
Nature of Firm . Ia juga mencoba menjelaskan hubungan antara kehadiran institusi dengan
tercapainya kesehjateraan suatu bangsa. Gambar 2-1
Peran Institusi dalam Perekonomian Bangsa
Sumber: The New Institutional Economics, Ronald Coase Menurutnya, institusi semakin penting ketika terjadi biaya transaksi. Lebih lanjut,
Douglass North, menyimpulkan bahwa jika institusi dianalogikan sebagai aturan
biaya transaksi turun
spesialisasi meningkat
Produktivitas ekonomi naik
kesehjateraan Institusi
- sistem hukum - sistem politik
- sistem sosial - sist. pend
i
dikan
Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007
39 permainan, maka organisasi termasuk pengusaha di dalamnya adalah pemain. Ia juga
mengklasifikasikan institusi ke dalam batasan formal dan informal. Gambar 2-2
Jenis Institusi
Sumber: Economic Performance Through Time, Douglass North Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa institusi tersebut dapat dibagi ke dalam
dua kelompok besar yaitu batasan yang bersifat formal dan informal. Aturan, konstitusi, hukum, dan undang-undang di suatu negara adalah bentuk kelembagaan yang batasannya
bersifat formal. Kehadiran Undang-Undang, Perpu, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan Keputusan Menteri yang sering ditemui di dalam birokrasi Indonesia juga
adalah bagian dari batasan formal tersebut. Di lain sisi, batasan informal mengacu kepada hal–hal yang lebih bersifat tidak resmi dalam hal ini sering tidak tertulis namun tetap
diakui sebagai kesepakatan bersama yang harus ditaati dijunjung. Di Indonesia sendiri, batasan informal ini antara lain norma kesopanan, kesusilaan, maupun etika.
Adapun yang dimaksud organisasi adalah sekelompok individu bersama yang dibatasi oleh tujuan yang sama untuk mencapai tujuan tertentu Douglass North. Organisasi
tersebut dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Ekonomi, misalnya koperasi dan perusahaan.
2. Pendidikan, misalnya sekolah dan universitas.
Institution
Formal Constraint
- aturan - konstitusi
- hukum Informal
Constraint - konvensi
- norma
Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007
40 3. Sosial, misalnya gereja dan perkumpulan.
4. Politik, misalnya dewan, senat, dan badan pembuat undang-undang. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian kali ini ingin mengetahui peran institusi
dalam hal ini kebijakan pengukuran tingkat kesehatan BUMN dan penerapan Good Corporate Governance
di tubuh PTPN. Dua paket kebijakan tersebut ingin dilihat pengaruhnya terhadap kinerja PTPN khususnya pada aspek keuangannya.
II.3 GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN GOOD GOVERNANCE