PERKEMBANGAN UMUM BUMN DI DUNIA

56 negara mengembangkan sepenuhnya BUMN atau SOEs yang dimilikinya. Beberapa negara tertentu seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat telah membatasi peran pemerintah sejak awal. Namun di beberapa negara seperti Perancis dan Austria, peran pemerintah tetap dipertahankan meskipun hanya sekedar pada pengawasan bagian-bagian yang signifikan dari sebuah proses produksi. Akan tetapi di sejumlah negara berkembang pengelolaan sektor-sektor yang bersifat strategis justru diserahkan kepada BUMN SOEs. Bahkan bentuk implementasi yang paling ekstrim dari dominasi kepemilikan negara dapat ditemui di negara-negara yang menganut sistem perekonomian sosialis dan komunis dimana negara memiliki kewenangan untuk menguasai seluruh faktor produksi yang tersedia. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan BUMN SOEs yang sangat banyak di sejumlah negara di kawasan Eropa Timur dan Rusia terlebih ketika privatisasi belum disosialisasikan di negara-negara tersebut. 20

II.6 PERKEMBANGAN UMUM BUMN DI DUNIA

Seperti telah diuraikan sebelumnya, negara sangat berperan dalam hal kepemilikan faktor produksi terutama setelah berakhirnya perang dunia. Hal ini tak lain disebabkan oleh tingginya rasa sentimen nasionalisme yang muncul di sejumlah negara. Pendirian BUMN atau yang dikenal dengan istilah State-Owned Enterprises SOEs seolah-olah menjadi cara pemerintah di sejumlah negara mengekspresikan kebanggaan dan nasionalisme dalam sendi perekonomian negara mereka. Seperti diuraikan pada SME Technical Working Paper Series tentang Reformasi SOEs, pendirian BUMN SOEs pada sejumlah negara ditujukan untuk : 21 - Memberikan konstribusi pada pemerintah - Mendukung pembangunan perekonomian Nasional yang berdaulat - Mencukupi atau melayani kebutuhan akan barang dan jasa esensial 20 Pandu Patriadi, Studi Banding Kebijakan Privatisasi BUMN di Beberapa Negara, Kajian Ekonomi Keuangan Vol.7 21 Hal ini seperti dipaparkan pada SME Technical Working Paper Series berjudul Reforming State Owned Enterprises yang diperoleh dari United Nations Industrial Development Organization, hal. 10. Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007 57 - Menghasilkan keuntungan untuk akumulasi modal - Pembangunan infrastruktur - Mengurangi angka kemiskinan - Menciptakan lapangan pekerjaan - Mencapai keuntungan finansial dan skala produksi yang efisien Tak dapat dipungkiri bahwa BUMN SOEs selalu dihadapkan dengan masalah efisiensi. Namun sebenarnya ketika konsep SOEs berkembang di negara maju pada tahun 1950an-1980an terlihat bahwa sejumlah SOEs memiliki prestasi yang baik. Hanya saja perlu dipahami bahwa tidak semua negara sanggup mengembangkan SOEs yang dimilikinya termasuk sejumlah negara berkembang yang mencoba konsep ini. Berikut ini adalah gambaran umum kinerja SOE di sejumlah kawasannegara : Tabel 2-2 Kinerja BUMN SOEs secara Umum di Berbagai Negara dan Kawasan Kawasan Negara Hasil Penelitian 1. Afrika Utara dan Subsahara Berdasarkan survey di kawasan tersebut pada tahun 1934 terhadap 48 perusahaan negara memperlihatkan bahwa hanya 12 perusahaan saja yang memiliki net profit margin di atas 4. 2. Afrika Barat Survei yang melibatkan 12 negara di Afrika Barat tersebut menunjukkan 62 merugi dan 36 mengalami ekuitas negatif. 3. Philipina Secara umum, tampak bahwa rata-rata ROE dan ROA dari sejumlah SOE sebesar 2,9 dan 3,71 . Angka persentase tersebut berada 10 di bawah rata-rata ROE dari 1000 perusahaan teratas selama kurun waktu 1984-1987. 4. Ghana Sekitar 43 dari jumlah SOE dalam perekonomian negara tersebut menderita kerugian tiap tahunnya selama kurun waktu 1979-1983. 5. Trinidad dan Tobago SOEs yang bergerak di luar bidang usaha pertambangan minyak, mengalami kerugian mencapai 700 juta selama tahun 1985. 6. Thailand Pada tahun 1989, sektor usaha yang dikelola swasta mencapai keuntungan sebelum pajak sebesar 45,9 juta bant 1,8 milyar. Hanya lima perusahaan negara mengalami kerugian. 7. Republik Korea Kinerja SOE. Di Korea terbilang lebih baik dari negara- negara lain. Namun demikian persentase kontribusinya masih kecil dibanding kontribusi keseluruhan dunia industri. 8. Indonesia Secara keseluruhan ROA dari sejumlah SOE berada di bawah 2,5 selama kurun waktu 1983-1987 dan 3,5 pada tahun 1989. Selain itu sekitar 70 SOE tergolong tidak sehat secara finansial. Sumber : SME Technical Working Paper Series, UNIDO Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007 58 Berdasarkan hasil temuan di atas, terlihat bahwa BUMN SOEs cenderung mengalami kesulitan dalam hal kinerja finansial. Namun, sebagian dari fakta di atas tidak dapat dengan serta merta menunjukkan bahwa SOE tidak berpeluang untuk maju dan berkembang. Salah satu hal yang mendukung pernyataan tersebut adalah keberhasilan BUMN SOEs dalam persaingan global. II.7 DIMENSI INTERNASIONAL DARI BUMN BUMN SOEs yang dimiliki suatu negara tidaklah selamanya diasosiasikan sebagai pemain lokal dalam perekonomian negara tersebut. Tak jarang sebuah BUMN SOEs dapat berkembang menjadi entitas bisnis yang mendunia. Beberapa contoh BUMN SOEs yang sukses menjadi perusahaan terkemuka dunia, misalnya saja : - Canadian Wheat Board di Kanada yang sukses menjadi produsen gandum terbesar di dunia. - Japanese Food Agency di bidang pertanian - Petronas Malaysia di bidang eksplorasi minyak - Singapore Telecom Singapura di bidang komunikasi di Asia - Aerospatiale Perancis di bidang teknologi canggih. - SK Corp Korea Selatan di bidang bisnis, energi, petrokimia, dan telekomunikasi. Sebuah konsep yang menarik dari BUMN SOEs adalah kenyataan bahwa eksistensi BUMN SOEs selalu digambarkan dalam posisi yang aman selama suatu negara masih berdiri. Adapun pendirian BUMN SOEs di sejumlah negara dapat ditelaah dari dimensiaspek internasional. 22 Berikut ini adalah beberapa motif pendirian SOE yang berdimensi internasional : a. BUMN SOEs dipandang sebagai fiscal agent 22 Raymond Vernon, The International Aspect of State Owned Enterprises, Journal of International Business Studies, Vol. 10, No.3 Winter 1979, pp. 7-15. Literatur ini diperoleh dari http:www.jstor.org, diakses pada tanggal 11 September 2006, hal 8-9. Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007 59 Hal ini menempatkan BUMN SOEs sebagai satu lembaga ekonomi yang dapat digunakan sebagai alat untuk menarik pajak. Realita ini tampak dalam kegiatan monopoli dan monopsoni yang dilakukan BUMN SOEs, Kasus yang sangat khas untuk mengilustrasikan motif ini adalah penjualan pada tingkat harga yang tinggi monopoly prices pada kasus tembakau asal Perancis dan Italia. Begitu juga alkohol serta pembelian pada harga terendah monopsony prices pada produk Coklat di Ghana. Fungsi BUMN SOEs sebagai fiscal agent juga tampak ketika BUMN SOEs berada dalam situasi untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi pada kasus produk pertanian yang cenderung memiliki harga yang tidak stabil. Pada kondisi tersebut, BUMN SOEs menerapkan tingkat pajak yang tinggi di masa-masa yang menguntungkan dan membayar subsidi tahun-tahun yang buruk. Hal lain yang perlu dipahami adalah seperti halnya perusahaan-perusahaan swasta lainnya, BUMN SOEs juga berkewajiban menyusun laporan keuangan. Adapun laporan keuangan BUMN SOEs perlu disimak lebih cermat karena perolehan laba yang besar tidak selamanya menunjukkan kinerja yang baik. Fakta bahwa BUMN SOEs meraih laba yang tinggi terkadang hanya menggambarkan kemampuan pemerintah menarik pajak yang diwajibkan dari perolehan uang dalam kegiatan monopoli BUMN SOEs b. BUMN SOEs sebagai National Champion Pemerintah ingin memastikan bahwa industri dalam negeri mereka tetap dikelola secara mandiri tanpa dominasi investor asing. Selain itu pendirian BUMN SOEs juga merupakan suatu langkah yang harus diambil pemerintah ketika pihak swasta tidak mampu mendirikan industri tersebut. c. BUMN SOEs sebagai penggerak monopoli Nasional dan pemegang wewenang monopsoni. Analisis pengaruh ..., Lammindo Jelita, FE UI, 2007 60 Seperti telah diuraikan sebelumnya, BUMN SOEs juga dikontrol dalam melakukan aktivitasnya, terutama ketika BUMN SOEs terlibat dalam masalah perdagangan internasional baik itu ekspor maupun impor. Hal inilah yang terjadi ketika The Export Marketing Board pada beberapa negara seperti Ghana membatasi ekspor produk Coklat dan Kolombia untuk produk kopi. d. BUMN SOEs sebagai perwakilan agen pemerintah dalam perjanjian bilateral Pada beberapa negara tertentu, perjanjian perdagangan bilateral yang dilakukan BUMN SOEs dapat menolong suatu negara untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi atau perjanjian yang disepakati bersama dengan negara lain dapat terlaksana dengan baik. e. BUMN SOEs sebagai agen dari kebijakan industri agen of industial policy BUMN SOEs yang dimiliki suatu negara dituntut untuk mampu memberikan solusi termasuk dalam mengatasi masalah perubahan struktural maupun siklus perekonomian khususnya dalam upaya untuk menahan diri dalam hal PHK Pemutusan Hubungan Kerja ketika terjadi penurunan permintaan oleh masyarakat, seperti yang pernah dialami negara Mexico, Italia, dan Inggris. II.8 PERKEMBANGAN BUMN DI BEBERAPA NEGARA II.8.1 BUMN di Malaysia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Prinsip Good Governance Tentang Responsivitas Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Kuantan Tengah, Kab. Kuantan Singingi, Riau)

2 61 112

Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

1 25 1

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2014).

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2014).

0 2 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Kebijakan Manajemen Keuangan Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 3 17

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Laporan Keuangan Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BE

0 2 17

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 2 19

Implementasi good corporate governance P

0 0 16

GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

0 0 19