Teller Receptionist Bank Costumer Service CS KUR Security Pengendalian Internal Akuntansi

g. Mengikuti kegiatan ekonomi di wilayah kerjanya dalam melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala unit sepanjang tidak melanggar asas pengawasan inters. Tanggung jawab : a. Kebenaran hasil pemeriksaan ke tempat nasabah yang meliputi kegiatan usahanya, letak jaminan, serta keputusan pinjaman. b. Ketetapan pemasukan angsuran pinjaman dan pemasukan tunggakan pinjaman lainnya di BRI Unit. c. Penguasaaan dan perkembangan usaha masing-masing nasabah.

3. Teller Receptionist Bank

Tugas Pokok : a. Bersama-sama kepala unit menyelenggarakan pengurusan kas BRI Unit. b. Menerima uang setoran dari nasabah dan memvalidasi kedalam komputer. c. Memberikan persetujuan bayar atas pengambilan simpanan sebatas kewenangan yang dimiliki. d. Menyetorkan setiap ada kelebihan kas setiap jam kerja dan penyetoran sisa kas pada akhir kas induk dengan menggunakan tanda setoran serta mengisi model 16 perincian kas. e. Emastikan kelengkapan bukti-bukti kas tunai dan OB Over Booking yang berada dalam pengawasannya untuk menghindari penyimpangan kas teller. Tanggung Jawab: a. Pengurusan kas bersama kepala unit. b. Kelancaran dan ketetapan pelayanan dan penerimaan setoran dan pelayananuang baik itu dari atau untuk nasabah.

4. Costumer Service CS KUR

Tugas pokok : a. Menata usaha-usaha register-register simpanan dan pinjaman, register pemberantasan tunggakan dan register surat-surat berharga. b. Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah atau calon nasabah pinjaman, simpanan, dan jasa perbankan lainnya di BRI Unit dengan sebaik-baiknya. c. Mengelola penyimpanan berkas-berkas pinjaman dan simpanan. d. Mengerjakan semua laporan BRI Unit. Tanggung Jawab : a. Pelaksanaaan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala unit. b. Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah atau calon nasabah, dan nasabah yang akan menggunakan jasa perbankan lainnya di BRI Unit dengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

5. Security

Tugas Pokok: Bank BRI Unit Klambir Lima Medan memiliki 2 orang securityyang bertugas untuk menjaga keamanan unit. Dimana satu orang security menjaga keamanan unti pada waktu jam kerja dan seorang security untuk menjaga keamanan pada malam hari.

6. Office Boy

Tugas Pokok: Menjaga kebersihan dan keindahan unit klambir lima medan dan membantu pegawai unit lainnya jika diperlukan.

2.4. Jaringan Usaha

Sebagai leading foreignexchange provider di Indonesia, PT Bank Rakyat IndonesiaPersero Tbk, selalu mengutamakan keamanan, kemudahan, dan kecepatan layanan dalam bertransaksi. Bank BRI memiliki berbagai produk dan layanan terbaik untuk memenuhi segala kebutuhan transaksi Anda.

1. Cast Transaction Product

Adapun cast transaction product, antara lain :

a. Transaksi Valuta Asing Devisa Umum

Transaksi Valuta Today adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta asing lainnya dengan penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi. Transaksi Valuta Tommorow adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi. Transaksi Valuta Spot adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta asing lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.

b. Banknotes

PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, menawarkan transaksi Banknotes dengan kurs yang kompetitif dan kurs spesial untuk jumlah tertentu.nasabah dapat melakukan transaksi jualbeli Banknotes di PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, mulai jam 8.30 hingga 15.00 WIB setiap hari kerja dan hari sabtuminggu khusus di cabanglokasi weekend banking. Khusus nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dapat menggunakan rekening rupiah nasabah untuk bertransaksi. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, menyediakan ragam valuta asing mata uang utama dunia dan mata uang lainnya, seperti : A. American Dollar USD B. JapaneseYen JPY C. Great Britain Poundsterling GBP D. Hong Kong Dollar HKD E. Euro EUR F. Malaysian Ringgit MYR G. Australian Dollar AUD H. Saudi Arabia Real SAR I. Singapore Dollar SGD J. Canadian Dollar CAD

2. ProdukInvestasi

Untuk investasi jangka menengah dan jangka panjang, kami menyediakan obligasi surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing. Anda akan mendapatkan imbal hasil berupa kupon yang dibayar secara periodik maupun capital gain dari selisih harga jual dan beli.

a. Surat Utang Negara SUN, Obligasi Global ROI dan Global

Sukuk INDOIS, Merupakan obligasi yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga pokoknya oleh Negara Republik Indonesia. SUN diterbitkan dalam mata uang rupiah sedangkan ROI dan INDOIS dalam US Dollar.

b. Obligasi Ritel : Obligasi Ritel Indonesia ORI, Sukuk

RitelIndonesia SR, ORI dan SR merupakan suatu bentuk obligasi yang dijual secara retail yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah sebagai salah satu surat utang domestik. Minimal pembelian untuk obligasi tersebut adalah 5 juta rupiah dengan kelipatan 1 juta rupiah.

3. Hedging Product

Adapun hedging product, antara lain : a. Forward Transaksi Forward adalah transaksi penjualan atau pembelian valuta asing dalam jumlah dan harga tertentu dengan penyerahan dan penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2dua hari kerja sejak tanggal transaksi. b. Swap Currency Swap adalah suatu transaksi kontrak untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta asing lainnya pada tanggal valuta tertentu sekaligus dengan perjanjian untuk mempertukarkan kembali valuta asing lawan valuta asing lainnya tersebut pada tanggal valuta berbeda di masa yang akan datang. Harga rate yang digunakan pada kedua transaksi ditentukan pada tanggal transaksi, dan kedua transaksi tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counterparty yang sama.

c. FX Option,

Kontrak pembelian atau penjualan hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual sejumlah valuta asing tertentu terhadap valuta asing lainnya dengan harga yang telah ditentukan strike price untuk suatu periode tertentu dengan membayarmenerima sejumlah premi tertentu.

d. Interest Rate SwapIRS,

Kontrak pertukaranperubahan pembayaran suku bunga dari tingkat bunga tidak tetap menjadi tingkat bunga tetap atau sebaliknya tanpa penyerahan kepala surat jumlah pokok. Besarnya suku bunga tidak tetap floating ditentukan oleh besarnya suatu tolak ukur suku bunga yang diperjanjikan antara lain LIBOR London Interbank Offer Rate.SIBOR Singapore Interbank Offer Rate ataupun SBI Sertifikat Bank Indonesia.

e. Cross Currency Swap CCS

Kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran dua aliran pembayaran bunga dalam dua mata uang yang berbeda, selama jangka waktu yang disepakati. Pada akhir jangka waktu tersebut, kedua pihak kemudian mempertukarkan kembali jumlah pokok principal sesuai kurs yang disepakati pada awal kontrak.

4. Layanan Perusahaan

Beberapa produk simpanan BRI sebagai bentuk layanan publik antara lain Tabungan BRI, Deposito BRI, dan Giro BRI.

a. Tabungan BRI

Fasilitas Tabungan BRI terdiri dari beberapa produk, antara lain: 1. Tabungan BritAma, produk tabungan ini didukung dengan fasilitas e- banking dan sistem real time online. Dengan fasilitas tersebut, nasabah dapat melakukan transaksi tanpa mengenal ruang dan waktu. Artinya dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. 2. Simpedes, produk tabungan dengan mata uang rupiah. Pelayanan simpedes dapat dilakukan di berbagai kantor BRI, baik Kantor Cabang Khusus BRI, Kanca BRI, KCP BRI, BRI Unit, maupun Teras BRI. Jumlah setoran dan pengambilan juga tidak dibatasi. Program ini tentu sangat membantu masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan dalam mengakses bank. 3. Simpedes TKI, produk ini diselenggarakan khusus untuk TKI yang bekerja di luar negeri, sehingga TKI dapat melakukan transaksi keuangan dengan mudah, termasuk untuk menampung dan menyalurkan gaji mereka. 4. Tabungan Haji, produk ini ditujukan bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji di tanah suci. 5. Tabungan BritAma Dollar, fasilitas produk ini hampir sama dengan Tabungan BritAma, hanya saja mata uang yang digunakan adalah UD Dollar. Bank BRI menyelenggarakan produk ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menyimpan dananya dalam mata uang asing. 6. BritAma Bisnis, fasilitas produk ini sangat luas, dengan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi, termasuk dalam pencatatan atau pelaporannya, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis nasabah. 7. BritAma Rencana, tabungan ini merupakan investasi dengan setoran tetap setiap bulannya serta fasilitas asuransi jiwa bagi nasabah. Boleh dibilang tabungan ini merupakan produk yang cocok untuk karyawan yang ingin menabung untuk hari tuanya. 8. BritAma Valas, produk yang dikeluarkan oleh Bank BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan menyimpan dananya dalam mata uang asing. Tersedia lima jenis mata uang dengan nilai tukar kopetitif, yaitu USD, AUD, SGD, CNY, dan EUR. 9. BritAma Junio, yaitu produk tabungan yang dikeluarkan oleh Bank BRI dengan sasaran penabung anak-anak. Produk ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur menarik bagi anak-anak. 10. Tabunganku, yaitu produk tabungan perorangan dengan berbagai kemudahan persyaratannya. Produk ini juga dikeluarkan oleh bank- bank lain di Indonesia untuk menumbuhkan dan meningkatkan budaya menabung bagi masyarakat.

b. Deposito BRI

Terdiri dari tiga produk utama, yaitu Deposito Rupiah, Deposito Valas, dan Deposito On Call DOC BRI. Bank BRI mengeluarkan produk DOC dengan fasilitas invesment gain yang cukup tinggi.

c. Giro BRI

Bank BRI Bank Rakyat Indonesia mengeluarkan produk giro dalam dua jenis, yaitu GiroBRI Rupiah, produk ini ditujukan untuk transaksi dalam mata uang rupiah dan GiroBRI Valas untuk mata uang asing.

d. Fasilitas KreditPinjaman Bank BRI Bank Rakyat Indonesia

Beberapa produk pinjaman di Bank BRI antara lain Pinjaman Mikro, Pinjaman Ritel, Pinjaan Menengah, Kredit Program, dan Kredit Usaha Rakyat KUR.

e. Pinjaman Mikro BRI

Produk Pinjaman Mikro yang dikeluarkan oleh Bank BRI adalah KUPEDES, yaitu fasilitas kredit dengan bunga sangat ringan yang ditujukan untuk perorangan dan dapat dilayani di BRI Unit maupun Teras BRI.

f. Pinjaman Ritel BRI

1. Kredit Agunan Kas, yaitu produk pinjaman dengan jaminan uang kas fully cash collateral. 2. Kredit Investasi, yaitu fasilitas kredit jangka menengah dan jangka panjang untuk membiayai aktiva tetap perusahaan. 3. Kredit Modal Kerja, produk yang ditawarkan kepada pelaku usaha untuk membiayai operasional perusahaan atau kegiatan usahanya. 4. KMK Ekspor, fasilitas kredit yang ditujukan kepada nasabah yang mealakukan kegiatan usaha negosiasi wesel ekspor atau dikenal juga dengan istilah post ekspor financing. Fasilitas kredit ini juga bertujuan membiayai pembelian barang-barang untuk diekspor atau dikenal juga dengan istilah pre-ekspor financing. 5. KMK Konstruksi, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha jasa konstruksi. 6. KMK Konstruksi BO I, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha jasa konstruksi yang pembiayaannya bersumber dari APBN. 7. Kredit BRIGuna, fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memiliki penghasilan tetap dalam bentuk gaji atau pensiunan. 8. Kredit Waralaba, yaitu fasilitas kredit untuk membiayai kegiatan usaha waralaba yang diberikan dalam bentuk modal kerja maupun investasi. 9. Kredit SPBU, yaitu fasilitas kredit yang ditujukan untuk kegiatan usaha SPBU Pertamina, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi. 10. Kredit Resi Gudang, yaitu salah satu produk kredit Bank BRI dengan jaminan Resi Gudang. 11. Kredit Kepemilikan Gudang, yaitu fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk pemilik bangunan gudang untuk mendukung kegiatan usahanya. 12. KMK Talangan SPBU, fasilitas kredit ini hampir sama dengan fasilitas Kredit SPBU 13. Kredit Batubara, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan penambangan batubara. 14. Kredit Waralaba Alfamart, fasilitas kredit yang ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha minimarket alfamart. 15. Kredit Pola Angsuran Tetap, yaitu fasilitas kredit modal kerja dan investasi dengan pola angsuran tetap dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.

g. Produk Pinjaman Menengah Bank BRI

Produk pinjaman ini berupa kredit Agribisnis, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk kegiatan pertanian dalam arti luas, baik untuk menunjang kegiatan on-farm maupun off-farm.

h. Kredit Program Bank BRI

Kredit Program Bank BRI terdiri dari tiga jenis, yaitu KPEN-RP atau Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan; KKPE-Tebu atau Kredit Ketahanan Pangan Energi untuk tanaman tebu; dan KKPE untuk tanaman pangan, hortikulturan, peternakan, perikanan, dan pengadaan alat dan mesin.

i. KUR BRI

KUR atau Kredit Usaha Rakyat yang dikeluarkan oleh Bank BRI yaitu KUR BRI dan KUR TKI BRI. Produk-produk Lain Bank BRI a. Jasa Bank Garansi Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan yang diberikan oleh Bank BRI kepada rekanan nasabah. Rekanan nasabah atau pihak ketiga akan mendapatkan kepastian bahwa nasabah Bank BRI bersangkutan dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga. Dalam menerbitkan Bank Garansi, Bank BRI tidak mengenakan biaya bunga. Fasilitas Jasa Bank Garansi terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Garansi Umum, diberikan kepada nasabah sebagai jaminan bahwa nasabah bersangkutan dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran suatu produk, dan Bank Garansi Konstruksi yang diberikan kepada kontraktor yang terkait dengan kredit konstruksi.

b. Jasa Kliring Bank BRI

Fasilitas ini merupakan proses penyampaian surat berharga kepada Bank Tertarik, hingga adanya pengesahan oleh Bank Tertarik melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.

c. Remittance Bank BRI

Fasilitas ini merupakan bentuk layanan kepada nasabah yang akan melakukan pengiriman maupun penerimaan dalam bentuk valas, baik ditujukan kepada bank di dalam negeri maupun bank luar negeri.

d. Jasa SKBDN BRI

Fasilitas ini merupakan bentuk jaminan pembayaran yang diajukan oleh pembeli untuk menjamin pembayaran produk kepada pihak penjual.

e. Layanan Ekspor Bank BRI

Fasilitas ini merupakan bentuk pembiayaan ekspor berupa postshipment financing. Layanan ini diberikan dalam bentuk Negosiasi wesel ekspor sight dan Diskonto wesel ekspor berjangka.

f. Layanan Impor Bank BRI

Fasilitasinimerupakanbentukpembiayaanimpor, berupapenyediaanfasilitaskreditimpor.Produklayananinidiberikandalambe ntukPreshipment Import Financing dalamrangkapenyediaanPenangguhanJaminanImpordanPostshipment Impor Financing dalamrangkapenebusandokumenimpor. 5. Layanan 24 jam Layanan 24 jam adalah saluran distribusi elektronik PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, yang terdiri dari ATM BRI, SMS Banking BRI, Internet Banking BRI, Call BRI, Phone Banking BRI, E-Buzz, KIOSK BRI, Mini ATM BRI, BRIZZI, MoCash, EDC Merchant.

6. Layanan BRI Prioritas

BRI Prioritas mempersembahkan sebuah layanan perbankan istimewa dan menyeluruh untuk nasabah sebagai Pribadi Terpilih. Sebagai Pribadi Terpilih, BRI mengundang Nasabah untuk menikmati fasilitas dan layanan eksklusif BRI Prioritas, mulai dari layanan dan solusi perbankan dengan konsep one stop service, hingga pengelolaan kekayaan wealth management secara menyeluruh dan eksklusif dari Priority Banking Officer profesional dan bersertifikasi Nasabah dapat melaksanakan berbagai transaksi dengan lebih mudah, dimana nasabah BRI Prioritas berhak atas jenis transaksi yang dapat dilayani dengan menggunakan telepon transaction by phone dan layanan antar jemput uang tunai ke alamat nasabah BRI Prioritas pick up service Layanan yang bisa didapatkan oleh nasabah BRI Prioritas antara lain: a. Konsep One Stop Banking Services b. Tenaga Profesional dari Manajer Prioritas Perbankan, Petugas Prioritas Perbankan dan Asisten Prioritas Perbankanyang bersertifikasi c. Sentra Layanan BRI Prioritas yang Eksklusif d. Fasilitas Ruang Pertemuan Bisnis yang Eksklusif e. Koneksi WiFi Internet di Sentra Layanan BRI Prioritas f. Special Parking Area g. Tarif spesial untuk Safe Deposit Box h. Call Center khusus BRI Prioritas 021 5758899 i. Sentra Layanan BRI Prioritas dilengkapi dengan 5 konsep area:Meeter Greeter Area, Dealing Area, Service Area, Parking Area, Working Area

E. Kinerja Usaha Terkini

PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, mempublikasikan kinerja keuangan triwulan III 2014. BRI membukukan perolehan laba bersih angka bank saja sebesar Rp. 18,12 triliun per triwulan III 2014 atau per 30 September 2014, meningkat sebesar 19 dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp. 15,23 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share EPS sebesar Rp. 979,6, lebih besar dari angka di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 823,0. Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit yang terjadi di seluruh segmen bisnis. Total kredit yang sudah disalurkan mencapai Rp. 464,19 triliun pada akhir September 2014 atau meningkat 12,32 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 413,27 triliun. Dari semua segmen kredit, segmen mikro masih mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,8 year on year menjadi Rp. 148,43 triliun atau meningkat sebesar Rp 20,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,1 juta nasabah dari 6,2 juta nasabah di triwulan III 2013. Penyaluran KUR Kredit Usaha Rakyat BRI juga menunjukkan trend positif. Secara keseluruhan realisasi outstanding KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp 32,03 triliun, atau meningkat 21,94 year on year, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 3,0 juta nasabah dari 2,5 juta nasabah di triwulan III 2013. Upaya BRI dalam membina nasabah KUR juga membuahkan hasil menggembirakan. Per akhir September 2014 ini, tercatat sebanyak 966 ribu nasabah KUR hasil binaan BRI dengan plafond sebesar Rp. 17,77 triliun berhasil hijrah ke kredit komersil.Pertumbuhan kredit tersebut diimbangi dengan posisi neraca yang likuid. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga LDR tercatat sebesar 85,29 pada September 2014, sedangkan kualitas aset produktif tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah NPL netto sebesar 0,46. Adapun NPL gross BRI tercatat sebesar 1,89 atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL gross rata – rata industry perbankan nasional yang tercatat sebesar 2,31 pada Agustus 2014. Selain itu, Bank BRI juga berhasil menjaga posisi permodalan yang kokoh dengan rasio kecukupan modal CAR tercatat sebesar 18,57 pada September 2014 dibandingkan 17,14 pada September 2013. Dari sisi pendanaan, BRI juga berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiganya. Per Akhir September 2014 total Dana Pihak Ketiga BRI mencapai Rp 544,27 Triliun atau tumbuh 19,7 year on year. Dengan rekening tabungan mencapai 46,52 juta atau meningkat 10 juta dari triwulan III tahun 2013 yang sebesar 36,96 juta nasabah. Pertumbuhan tabungan BRI juga secara konsisten selalu di atas rata – rata industri, dengan presentase sebesar 13,5 atau lebih tinggi jika dibandingkan rata – rata pertumbuhan tabungan industry perbankan nasional yang sebesar 8,6 per Agustus 2014. Selain pertumbuhan kredit, BRI juga terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, transaksi e channel dan e banking memberikan andil lancarnya kinerja bisnis BRI melalui pertumbuhan fee based income. Fee Based Income BRI meningkat 23,8, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada transaksi e- banking yang tumbuh sebesar 51,3 secara year on year. Kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi dan volume transaksi pada ATM, Mobile Banking dan Internet Banking BRI. Dari segi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 59,8dari 18,5 juta menjadi 29,6 juta di Triwulan III2014. Sedangkan jumlah pengguna Mobile Banking BRI yang pada Triwulan III2013 tercatat sebanyak 5,1 juta, meningkat 58,7 menjadi 8,1 juta pada Triwulan III2014. Dan untuk jumlah pengguna Internet Banking BRI naik 128,8 , dari 820 ribu menjadi 1,9 juta. Dari sisi jumlah transaksi, di ATM BRI mengalami kenaikan 30,5, dari 823,2 juta pada Triwulan III2013 lalu menjadi 1,074 miliar di Triwulan III2014. Sedangkan pada Mobile Banking BRI jumlah transaksi pada Triwulan III2013 lalu sebanyak 57,7 juta, meningkat hingga 67 menjadi 96,4 juta pada Triwulan III2014. Dan untuk jumlah transaksi Internet Banking BRI naik 143 , dari 16,1 juta menjadi 39,2 juta. Dan dari volume transaksi, di ATM BRI naik 55,3, dari Rp 446,2 Triliun pada Triwulan III2013 lalu menjadi Rp 693,0 Triliun di Triwulan III2014. Sedangkan volume transaksiMobile Banking BRI pada Triwulan III2013 lalu tercatat Rp 14,5 Triliun, meningkat hingga 195,1 menjadi Rp 42,8 Triliun pada Triwulan III2014. Dan untuk volume transaksiInternet Banking BRI naik 219,8 , yakni dari Rp 16,8 Triliun menjadi Rp 53,7 Triliun. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dalam bertransaksi, Bank BRI terus mengembangkan jaringan unit kerja baik konvensional maupun e – channel. Dalam kurun waktu September 2013 sampai dengan September 2014, BRI telah menambah sedikitnya 665 unit kerja konvensional, baik itu dalam bentuk Kantor Wilayah, Kantor Cabang, hingga Teras BRI keliling. PerSeptember 2014, BRI memiliki 10.234 jaringan kerjakonvensional, yang terdiri dari 8.204 jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling, 972 Kantor Kas, 581 KCP, 457 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang kesemuanya terhubung real time online. Untuk menaikkan pertumbuhan laba BRI, selain menjadi Market Leader di bisnis mikro, Strategi BRI adalah mengoptimalkan kinerja e channel dan e-banking serta meningkatkancrossselling dan integrated marketing. Dengan Infrastruktur teknologi informasi yang handal serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar, maka tidak dapat dipungkiri bahwa BRI merupakan bank yang terdepan dalam peningkatan finansial inclusion dalam perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai Bank yang sangat siap untuk menangkap peluang dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin terdesentralisasi.

F. Rencana Usaha

BRI sendiri lebih menekankan pertumbuhan organik pada tahun depan. BRI menargetkan penambahan 50-100 cabang baru di 2015 meliputi kantor cabang utama, kantor cabang pembantu, serta unit Teras BRI. Namun BRI tetap mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 3 triliun untuk pertumbuhan anorganik pada 2015. Targetnya adalah bank skala kecil ataupun usaha jasa keuangan lain meliputi asuransi dan sebagainya. Menghadapi MEA, BRI sendiri lebih suka memperkuat penguasaan pangsa pasar dalam negeri. Sebab potensi NIM di industri perbankan negara tetangga tak sebesar di Indonesia.Ini membuat BRI tak terlalu antusias ekspansi di negara tetangga. 34

BAB III SISTEM PENGAWASAN GAJI DAN UPAH PADA PT BANK

RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK UNIT KLAMBIR LIMA MEDAN Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan. Salah satu diantaranya adalah memberikan balas jasa atau imbalan dalam bentuk uang ataupun barang- barang yang disesuaikan dengan kesanggupan perusahaan. Balas jasa atau imbalan yang diterima karyawan tersebut dengan istilah gaji dan upah. Pada dasarnya upah dibedakan dengan gaji. Pengertian gaji diperhitungkan sebagai pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas-tugasnya yang sifatnya lebih konstan, meliputi masa kerja yang lebih panjang, misalnya bulan, triwulan, atau tahunan. Sedangkan pengertian upah adalah jumlah yang ditentukan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja melputi masa seminggu dinamakan upah mingguan, dan jika diperhitungkan masa sehari dinamakan upah harian. Kesimpulan yang didapat dari pengertian diatas adalah gaji mempunyai sifat konstan tetap dan tidak berfluktuasi dari periode ke periode berikutnya. Sedangkan upah merupakan balas jasa yang diterima oleh tenaga kerja ddimana besarnya pembayaran tergantung dari hasil kerja masing-masing. Analisis dan evaluasi yang akan dibahas di bab ini meliputi, pengertian gaji dan upah, definisi sistem pengendalian internal, tujuan dan manfaat pengendalian intern serta unsur- unsur pokok pengendalian intern.

3.1. Pengertian Gaji dan Upah Menurut Hadi Poeworno 1991,187: “Gaji diperhitungkan sebagai

pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas-tugas yang sifatnya lebih konstan meliputi masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan, atau tahunan.” Menurut Robert L. Malthis dan John H Jackson 2002 , 119-378: “Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.” Kesimpulan dari dua kutipan diatas jelas mengatakan perbedaan gaji dan upah. Gaji adalah penerimaan imbalan atas jasa yang dberikan karyawan kepada perusahaan yang didasarkan atas tabel gaji pokok standar yang disusun menurut tingkat pangkat, golongan dan masa kerja jumlahnya relatif tetap, sedangkan upah pembayarannya didasarkan atas hasil kerja atau waktu kerja dimana jumlahnya dapat berubah-ubah setiap saat disebabkan adanya waktu, misalnya upah lembur akan berubah sesuai dengan perubahan jam kerja. Pemerintah telah mempunyai kebijakan dalam hal gaji dan upah, dimana pemerintah telah menentukan jumlah gaji minimum yang harus diterima oleh karyawan. Hal ini harus menjadi pertimbangan perusahaan dalam menetapkan gaji karyawannya. Kebijaksanaan pemerintah ini disebut dengan Upah Minimum Provinsi UMP, yang dulu dikenal dengan Upah Minimum Regional UMR. Menurut teori-teori dari berbagai buku dijelaskan mengenai unsur-unsur gaji dan upah, yang terdiri dari: gaji pokok, uang lebur, bonus, upah perangsang incentive, serta perlengkapan dan sarana lainnya. 1. Gaji Pokok Gaji pokok adalah gaji dan upah yang dibayar kepada pegawai atau buruh yang bekerja sesuai dengan kontrak kerja. Gaji pokok ini dibayarkan pada awal bulan atau akhir bulan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut. 2. Uang Lembur Uang lembur adalah gaji yang dibayarkan kepada pegawai yang bekerja melebihi jam-jam kerja yang telah ditetapkan. Biasanya upah jam kerja lembur, tarifnya lebih tinngi dari jam kerja biasa. 3. Bonus Berikut ini dijelaskan pengertian bonus serta unsur-unsurnya: a. uang yang diberikan sebagai balas jasa atau hasil pekerjaan, b. diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja yang berhak menerima, c. diberikan secara sekali tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang, d. dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dmasukkan kedalam sebuah dana bonus, kemudian jumlah tersebut dibagi-bagikan antara pihak yang akan menerima bonus. 4. Upah Perangsang incentive Secara umum istilah insentif dapat diartikan sebagai perangsang yang diberikan kepada karyawan untuk mendorong meningkatkan gairah bekerja. Sehingga dapat mencapai produktifitas yang tinggi, serta yang diharapkan perusahaan. Jenis-jenis insentif : a. incentive material incentive financial, dapat diberikan dalam bentuk uang barang dan jaminan sosial, meliputi bonus dan komisi. 1. Bonus 2. Komisi adalah jenis bonus yang diberikan kepada pihak yang melakukan penjualanan yang baik. b. Tunjangan yaitu suatu penghasilan diluar gaji, untuk menyesuaikan tingkat kehidupan pegawai dan keluarganya. Jenis tunjangan ini antara lain: 1. tunjangan kesehatan, 2. tunjangan kematian, 3. pendidikan, 4. Tunjangan Hari Raya THR. 5. Perlengkapan dan sarana lainnya Perlengkapan dan sarana lainnya adalah gaji dan upah yang diberikan kepada pegawai secara tidak langsung, melainkan dalam bentuk jasa perusahaan, seperti peayanan kesehatan, hiburan, perumahan dan lain-lain. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan diantaranya adalah sebagai berikut ini. a. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaa selama periode akuntansi tertentu. b. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawabkan selama periode akuntansi tertentu. c. Jumlah gaji dan upah yang diterima setap karyawan selama periode akuntansi tertetu.Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu. Sesuai dengan teori diatas tentang unsur-unsur gaji dan upah, maka Bank BRI sudah cukup baik, perusahaan telah memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam memberikan balas jasa bagi karyawannya. Jadi, tenaga kerja yang bekerja diperusahaan ini sudah mendapatkan imbalan atas tenaga kerja dan keahliannya sesuai dengan semestinya yang dapat menjamin kesejahteraan hidupnya. Sehingga tidak ada alasan bagi karyawan untuk mengatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan mereka apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan yang erugikan perusahaan. 3.2.Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern adalah suatu sistem yang dilakukan perusahaan yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengertian sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mebolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang lebih efektif pula. Menurut Mulyadi 2002:180 pengertian dari sitem pengendalian internal adalah: pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada 3 tujuan: a. laporan keuangan yang dapat diandalkan b. kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku c. efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan. Dari pengertian diatas terlihat bahwa makna tersebut pada dasarnya adalah sama. Alasan mengapa pengawasan internal penting untuk dilakukan adalah lingkup dan ukuran bisnis entitas yang telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis. Sistem pengendalian internal berfungsi sebagai pengatur sumber daya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh pengembalian gains yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit. Pengendalian intern yang baik dan memadai harus terdiri dari beberapa unsur yang saling mendukung dan sama pentingnya dalam satuan usaha pengendalian internal. Jika terdapat kelemahan dalam suatu unsur dapat mengakibatkan terhambatnya tujuan dari pengendalian internal tersebut. Pengawasan yang baik atas gaji dan upah salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Pengawan terhadap gaji dan upah harus dilakukan secara tepat dan terorganisir. Alasan ini disebabkan gaji dan upah merupakan hal yang penting dalam meningkatkan semangat kerja dan efekktifitas para karyawan dalam melakukan operasional perusahaan. Gaji dan upah memerlukan perencanaan dan pengawasan yang tetap agar tidak terjadi penggelapan, kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap gaji dan upah tersebut. Penetapan sistem pengawasan intern yang baik dapat menunjang peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Manajemen perlu memerhatiakn dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur-prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang untuk memberikan keyaknan yang memadai bagi manajemen bahwa sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi. 3.3.Tujuan PengendalianGaji dan Upah Tujuan penerapan sistem pengawasan intern dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan dari prosedur, laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya dan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan berlaku. Pengendalian internal gaji dan upah disuatu perusahaan memiliki tujuan agar idak terjadi penyelewengan gaji dan upah, menjaga agar tidak ada gaji fiktif yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak bertanggung jawab memanfatkan keadaan, serta sistem penggajian dan pengupahan berjalan sesuai prosedur. Tujuan sistem pengendalian internal menurut definisi tersebut adalah 1 mengamankan harta dan kekayaan organisasi, 2 mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, 3 mendorong efisiensi, dan 4 mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut tujuannya sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian internal akuntansi internal accounting control dan pengendalian internal administratif internal administratif control.

1. Pengendalian Internal Akuntansi

Pengendalian internal akuntansi accounting control adalah suatu pengendalian yang termasuk dalam unsur pengendalian internal internal poin 1 dan 2 yang meliputi rencana, prosedur dan pencataan untuk mencegah terjadinya inefisiensi. Pengendalian ini menjamin bahwa semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar Akuntansi. Contoh: adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian akuntansi mencakup semua aspek dari transaksi- transaksi keuangan seperti misalnya pembayaran kas, penerimaan kas, arus dana, investasi yang bijaksana dan pengamanan dana dari penggunaan yang tidak sah. Pengendalian internal akuntansi perlu dirancang sedemikan rupa, sehingga memberikan jaminan yang cukup beralasan atau meyakinkan terhadap: a. transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen, baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya khusus, b. transaksi-transaksi perlu dicatat untuk: 1. penyusunan laporan keuangan 2. menjaga pertanggung jawaban atas kekayaan 3. pemakaian harta kekayaan perusahaan hanya diizinkan bila ada wewenang dari manajemen. c. bahwa harta kekayaan perusahaan menurut catatan sama besarnya dengan kekayaan riil Bentuk- bentuk pengendalian internal akuntansi ada dua, yaitu pengendalian umum dan pengendalian akuntansi. a. Pengendalian Umum Pengendalian umum adalah suatu pengandalian terhadap semua aktivitas proses data dengan komputer, hal ini meliputi pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data. Pengendalian umum merupakan standar dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi: Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data. Hal-hal yang termasuk dalam pengendalian umum diantaranya: 1. Pengendalian organisasi dan operasi 2. Pengendalian dalam pengembangan sistem 3. Pengendalian atas dokumentasi 4. Pengendalian perangkat keras, perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak sistem lainnya. 5. Penggunaan komputer, fasilitas dan datanya. b. Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi adalah suatu pengendalian yang mencakup semua pengawasan transaksi dan penggunaan program-program aplikasi di komputer.Untuk menjaga agar setiap transaksi mendapat otorisasi serta dicatat, diklasifikasikan, diproses, dilaporkan dengan benar. Tujuan dari pengendalian aplikasi adalah untuk mencegah atau mendeteksi adanya penyelewengan akan aplikasi program yang diterapkan pada sistem perusahaan.

2. Pengendalian Administrasi