sistem pengendalian internal, tujuan dan manfaat pengendalian intern serta unsur- unsur pokok pengendalian intern.
3.1. Pengertian Gaji dan Upah Menurut Hadi Poeworno 1991,187: “Gaji diperhitungkan sebagai
pengganti jasa bagi tenaga kerja dengan tugas-tugas yang sifatnya lebih konstan meliputi masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan, atau tahunan.”
Menurut Robert L. Malthis dan John H Jackson 2002 , 119-378:
“Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain
dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.” Kesimpulan dari dua kutipan diatas jelas mengatakan perbedaan gaji dan
upah. Gaji adalah penerimaan imbalan atas jasa yang dberikan karyawan kepada perusahaan yang didasarkan atas tabel gaji pokok standar yang disusun menurut
tingkat pangkat, golongan dan masa kerja jumlahnya relatif tetap, sedangkan upah pembayarannya didasarkan atas hasil kerja atau waktu kerja dimana
jumlahnya dapat berubah-ubah setiap saat disebabkan adanya waktu, misalnya upah lembur akan berubah sesuai dengan perubahan jam kerja.
Pemerintah telah mempunyai kebijakan dalam hal gaji dan upah, dimana pemerintah telah menentukan jumlah gaji minimum yang harus diterima oleh
karyawan. Hal ini harus menjadi pertimbangan perusahaan dalam menetapkan gaji karyawannya. Kebijaksanaan pemerintah ini disebut dengan Upah Minimum
Provinsi UMP, yang dulu dikenal dengan Upah Minimum Regional UMR.
Menurut teori-teori dari berbagai buku dijelaskan mengenai unsur-unsur gaji dan upah, yang terdiri dari: gaji pokok, uang lebur, bonus, upah perangsang
incentive, serta perlengkapan dan sarana lainnya. 1.
Gaji Pokok Gaji pokok adalah gaji dan upah yang dibayar kepada pegawai atau buruh
yang bekerja sesuai dengan kontrak kerja. Gaji pokok ini dibayarkan pada awal bulan atau akhir bulan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan
tersebut. 2.
Uang Lembur Uang lembur adalah gaji yang dibayarkan kepada pegawai yang bekerja
melebihi jam-jam kerja yang telah ditetapkan. Biasanya upah jam kerja lembur, tarifnya lebih tinngi dari jam kerja biasa.
3. Bonus
Berikut ini dijelaskan pengertian bonus serta unsur-unsurnya: a.
uang yang diberikan sebagai balas jasa atau hasil pekerjaan, b.
diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja yang berhak menerima, c.
diberikan secara sekali tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang, d.
dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu dmasukkan kedalam
sebuah dana bonus, kemudian jumlah tersebut dibagi-bagikan antara pihak yang akan menerima bonus.
4. Upah Perangsang incentive Secara umum istilah insentif dapat diartikan sebagai perangsang yang
diberikan kepada karyawan untuk mendorong meningkatkan gairah bekerja. Sehingga dapat mencapai produktifitas yang tinggi, serta yang diharapkan
perusahaan. Jenis-jenis insentif :
a. incentive material incentive financial, dapat diberikan dalam bentuk uang barang dan jaminan sosial, meliputi bonus dan komisi.
1. Bonus 2. Komisi adalah jenis bonus yang diberikan kepada pihak yang
melakukan penjualanan yang baik. b. Tunjangan yaitu suatu penghasilan diluar gaji, untuk menyesuaikan
tingkat kehidupan pegawai dan keluarganya. Jenis tunjangan ini antara lain:
1. tunjangan kesehatan,
2. tunjangan kematian,
3. pendidikan,
4. Tunjangan Hari Raya THR.
5. Perlengkapan dan sarana lainnya
Perlengkapan dan sarana lainnya adalah gaji dan upah yang diberikan kepada pegawai secara tidak langsung, melainkan dalam bentuk jasa
perusahaan, seperti peayanan kesehatan, hiburan, perumahan dan lain-lain.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan diantaranya adalah sebagai berikut ini.
a. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaa selama periode
akuntansi tertentu. b.
Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawabkan selama periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah gaji dan upah yang diterima setap karyawan selama periode
akuntansi tertetu.Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode
akuntansi tertentu. Sesuai dengan teori diatas tentang unsur-unsur gaji dan upah, maka Bank
BRI sudah cukup baik, perusahaan telah memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam memberikan balas jasa bagi karyawannya.
Jadi, tenaga kerja yang bekerja diperusahaan ini sudah mendapatkan imbalan atas tenaga kerja dan keahliannya sesuai dengan semestinya yang dapat
menjamin kesejahteraan hidupnya. Sehingga tidak ada alasan bagi karyawan untuk mengatakan bahwa perusahaan tidak memperhatikan mereka apalagi
sampai melakukan tindakan-tindakan yang erugikan perusahaan.
3.2.Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern adalah suatu sistem yang dilakukan perusahaan yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan
agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengertian sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.
Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mebolah informasinya secara manual, dengan mesin
pembukuan, maupun dengan komputer. Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat memberikan
informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan perusahaan yang
lebih efektif pula. Menurut Mulyadi 2002:180 pengertian dari sitem pengendalian internal
adalah:
pengawasan intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada 3 tujuan: a. laporan keuangan yang dapat diandalkan
b. kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku c. efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.
Dari pengertian diatas terlihat bahwa makna tersebut pada dasarnya adalah sama. Alasan mengapa pengawasan internal penting untuk dilakukan adalah
lingkup dan ukuran bisnis entitas yang telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen suatu perusahaan harus bergantung pada
sejumlah laporan dan analisis.
Sistem pengendalian internal berfungsi sebagai pengatur sumber daya yang telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh
pengembalian gains yang maksimal pula dengan pendekatan perancangan yang menggunakan asas Cost-Benefit.
Pengendalian intern yang baik dan memadai harus terdiri dari beberapa unsur yang saling mendukung dan sama pentingnya dalam satuan usaha
pengendalian internal. Jika terdapat kelemahan dalam suatu unsur dapat mengakibatkan terhambatnya tujuan dari pengendalian internal tersebut.
Pengawasan yang baik atas gaji dan upah salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Pengawan terhadap gaji dan upah harus
dilakukan secara tepat dan terorganisir. Alasan ini disebabkan gaji dan upah merupakan hal yang penting dalam meningkatkan semangat kerja dan efekktifitas
para karyawan dalam melakukan operasional perusahaan. Gaji dan upah memerlukan perencanaan dan pengawasan yang tetap agar
tidak terjadi penggelapan, kecurangan, ataupun penyelewengan terhadap gaji dan upah tersebut. Penetapan sistem pengawasan intern yang baik dapat menunjang
peningkatan efisiensi dan kualitas kegiatan operasional perusahaan. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi
kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Manajemen perlu memerhatiakn dan menentukan
cara yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur-prosedur pengawasan dapat dilaksanakan sebaik
mungkin. Pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang untuk memberikan keyaknan yang memadai bagi manajemen bahwa
sasaran dan tujuan perusahaan dapat dipenuhi.
3.3.Tujuan PengendalianGaji dan Upah
Tujuan penerapan sistem pengawasan intern dalam perusahaan adalah untuk menghindari adanya penyimpangan dari prosedur, laporan keuangan yang
dihasilkan perusahaan dapat dipercaya dan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan berlaku.
Pengendalian internal gaji dan upah disuatu perusahaan memiliki tujuan agar idak terjadi penyelewengan gaji dan upah, menjaga agar tidak ada gaji fiktif
yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak bertanggung jawab memanfatkan keadaan, serta sistem penggajian dan pengupahan berjalan sesuai
prosedur. Tujuan sistem pengendalian internal menurut definisi tersebut adalah 1
mengamankan harta dan kekayaan organisasi, 2 mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, 3 mendorong efisiensi, dan 4 mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut tujuannya sistem pengendalian internal tersebut dapat dibagi menjadi dua macam: pengendalian internal
akuntansi internal accounting control dan pengendalian internal administratif internal administratif control.
1. Pengendalian Internal Akuntansi