Sebagian besar wilayah Kalimantan Timur bagian Utara termasuk pola curah
hujan ekuatorial. Wilayah pola curah hujan ekuatorial meliputi Kabupaten Nunukan,
Malinau, Bulungan, Berau, Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kota
Tarakan dan Kota Bontang. Sebagian wilayah Kalimantan Timur bagian Selatan
termasuk pola curah hujan Monsun. Wilayah pola curah hujan monsun ini
meliputi
kota Bontang,
Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Pasir Penajam
Utara dan Pasir.
4.3 Sebaran Hotspot
Jumlah sebaran hotspot titik panas provinsi Kalimantan Timur bervariasi dari
tahun ke tahun. Adanya pembukaan lahan untuk
perkebunan kelapa
sawit dan
pertambangan memicu kegiatan perambahan hutan. Adapun sebaran Hotspot dari tahun
2007 hingga 2009 perkabupaten bisa dilihat dari tabel 2.
Tabel 2. Data Hotspot Tingkat Kabupaten Kota Provinsi Kalimantan Timur
Sumber: Data Hotspot Indonesia diekstrak dari MODIS, Lapan
Dari tiga tahun pencatatan 2007 hingga 2009 terlihat bahwa tahun 2007
adalah tahun dengan kondisi Hotspot titik panas terbanyak. Jika dilihat data hotspot di
daerah kabupaten seperti Berau, Bulungan, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai
Timur, Nunukan Pasir dan PPU dan Malinau lebih banyak dari pada data hotspot di kota
seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Tarakan. Hal ini karena luas wilayah dan
luas hutan di kabupaten lebih luas dari pada di kota. Sehingga dapat disimpulkan, bila
terjadi kebakaran hutan maka daerah kabupaten akan lebih banyak terjadi hotspot
titik panas.
Tabel 3. Data Hotspot Perbulan Provinsi Kalimantan Timur
Sumber: Data Hotspot Indonesia diekstrak dari MODIS, Lapan
Dari Tabel 3 terlihat bahwa hotspot dalam jumlah yang banyak terdeteksi
terutama pada bulan-bulan kering Agustus hingga Oktober. Pada bulan September
tahun 2007 terdeteksi bahwa Hotspot tertinggi sebanyak 410 buah. Tingginya
jumlah Hotspot pada bulan-bulan Agustus hingga Oktober berhubungan dengan tingkat
curah hujan yang rendah pada bulan
– bulan tersebut.
Kabupaten 2007
2008 2009
Berau 151
80 3
Bulungan 200
79 4
Kutai Barat 247
157 1
Kutai Kartanegara 168
128 18
Kutai timur 100
48 3
Nunukan 114
51 25
Pasir dan PPU 112
38 4
Malinau 28
77 Samarinda
1 3
Balikpapan 4
12 Bontang
31 11
6 Tarakan
1 1
Jumlah 1157
684 65
Bulan 2007
2008 2009
Januari 9
9 5
Februari 26
16 7
Maret 44
1 37
April 58
22 14
Mei 31
36 2
Juni 28
31 Juli
15 23
Agustus 97
86 September
398 271
Oktober 393
167 Nopember
40 19
Desember 18
3 Jumlah
1157 684
65
Gambar 6. Peta Sebaran Titik panas Hotspot Kalimantan Timur Tahun 2007-2009
Gambar 6 merupakan sebaran hotspot dari tahun 2007 hingga 2009. Pada tahun
2007 terdeteksi hotspot terbanyak terdapat di Kabupaten Kutai Barat, Bulungan, dan Kutai
Kartanegara. Pada tahun 2008 hotspot yang terdeteksi
terjadi penurunan,
namun konsentrasi hotspot tertinggi masih ditempati
wilayah kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat serta Nunukan. Tahun 2009
Hotspot yang terdeteksi lebih sedikit dari dua tahun sebelummya. Wilayah yang yang
terdeteksi Hotspot pada tahun 2009 ini masih
meliputi Kabupaten
Kutai Kartanegara dan Nunukan. Hal ini berkaitan
dengan banyaknya perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara di wilayah kabupaten
Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Nunukan dan Kutai Timur. Pembakaran lahan
merupakan cara termurah untuk penyiapan lahan kebun kelapa sawit.
4.4
Rasio Jumlah Penderita ISPA dengan Jumlah Penduduk