3.
BAHAN DAN METODE
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian terdiri dari penelitian lapang dan analisis tanah di laboratorium. Penelitian lapang dilakukan di daerah Paguyaman pada 3 tiga lokasi, yaitu: 1
Areal TSTH dan lahan kering Desa Sidomukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo, 2 Areal TSTH dan lahan kering Desa Molombulahe Kecamatan
Paguyaman Kabupaten Boalemo dan 3 Areal TSI Desa Bandungrejo Kecamatan Boaliyohuto Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Ketiga lokasi tersebut,
tanahnya berkembang dari bahan lakustrin Gambar 1, 2 dan 6. Adapun analisis tanah dilakukan di laboratorium Departemen Ilmu Tanah
dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, dan Laboratorium Pusat Penelitian Tanah Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang diteliti adalah tanah yang berasal dari lahan sawah dari ketiga lokasi dan lahan kering dari dua lokasi di atas serta contoh tanahnya dari masing-
masing lahan tersebut. Tanah tersebut diwakili oleh pedon-pedon, yaitu pedon PNS1, PNS2, PNS3, dan PNS-LK asal Sidomukti; pedon PNM1, PNM2, PNM3,
dan PNM-LK asal Molombulahe; dan pedon PNB asal Bandungrejo. Contoh tanah diambil dari setiap horizon dalam profil pewakil masing-masing tanah yang
seluruhnya terdiri dari sembilan profil dan 58 horison contoh. Alat yang digunakan terdiri dari pisau tanah, buku warna tanah munsell soil
colour chart , blangko pengamatan profil tanah, meteran, ring sampel, bor tanah
mineral dan bor tanah sawah, pacul, skop, parang, teropong, altimeter, clinometer, GPS global positioning system, kompas, kantong plastik, karet gelang, kertas
lebel, loup, permeameter, 1 set Komputer dan printer, spidol F, program pengolah data Microsoft Excel, dan program Microsoft Word serta seperangkat alat analisis
laboratorium. Untuk analisis kesesuaian lahan, menggunakan kerangka kerja framework evaluasi lahan menurut FAO 1976 berdasarkan pendekatan
parametrik parametric approach. Hasil analisis kesesuaian lahan disesuaiakan dengan kondisi lapangan, sehingga kesalahan interpretasi dan penarikan
kesimpulan dapat diminimalisir.
13
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Desa Sidomukti dan Bandungrejo Kabupaten Gorontalo
PETA LOKASI PENELITAN PAGUYAMAN I
Daerah Sidomukti
Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
KETERANGAN
Batas Kecamatan Sungai
Jalan Raya
Jalan Kabupaten
Pemukiman Ladang
Perkebunan Kelapa
Kebun Campuran
Sawah Irigasi
Sawah Tadah Hujan Lokasi Profil Pedon
Sumber Data: Peta Rupa Bumi Lembar Molombulahe
Skala 1 : 50.000
122
o
37’ BT 39’
41’ 41’
40’
o
42’ LU
38’ 40’
PNS-1 PNB
PNSLK
PNS-2 PNS-3
0 2 5
km 1 1 3
4 m
500
Stasiun Iklim
Sidodadi
13
14
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Molombulahe Kabupaten Boalemo
PETA LOKASI PENELITAN PAGUYAMAN II
Daerah Molombulahe Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo
KETERANGAN
Batas Kecamatan Sungai
Jalan Raya
Jalan Kabupaten
Jalan Trans
Sulawesi Pemukiman
Ladang Perkebunan Kelapa Sawah
Tadah Hujan Kebunan
Campuran Sawah
Irigasi Lokasi Profil Pedon
Sumber Data: Peta Rupa Bumi Lembar Molombulahe
Skala 1 : 50.000
122
o
33’ BT 36’
38’
37’
o
39’ LU
34’ 35’
PNM-3 PNMLK
PNM-2 PNM-1
0 2 5
km 1 1 3
4 6 m
2 4 2
Stasiun Iklim Molombulahe
14
3.3 Metode Penelitian