Kondisi Landform, Fisiografi dan Topografi

4.4 Kondisi Landform, Fisiografi dan Topografi

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, daerah penelitian temasuk landform aluvial Desaunettes 1977. Grup aluvial ini terbentuk dari hasil proses fluviasi atau koluviasi atau gabungan keduanya, dicirikan oleh endapan yang berlapis-lapis, berkerikil atau berpasir BP2TP 2002. Penampakan mikro micro features lokasi penelitian menunjukkan bahwa landform aluvial yang dijumpai pada masing-masing pedon, yaitu pedon PNS1, PNS2, PNS3, dan PNS-LK termasuk landform aluvial sub sistem depresi aluvial A41 yang awalnya merupakan dataran endapan danau A44 atau sub sistem lacustrine plain. Demikian halnya pedon PNM1, PNM2 dan PNM-LK yang juga termasuk landform aluvial sub sistem depresi aluvial. Pedon PNM3 termasuk landform aluvial sub sistem teras sungai A21 yang menutupi . Sedangkan pedon PNB termasuk landform aluvial sub sistem dataran aluvial A28 yang menutupi dataran endapan danau atau sub sistem lacustrine plain. Hal ini terlihat pada profil formasi geologi daerah Paguyaman Bachri et al. 1993 yang menunjukkan adanya penutupan dataran endapan danau oleh bahan-bahan aluvial selama waktu geologi. Bentuk wilayah di lokasi Penelitian umumnya tergolong datar sampai landai, dengan variasi kemiringan lereng antara 0-6. Topografi di daerah ini mulai dari datar sampai berombak. Topografi pedon lokasi Sidomukti Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo terdiri dari: pedon PNS1 agak datar dengan kemiringan lereng lebih kecil dari 2 yang berada pada ketinggian sekitar 57 m dpl, PNS2 berombak dengan kemiringan lereng sekitar 4 yang berada pada ketinggian sekitar 59 m dpl, PNS3 juga berombak dengan kemiringan lereng sekitar 6 yang berada pada ketinggian sekitar 62 m dpl, dan pedon PNS-LK datar dengan kemiringan lereng lebih kecil 2 yang berada pada ketinggian sekitar 57 m dpl. Sedangkan topografi pedon daerah Molombulahe Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo terdiri dari datar sampai landai PNM1 pada ketinggian 36 m dpl, berombak PNM2, PNM3, dan PNM-LK masing-masing pada ketinggian 42, 61 dan 50 m dpl. Sedangkan topografi daerah Bandungrejo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo termasuk datar PNB pada ketinggian 44 m dpl. Lokasi dan posisi relief setiap pedon pewakil dalam topografi daerah penelitian disajikan pada Gambar 7. 31 Gambar 7. Lokasi dan Posisi Relief Setiap Pedon Pewakil dalam Topografi a Lokasi Sidomukti dan Bandungrejo; b Lokasi Molombulahe; c Profil Formasi Geologi Daerah Penelitian c a m 1500 500 700 600 m dpl 60 50 40 70 PNB: Elev=±44 ∟: 2 PNS-LK: Elev=±57 ∟: 2 PNS1: Elev=±57 ∟: 2 PNS2: Elev=±59 ∟: 4 PNS3: Elev=±62 ∟: 6 b m PNM-LK: Elev=±50 ∟: 4 PNM1: Elev=±36 ∟: 2 PNM2: Elev=±42 ∟: 4 PNM3: Elev=±61 ∟: 6 30 60 50 40 m dpl 500 300 1700 el ev asi Jarak Horisontal el ev asi Jarak Horisontal 31

4.5 Kondisi Penggunaan Lahan dan Vegetasi