Tabel 12 Rata-rata Pertumbuhan Belanja Daerah per Tahun, 2006-2011
Provinsi Belanja
pertanian Belanja
perindustrian Belanja
perdagangan Belanja
infrastruktur Belanja
Total PPROVINSI PERTANIAN
NAD 12.8
44.3 8.5
22.8 8.5
Sumut 6.8
5.7 22.5
7.4 9.1
Sumbar 6.7
20.3 30.8
1.7 6.2
Jambi 15.1
25.2 39.9
8.4 7.4
Lampung 15.1
100.0 84.7
0.7 8.0
NTB 14.2
-3.1 52.5
15.6 8.4
NTT 4.7
12.0 1692.3
6.1 7.4
Kalbar 15.2
26.8 134.9
4.0 6.4
Kalteng 9.7
23.3 6.3
-4.5 4.2
Kalsel 19.5
13.8 46.3
7.3 7.9
Sulteng 9.5
13.2 14.9
2.9 7.9
Sulsel 5.5
-9.6 22.6
4.6 7.0
Rata-rata
2006-2011 11.2
22.7 179.7
6.4 7.4
2006-2007 49.7
103.9 865.4
33.7 18.5
2007-2008 -2.3
13.9 -11.6
10.9 5.5
2008-2009 -14.1
-13.8 3.9
-5.5 4.1
2009-2010 -2.0
9.6 8.7
-3.8 2.0
2010-2011 24.9
-0.3 32.0
-3.2 6.7
PROVINSI NON PERTANIAN Riau
7.8 115.1
52.4 9.3
1.8 Sumsel
21.6 81.5
49.1 -1.4
8.4 Kepri
14.2 51.2
115.5 26.8
16.7 Jabar
9.0 61.1
71.8 8.2
11.5 Jateng
9.0 91.4
44.5 0.1
7.9 DIY
-4.7 15.1
43.4 19.9
6.2 Jatim
7.4 96.7
37.0 0.6
7.8 Banten
3.3 3940.1
95.7 -4.5
9.0 Bali
12.4 -7.1
-8.5 -1.5
7.4 Kaltim
7.8 54.6
65.5 -0.6
3.9 Sulut
12.2 37.9
25.1 14.7
11.3 Rata-rata
2006-2011 9.1
412.5 53.8
6.5 8.3
2006-2007 52.6
2006.1 247.0
22.0 19.4
2007-2008 -7.2
6.9 -14.7
17.2 3.0
2008-2009 -8.7
23.1 19.1
-2.1 7.2
2009-2010 5.4
-16.9 19.0
-5.8 4.7
2010-2011 3.4
43.2 -1.5
1.2 7.3
Sumber: Kemenkeu RI., data diolah
Kemandirian Fiskal
Tingginya belanja daerah yang tidak diimbangi kemampuan PAD yang cukup yang banyak terjadi di provinsi pertanian menyebabkan rendahnya tingkat
kemandirian fiskal. Tabel 13 menunjukkan tingkat kemandirian fiskal di provinsi pertanian selama periode 2006-2011 rata-rata hanya 12.0 per tahun, sedangkan
di provinsi non-pertanian rata-rata 20.5 per tahun. Jika mengacu pada kriteria
Balitbang Depdagri dan UGM 1991 kinerja fiskal provinsi pertanian tergolong kurang mandiri, sedangkan provinsi pertanian tergolong cukup mandiri. Secara
rata-rata provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD memiliki kemandirian fiskal paling rendah yaitu 6.9 yang berarti peran PAD dalam membiayai belanja
daerah di seluruh wilayah di provinsi NAD hanya 6.9. Sementara provinsi Bali memiliki kemandirian fiskal paling tinggi yaitu 33.4. Kondisi ini sejalan dengan
fakta yang menunjukkan pengumpulan PAD di provinsi NAD paling rendah, sementara di provinsi Bali paling tinggi. Selain itu, pertumbuhan belanja daerah di
provinsi NAD lebih besar dari pada rata-rata pertumbuhan belanja daerah seluruh provinsi penelitian, sementara pertumbuhan belanja daerah di provinsi Bali lebih
rendah. Rendahnya tingkat kemandirian fiskal daerah di provinsi pertanian mendukung fakta tingginya ketergantungan keuangan daerah pada DAU.
Tabel 13 Perkembangan Kemandirian Fiskal Daerah, 2006-2011
Provinsi 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Rata-rata
PROVINSI PERTANIAN 1 NAD
7.6 7.1
7.4 6.4
6.4 6.7
6.9 2 Sumut
18.7 15.8
17.8 15.3
17.8 21.9
17.9 3 Sumbar
13.5 12.7
13.2 12.2
13.3 15.8
13.5 4 Jambi
13.2 11.7
13.2 10.9
12.7 16.5
13.0 5 Lampung
12.9 11.4
13.8 12.6
14.3 14.5
13.3 6 NTB
11.2 10.3
11.4 11.6
11.6 16.4
12.1 7 NTT
7.9 7.0
7.1 6.9
7.2 7.7
7.3 8 Kalbar
10.0 10.3
10.3 9.8
11.1 14.6
11.0 9 Kalteng