3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Agustus 2012. Sampel keong mas diambil dari daerah Perairan Situ Gede, Bogor, Jawa Barat.
Preparasi sampel dan penghitungan rendemen dilakukan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku. Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium
Biokimia Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Analisis Fe dilakukan di
Laboratorium Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahan Alam. Pembuatan pakan dilakukan di Laboratorium Pembuatan Pakan, Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institiut Pertanian Bogor. Pemeliharaan hewan percobaan di Laboratorium Pemuliaan Hewan
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis hemoglobin dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, sedangkan
analisis parasit dilakukan di Laboratorium Helmit, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah keong mas Pomacea canaliculata, tikus putih Rattus norvegicus, pakan tikus komersil
terdiri atas tepung jagung, bungkil kedelai, garam, minyak kelapa, tepung ikan, promix dan CaCO
3
, aquades, reagen hemoglobin, HCl 0,1 N, K
2
SO
4
, H
2
SO
4
pekat, NaOH, H
3
BO
3
, indikator metil merah dan larutan heksana. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik,
kandang tikus, tempat pakan, termometer, allumunium foil, mesin pencampur pakan, spektropotometer
Uv-vis uji hemoglobin, Atomic Absorption Spectrophotometer AAS uji Fe, tabung reaksi, pipet mikro.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dibagi dalam dua tahap pekerjaan yaitu tahap pertama adalah penelitian pendahuluan dan tahap kedua adalah penelitian utama. Penelitian
pendahuluan meliputi preparasi sampel, pembuatan tepung daging keong mas, dan
pembuatan ransum. Tahap penelitian utama meliputi persiapan kandang, masa adaptasi hewan percobaan, pengukuran bobot tikus, pengambilan darah, dan
analisis hemoglobin. Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Diagram alir tahap penelian Keongmas
Analisis proksimat
Analisis proksimatdan Fe
Pembuatan tepung
Pencampuran dengan ransum komersil
Masa perlakuan tikus : pemberian makan setiap hari dan penimbangan badan setiap
dua hari selama 28 hari
Pengambilan darah setelah 28 hari pemeliharaan tikus
Analisis hemoglobin Pemisahan cangkang,
daging dan jeroan Perhitungan
rendemen
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan meliputi preparasi sampel, pembuatan tepung daging keong mas, dan pembuatan ransum.
1 Preparasi sampel
Preparasi sampel merupakan tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini. Preparasi dimaksudkan untuk memisahkan daging keong mas dari
cangkangnya. Setelah cangkang, daging, jeroan dipisah kemudian dilakukan perhitungan rendemen dan analisis proksimat keong mas. Analisis proksimat
dimaksudkan untuk mengetahui kandungan kimia keong mas yang meliputi kadar air, abu, lemak dan protein.
2 Tahap pembuatan tepung keong
Pembuatan tepung keong mas diawali dengan memisahkan daging dan jeroan keong mas. Daging dan jeroan yang sudah terpisah kemudian dimasukan
ke oven dengan suhu 75-80
o
C selama 24 jam, setelah daging kering kemudian dijadikan tepung menggunakan alat penepung. Tepung daging dan daging +
jeroan kemudian dilakukan analisis proksimat meliputi kadar air, abu, lemak dan protein dan kandungan Fe.
3 Tahap Pembuatan ransum
Pembuatan ransum dimulai dengan pembelian ransum komersil, ransum komersil berasal dari Fakultas peternakan IPB. Ransum kemudian dianalisis
komposisi kimianya yang meliputi kadar air, abu dan lemak dan protein dan Fe. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tikus dilakukan simulasi formulasi
perhitungan dengan metode trial and eror sehingga nutrisi tikus sesuai dengan kebutuhannya lampiran 6, dari hasil perhitungan tepung daging keong mas yang
harus dicampurkan dengan ransum komersil sebanyak 10 dari bobot ransum komersil. Setelah dicampurkan masing-masing ransum perlakuan kemudian diuji
komposisi kimia. 3.3.2
Penelitian utama Langkah penelitian utama meliputi persiapan kandang, masa adaptasi hewan
percobaan, masa perlakuan tikus selama 28 hari, pengambilan darah, dan analisis hemoglobin. Penelitian utama akan menguji pengaruh konsumsi keong mas
terhadap kadar hemoglobin tikus percobaan selama 28 hari pemberian ransum.
1 Persiapan kandang
Tahap penelitian utama dimulai dengan persiapan kandang. Kandang yang yang digunakan dilengkapi dengan tempat makan dan tempat minum
Lampiran 8 dan diberi alas sekam padi dan berlokasi pada tempat yang bebas dari keributan.
2 Masa adaptasi hewan percobaan
Setelah persiapan kandang selanjutnya adalah masa adaptasi hewan percobaan selama 7 hari. Masa ini bertujuan untuk membiasakan tikus terhadap
lingkungan percobaan, untuk menghindari resiko timbulnya gangguan dan stres dan untuk mengamati apakah tikus masih layak digunakan selama percobaan atau
tidak. 3
Masa perlakuan tikus Tikus dibagi dalam tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari
9 ekor tikus. Tikus-tikus tersebut dikandangkan sendiri-sendiri pada kandang non metabolik. Tikus diberi makan dan minum secara ad libitum atau disediakan
secara terus menerus setiap hari selama 28 hari, dan berat badan tikus ditimbang setiap dua hari sekali. Ketiga kelompok tikus dengan perlakuan ransum adalah
sebagai berikut: A : ransum komersil
B : ransum komersil + daging keong mas C : ransum komersil + daging dan jeroan keong mas
4 Pengambilan darah dan analisis kadar hemoglobin
Tahap selanjutnya adalah pengambilan darah dan analisis kadar hemoglobin. Pengambilan darah tikus dilakukan melalui ekor tikus , sebelum
pengambilan darah disediakan tabung reaksi dengan penambahan Etilen diamin tetraasetat EDTA 1-1,5 mg. Fungsi EDTA tersebut adalah sebagai
antikoagulan. Setelah itu darah kemudian dianalisis kadar hemoglobinnya.
3.4 Analisis Penelitian