Darah dan Hemoglobin TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 3. Angka kecukupan rata-rata sehari untuk besi Usia Angka kecukupan rata-rata sehari mg Bayi 0,5-7 Anak-anak 8-10 Laki-laki dan wanita 10-18 tahun 13-19 Usia 19-45 tahun keatas 13-26 Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 Salah satu akibat kekurangan asupan Fe adalah anemia. Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin Hb, rendahnya produksi sel darah merah eritrosit, dan meningkatknya kerusakan eritrosit. Defisiensi Fe terjadi saat jumlah Fe yang diabsorbsi tidak memadai kebutuhan tubuh. Hal ini disebabkan oleh rendahnya intake Fe, penurunan bioavablilitas Fe dalam tubuh, peningkatan kebutuhan Fe karena perubahan fisiologi seperti kehamilan, dan proses pertumbuhan. ketidakcukupan ini dapat diakibatkan oleh kurangnya pemasukan zat besi, berkurangnya sediaan zat besi dalam makanan, meningkatnya kebutuhan akan zat besi Departemen Gizi dan Masyarakat 2007. Anemia yang paling sering terjadi merupakan problem umum di Amerika Utara dan di bagian negara lain Linder 1992.

2.4 Darah dan Hemoglobin

Darah merupakan kumpulan elemen dalam bentuk suspensi atau sel yang terendam di dalam cairan transparan berwarna kuning yang disebut sebagai plasma darah dan terdiri dari berbagai macam molekul organik dan anorganik. Darah sebagai media cair yang terdiri dari sel-sel yang diproduksi oleh jaringan hemopoietika yang disirkulasikan ke dalam sel-sel tubuh. Darah memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai pembawa nutrien menuju jaringan tubuh, sebagai pembawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan membawa produk buangan dari jaringan ke paru-paru, pembawa produk buangan dari berbagai jaringan menuju ginjal untuk diekskresikan, berperan penting dalam mengendalikan suhu tubuh, dan mengandung faktor-faktor penting untuk mempertahankan tubuh terhadap penyakit Franson 1996 . Sel darah dapat dibedakan berdasarkan morfologinya terdiri atas tiga bagian yaitu sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit dan keping darah trombosit. Komponen sel darah yang terkandung dalam darah merupakan sel darah merah eritrosit. Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah sebesar 0,2. Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misalnya visur dan bakteri Guyton dan Hall 2008. Eritrosit merupakan sel darah merah yang berperah membawa hemoglobin didalam sirkulasi. Eritrosit bersifat pasif dan berfungsi pembawa nutrien yang telah disiapkan oleh saluran pencernaan ke jaringan tubuh, pembawa oksigen dari paru-paru ke jaringan, pembawa sisa-sisa metabolisme dari jaringan ke ginjal untuk dieksresikan, serta mempertahankan sistem keseimbangan dan buffer Guyton dan Hall 2008. Eritrosit merupakan produk erythropoieseis. Erythropoieseis membutuhkan bahan dasar berupa protein, glukosa dan berbagai aktifvator. Beberapa aktivator erythropoieseis adalah mikromineral berupa Cu, Fe dan Zn. Mineral Cu, Fe dan Zn berperan dalam metabolisme protein, dan Fe berfungsi dalam pembentukan senyawa heme Swenson 1984. Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah. Hemoglobin adalah protein terkonjugasi yang berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbondioksida. Ketika hemoglobin berada dalam keadaan jenuh, setiap gram hemoglobin dapat membawa kira-kira 1,34 ml oksigen. Sel darah merah orang dewasa mengandung 600 gram hemoglobin yang dapat membawa 800 ml oksigen. Hemoglobin Hb merupakan salah satu parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobin adalah suatu struktur protein yang merupakan bagian dari sel darah merah dan yang menyebabkan warna merah pada darah. Hemoglobin bertugas mengikat oksigen dari paru-paru dan membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen semua jaringan tubuh. Dalam pembentukan Hb diperlukan zat besi yang merupakan salah satu komponen penyusun Hb, sehingga ketika tubuh kekurangan zat besi, maka akan menghambat pembentukan Hb yang berakibat pada terhambatnya pembentukkan sel darah merah. Sintesis hemoglobin memerlukan suplai zat besi yang cukup dari makanan yang dimakan setiap hari. Zat besi diserap di usus kecil dengan cara transpor aktif. Kemudian zat besi di angkut ke dalam hematrokit. Beberapa makanan memiliki kandungan zat besi yang lebih banyak dari yang lain, seperti daging merah memiliki kandungan zat besi lebih tinggi daripada susu sapi Ganong 2008.

2.5 Biologi Tikus Putih