makanan. Pada lingkungan dengan temperatur yang tinggi dan makanan yang cukup, siklus hidup pendek sekitar tiga bulan.
Budiyono 2006 menyatakan keong mas bersifat herbivore, yang pemakan segala dan sangat rakus, tanaman yang disukai yaitu tanaman yang
masih muda dan lunak seperti bibit padi, tanaman sayuran, dan eceng gondok. Apabila habitatnya dalam keadaan kekurangan air maka keong mas akan
membenamkan diri pada lumpur yang dalam, hal ini dapat bertahan selama 6 bulan. Bila habitatnya sudah kembali berisi air maka keong mas akan muncul
kembali pada saat pengolahan lahan. Keong mas dewasa meletakkan telur pada
tempat-tempat yang tidak tergenang air tempat yang kering dan bertelur pada malam hari pada rumpun tanaman, tonggak, saluran pengairan bagian atas dan
rerumputan. Telur keong mas diletakkan secara berkelompok berwarna merah jambu seperti buah murbei sehingga disebut juga keong murbei. Selama hidupnya
keong mas mampu menghasilkan telur sebanyak 15 - 20 kelompok, yang tiap kelompok berjumlah kurang lebih 500 butir, dengan persentase penetasan lebih
dari 85. Waktu yang dibutuhkan pada fase telur yaitu 1 - 2 minggu, pada pertumbuhan awal membutuhkan waktu 2 - 4 minggu lalu menjadi siap kawin
pada umur 2 bulan. Keong mas dewasa berwarna kuning kemasan. Dalam satu kali siklus hidupnya memerlukan waktu antara 2 - 2,5 bulan. Keong mas dapat
mencapai umur kurang lebih 3 tahun. Keong mas menyerang tanaman padi muda dengan cara melahap pangkal bibit padi.
2.2 Pemanfaatan Keong Mas
Pemanfaatan keong mas, baik dibidang peyediaan pangan maupun pakan, merupakan salah satu bentuk usaha pengendalian keong mas yang merupakan
hama sektor pertanian, khususnya pertanian padi. Pengumpulan keong-keong di areal persawahan juga termasuk salah satu usaha pengendalian hama keong ini.
Keong yang terkumpul biasanya diolah menjadi bahan pangan ataupun pakan bagi ternak. Pengolahannya sebagai bahan pangan telah banyak dilakukan, seperti
fortifikasi daging keong mas dalam pembuatan kerupuk keong mas, baso, sosis Miftakhurohmah 2010. Penggunaan lain dari keong mas adalah sebagai pakan
ikan itik, lele dan ayam. Daging keong mas yang akan digunakan untuk
fortifikasi tepung ikan pakan, harus diolah terlebih dahulu menjadi tepung keong mas. Komposisi kimia keong mas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi kimia keong mas
Komposisi kimia Daging segar
1
Daging segar
2
Kadar air 78,51
77,40 Kadar protein
13,90 14,04
Kadar lemak 0,70
0,99 Kadar abu
4,55 5,44
Karbohidrat 2,34
2,13
Sumber : 1 Susanto 2010; 2 Dewi 2012
Berdasar pada Tabel 1, secara umum keong mas memiliki kandungan protein yang lebih tinggi yaitu berkisar 13,90-14,14 dibandingkan dengan biota
perairan tawar lainnya, hasil penelitian Ningsih 2009 menyatakan bahwa kandungan protein kijing lokal Pilsbryoconcha exilis memiliki kandungan
protein sebesar 8,90 bb. Menurut Mutusalach 2007 perbedaan komposisi kimia dari suatu organisme dipengaruhi oleh faktor intrinsik maupun ekstrinsik.
Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan ukuran dari organisme. Faktor ekstrinsik yang diduga berpengaruh yaitu suhu, pH dan habitat. Keong mas juga
kaya akan mineral, dapat dilihat pada Tabel 1. bahwa kandungan mineral keong mas menurut hasil penelitian Dewi 2012 sebesar 5,44 , hasil ini lebih tinggi
dibanding dengan biota perairan lainnya, menurut penelitian Apriandi 2011 kandungan mineral keong ipong-ipong Fasciolaria salmo sebesar 2,77 .
Kandungan mineral keong mas menurut hasil penelitian Purwaningsih et al. 2011 sebesar 9,03 . Kadar mineral makro tertinggi yang dimiliki keong mas
adalah kalsium yaitu sebesar 7593,81 mg100 g bk. Menurut Marichamy et al. 2011 perbedaan kandungan mineral dapat disebabkan oleh perbedaan perilaku
kebutuhan ekologis dan kegiatan metabolik antar spesias. Penyerapan logam esensial dan nonesensial mungkin terjadi melalui rute pernapasan dan makanan.
Pemenuhan kebutuhan mineral pada manusia diperoleh dengan cara mengkonsumsi bahan pangan yang berasal dari nabati dan hewani. Sumber
mineral paling baik adalah makanan hewani yang umumnya berasal dari laut Almatsier 2006.
2.3 Mineral Fe dan Fungsinya