5. Jenis Data
Data-data yang akan digunakan oleh penulis dalam penulisan ini adalah: a
Data Primer adalah “data dasar“ data asli yang diperoleh peneliti dari tangan pertama, dari sumber asalnya yang pertama, yang belum
diolah dan diuraikan orang lain. . Dalam hal ini data yang diperoleh penulis dari penelitian lapangan
atau riset secara langsung di Kantor Kepolisian Resor Boyolali, dan kemudian juga ke Penasehat Hukum yang mendampingi tersangka
untuk mengetahui peranannya dalam proses penyidikan.. b. Data Sekunder adalah data – data yang diperoleh peneliti dari
penelitian kepustakaan dan dokumentasi, yang merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain, yang sudah tersedia dalam
bentuk buku – buku atau dokumentasi yang biasanya disediakan di Perpustakaan.
6. Sumber Data
Sesuai dengan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, maka yang menjadi sumber data adalah :
a Sumber Data Primer
Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama atau diperoleh melalui penelitian lapangan. Dalam
penelitian ini sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan penyidik dan penasehat hukum yang mendampingi
tersangka pada proses penyidikan di Kepolisian Resor Boyolali. b
Sumber Data Sekunder Merupakan sumber data yang diperoleh melalui studi pustaka
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sumber data dibidang hukum dapat diperoleh dari bahan-bahan yang dibedakan menjadi :
1 Bahan hukum primer
Bahan hukum primer yang penulis pergunakan dalam penulisan hukum ini adalah :
a Undang – Undang Dasar 1945
b Peraturan Perundang-Undangan :
1 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
3 Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Undang-
Undang Kepolisian b. Bahan hukum sekunder
Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder dalam penelitian ini yaitu buku-
buku atau literatur lainnya yang berkaitan dengan peranan penasehat hukum dalam proses penyidikan, berupa buku-buku literatur, buku-
buku ilmiah, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen, dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian.
c. Bahan hukum tersier Bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya bahan dari internet, kamus dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahap yang penting dalam melakukan penelitian. Alat pengumpul data instrumen menentukan kualitas data
dan kualitas data menentukan kualitas penelitian, karena itu alat pengumpul data harus mendapat penggarapan yang cermat. Agar data
penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, alat pengumpul datanya harus dapat mengukur secar cermat, harus dapat mengukur yang
hendak diukur, dan harus dapat memberikan kesesueian hasil pada pengulangan pengukuran Amiruddin, 2006:65-66.
Dalam rangka mendapatkan data yang tepat, penulis menggunakan teknik pengumpulan data, sebagai berikut :
A. Interview wawancara
Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka face-to-face, ketika seseorang yakni pewawancara
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban – jawaban yang relevan dengan masalah
penelitian kepada seorang responden.Amirruddin, 2006 : 82 Wawancara dilakukan terhadap narasumber, yaitu Penyidik
Kepolisian Resor Boyolali dan Penasehat Hukum yang mendampingi tersangka dalam proses penyidikan di Kepolisian
Resor Boyolali.. 2. Studi Kepustakaan
Cara memperoleh data dengan mempelajari data dan menganalisa atas keseluruhan isi pustaka dengan mengaitkan pada
permasalahan yang ada. Adapun pustaka yang menjadi acuan adalah, buku – buku literatur, buku – buku ilmiah, peraturan
perundang – undangan, dokumen – dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penulisan hukum.
8. Teknik Analisis Data