Peran Profesi Akuntan Tujuan Profesi Akuntan Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia IAI

2.4.2 Peran Profesi Akuntan

Sangatlah penting bagi seorang akuntan yang profesional untuk memahami dengan benar peran profesi yang dijalaninya, sehingga mereka dapat merespon terhadap permasalahan etis yang terjadi. Sebagai contoh, pemahaman terhadap yang dijalankan akuntan adalah perlu untuk merespon pertanyan sebagai berikut : a Siapakah klien yang dilayani sesungguhnya, apakah perusahaan, manajemen, pemegang saham, atau masyarakat?, b Apakah profesi akuntan hanya sebuah profesi atau sebuah bisnis, atau kedua- duanya?, c Kapankah seorang akuntan menolak memberikan jasanya?, d Dapatkah seorang akuntan memberikan jasanya pada dua klien dengan kepentingan yang bersaing pada saat bersamaan?

2.4.3 Tujuan Profesi Akuntan

Tujuan profesi akuntan adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai kebutuhan tersebut terdapat tiga kebutuhan dasar yang harus dipenuhi: a. Profesionalisme: Diperlukan individu dengan jelas dapat di indentifikasikan oleh pemakai jasa akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi. b. Kualitas Jasa: Terdapat keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi. c. Kepercayaan: Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa Universitas Sumatera Utara terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

2.4.4 Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia IAI

Kode Etik Akuntan Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam kongres X Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2006 terdiri dari: a. Prinsip - prinsip Etika Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut: 1 Tanggungjawab Profesi Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota senangtiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2 Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. 3 Integritas Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 4 Obyektivitas Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan Universitas Sumatera Utara kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5 Kompetensi dan Kehati - Hatian Profesional Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati- hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang mutakhir. 6 Kerahasiaan Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukun untuk mengungkapkan. 7 Perilaku Profesional Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. 8 Standar Teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Universitas Sumatera Utara b. Aturan etika Disahkan oleh rapat anggota himpunan dan hanya mengikat anggota himpunan yang bersangkutan. c. Interprestasi aturan etika Interprestasi aturan etika merupakan interprestasi yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak – pihak berkepentingan lainya, sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Sebagai pernyataan ideal dari kode etik, prinsip etika bukan merupakan standar yang bisa dipaksakan pelaksanaanya. Sebaliknya, aturan etika merupakan standar minimum yang telah diterima dan bisa dipaksakan pelaksanaanya.

2.5 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Senior dan Junior di Program S-1 Akuntansi FEB USU dan Mahasiswa Swasta STIE Harapan Medan Mengenai Profesi Akuntan

3 58 88

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 4 118

PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI PROFESI AKUNTAN ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI PROFESI AKUNTAN ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S-1 REGULER DI SURAKARTA (Studi Kasus pada Universitas Sebelas Maret,

0 0 14

PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S-1 REGULER DAN S-1 EKSTENSI Perbedaan Persepsi Antara Mahasiswa Senior Dan Junior Jurusan Akuntansi Program S-1 Reguler Dan S-1 Ekstensi Terhadap Profesi Akuntan (Studi Kas

0 0 15

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 16

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 1 7

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 1 29

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Perbedaan Persepsi Mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi dengan S1 Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan (Studi Empiris pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 3