2.2 Mahasiswa Akuntansi
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:536 Mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi. Sedangkan akuntansi adalah seni
pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi. Jadi yang dimaksud mahasiswa
akuntansi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi yang sedangtelah menempuh mata kuliah akuntansi untuk mahasiswa semester
awaljunior, dan yang sedangtelah menempuh mata kuliah akuntansi dan auditing untuk mahasiswa semester akhirsenior. Persyaratan ini didasarkan pada asumsi
bahwa para mahasiswa akuntansi untuk mahasiswa semester akhirsenior telah mempunyai pemahaman tentang prinsip - prinsip etika dalam Kode Etik IAI.
2.3 Profesi
2.3.1 Pengertian Profesi
Profesi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:897 dalam Trianto dan Titik Triwulan, T. 2006:12, adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian keterampilan, kejujuran, dsb tertentu. Profesi adalah suatu pekerjaan profesional yang di dalamnya menggunakan teknik
serta prosedural yang bertumpu pada landasan intelektual yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian secara langsung dapat diabadikan bagi
kemaslahatan orang banyak. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Universitas Sumatera Utara
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu
dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal
yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang - senang, atau untuk mengisi
waktu luang.
Menurut Sukmadinata 2002:57 dalam Trianto dan Titik Triwulan, T. 2006:13, menyebutkan bahwa ada 10 kriteria suatu jabatan dikatakan
sebagai profesi, yaitu:
“a memiliki fungsi dan signifikansi sosial, b memiliki keahlian atau keterampilan tertentu, c keahlian diperoleh dengan teori dan metode
ilmiah, d berdasarkan disiplin ilmu yang jelas, e diperoleh melalui pendidikan tertentu, f aplikasi dan sosialisme nilai - nilai profesional,
g Memiliki kode etik, h kebebasan memberi judgement dalam memecahkan masalah dalam kerja, i memiliki tanggung jawab
profesional dan anatomi, j ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesi.”
2.3.2 Ciri-ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
a. Memiliki keahlian dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui jalur pendidikan ataupun pelatihan.
b. Mamiliki kaidah - kaidah serta standar moral yang sangat tinggi dalam menjalankan profesinya.
c. Patuh terhadap kode etik dan standar keahliaan.
Universitas Sumatera Utara
d. Bekerja bukan saja dengan motif komersial, tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
2.3.3 Pelaksanaan Etika Profesi Akuntan
Menurut Sukirno Agoes 2006:31, seorang profesional dituntut untuk selalu memelihara berbagai hal sebagai berikut :
a. Kompetensi atas keahlian yang dimiliki. b. Objektivitas dalam menawarkan jasa.
c. Integritas dalam berurusan dengan klien. d. Kerahasiaan informasi klien.
e. Kedisiplinan terhadap anggota yang tidak menjalankan kewajiban sesuai
dengan standar yang diharapkan.
2.4 Akuntan
2.4.1 Pengertian Akuntan
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan
akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk. Keterlibatan akuntan mencakup dua
pihak, yaitu internal dan eksternal. Keterlibatan internal terjadi bila akuntan menjadi salah satu bagian dari manajemen untuk melaksanakan fungsi sebagai
penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.
Akuntan adalah orang yang menjalankan pekerjaan akuntansi sesuai dengan undang - undang No.34 tahun 1954 tentang jabatan akuntan. Menurut
undang - undang tersebut gelar akuntan hanya diberikan kepada:
Universitas Sumatera Utara
a. Mereka yang dinyatakan lulus dari Universitas Negeri jurusan akuntansi atau badan Perguruan Tinggi lainnya yang dibentuk menurut undang -
undang atau diakui oleh pemerintah. b. Mereka dinyatakan lulus dalam suatu ujian lain yang menurut pendapat
ahli yang dapat menjalankan pekerjaan akuntan dan ijasahnya dapat disamakan dengan ijasah tersebut diatas.
Saat ini untuk mendapat gelar akuntan, seorang lulusan fakultas ekonomi jurusan akuntansi baik negeri maupun swasta harus mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntan di Perguruan Tinggi tertentu dan mengambil antara 20 – 30 SKS, namun pelaksanaannya baru dimulai awal tahun 2003.
Mereka yang berhak memakai gelar akuntan harus mendaftar ke Departemen Keuangan untuk mendapatkan nomor register dimulai dengan A dan D.
Seorang akuntan yang mempunyai nomor register, bisa memilih profesi secara umum sebagai akuntan publik dan non akuntan publik akuntan
pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan perusahaan. a. Profesi Akuntan Publik.
Akuntan publik adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap
laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditur, inverstor,
calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah terutama instansi pajak. Di samping itu akuntan publik juga menjual jasa lain kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat seperti konsultan pajak, konsultasi bidang menejemen, penyusunan sistem akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Mulyadi, 2002:4. Untuk praktik sebagai akuntan publik, seseorang harus memenuhi
persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja tertentu SPAP:2001. Akuntan publik harus telah lulus dari jurusan akuntansi fakultas ekonomi
atau mempunyai ijazah disamakan, telah mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan Ijazah Akuntan, dan mendapat ijin praktik dari
Menteri Keuangan. Profesi akuntan publik ini mempunyai ciri yang berbeda dengan
profesi lain seperti profesi dokter dan pengacara. Profesi dokter dan pengacara dalam menjalankan keahliannya memperoleh honorarium dari
kliennya, dan mereka berpihak kepada kliennya. Profesi akuntan publik memperoleh honorarium dari kliennya dalam menjalankan keahliannya,
namun demikian akuntan publik harus independen, tidak memihak pada kliennya, karena yang memanfaatkan jasa akuntan publik terutama adalah
pihak selain kliennya. Oleh karena itu, independensi akuntan dalam melaksanakan keahliannya merupakan hal yang pokok, meskipun akuntan
tersebut dibayar oleh kliennya karena jasa yang diberikannya tersebut. 1 Timbul dan berkembanganya profesi akuntan publik.
Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan
berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan
Universitas Sumatera Utara
dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan - perusahaan yang
berkembang dalam suatu negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya,
jasa audit yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Begitu juga jika
sebagian besar perusahaan berbadan hukum selain Perseroan Terbatas PT yang bersifat terbuka, di negara tersebut jasa audit profesi
akuntan publik belum diperlukan oleh masyarakat usaha. Dalam perkembangan usahanya, baik perusahaan perseorangan
maupun berbagai perusahaan berbentuk badan hukum yang lain tidak dapat menghindarkan diri dari penarikan dana dari pihak luar, yang
tidak selalu dalam bentuk penyertaan modal dari investor, tetapi berupa penarikan pinjaman dari kreditur. Dengan demikian, pihak -
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tidak lagi hanya terbatas pada para pemimpin perusahaan, tetapi
meluas kepada para investor dan kreditur serta calon investor dan calon kreditur.
Pihak - pihak di luar perusahaan memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan mereka
dengan perusahaan. umumnya mereka mendasarkan keputusan mereka berdasarkan informasi yang disajikan oleh manejemen dalam laporan
keuangan perusahaan. Dengan demikian, terdapat dua kepentingan
Universitas Sumatera Utara
yang berlawanan dalam situasi seperti yang diuraikan diatas. Di satu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi tentang
pertanggungjawaban pengelolaaan dana yang berasal dari pihak luar, namun di pihak lain pihak luar perusahaan ingin memperoleh
informasi yang andal dari manajemen perusahaan mengenai pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan. Ada dua
kepentingan yang berlawanan inilah yang menyebabkan timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik.
Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggungjawaban keuangan disajikan kepada pihak luar dapat
dipercaya, sedangkan pihak luar perusahaan memerluakan jasa pihak ketiga untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar keputusan - keputusan yang diambil oleh mereka. Baik manajemen
perusahaan maupun pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang dapat
dipercaya. Tanpa menggunakan jasa auditor independen, manajemen perusahaan tidak dapat meyakinkan pihak luar perusahaan bahwa
laporan keuangan yang disajikan berisi informasi yang dapat dipercaya, karena dari sudut pandang pihak luar, manajemen
perusahaan mempunyai kepentingan, baik kepentingan keuangan maupun kepentingan lain. Keadaan ini memicu timbulnya kebutuhan
jasa profesi akuntan publik. Profesi ini merupakan profesi kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat, dari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi
yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Di Indonesia, timbulnya perusahaan-perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas PT dimasa lalu tidak banyak memberikan dorongan kepada perkembangan profesi akuntan publik, karena
sebagian besar perseroan terbatas Indonesia merupakan PT tertutup yang sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan keluarga atau kalangan
terbatas saja. Profesi akuntan publik di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal tahun tujuh puluhan, dengan
adanya perluasan kredit - kredit perbankan kepada perusahaan. Bank - bank ini mewajibkan nasabah yang menerima kredit dalam jumlah
tertentu menyerahkan secara periodik laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Umumnya perusahaan - perusahaan
swasta di Indonesia baru memerlukan jasa audit profesi akuntan publik jika kreditur mewajibkan mereka menyerahkan laporan keuangan yang
telah diaudit oleh akuntan publik. Perkembangan pasar modal indonesia diwarnai dengan
meningkatnya jumlah perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal. Perkembangan pasar modal Indonesia merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntan publik di Indonesia.
2 Jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mulyadi 2002:4 profesi akuntan publik menghasilkan berbagai macam jasa bagi masyarakat, yaitu:
a Jasa Assurance, adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Oleh karena
itu, mereka mencari jasa assurance untuk meningkatkan mutu informasi yang akan dijadikan sebagai basis keputusan yang akan
mereka lakukan. Jasa assurance dapat disediakan oleh profesi akuntan publik
atau berbagai profesi lain. Contoh jasa assurance yang disediakan oleh profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh
organisasi konsumen, jasa pemeringkatan televisi television rating dan jasa pemeringkatan radio radio rating.
b Jasa Atestasi attestation adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang
apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang materia, dengan kriteria yang ditetapkan. Asersi adalah pernyataan yang
dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain pihak ketiga. Untuk laporan keuangan
historis, asersi merupakan pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi diterima umum
generally accepted accounting principles. Jasa atestasi profesi
Universitas Sumatera Utara
akuntan publik dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4 jenis: 1. Audit, Jasa audit mencakup memperoleh penilaian bukti yang
mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Akuntan
publik yang memberikan jasa audit disebut dengan istilah auditor.
2. Pemeriksaan examination , istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik
yang berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang ditetapkan.
3. Review, jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap informasi keuangan suatu entitas
dengan tujuan untuk memberikan keyakinan negatif atas asersi yang terkandung dalam informasi keuangan tersebut.
4. Prosedur yang disepakati agreed-upon procedures, jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksanakan oleh akuntan
publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien dengan akuntan publik. Sebagai contoh, klien dan akuntan
publik dapat bersepakat bahwa prosedur tertentu akan ditetapkan terhadap unsur atau akun tertentu dalam suatu
laporan keuangan, bukan terhadap semua unsur laporan keuangan. Untuk tipe jasa ini, akuntan publik dapat
menerbitkan suatu “ringkasan temuan” atau suatu keyakinan
Universitas Sumatera Utara
negatif seperti yang dihasilkan dalam jasa review. c Jasa Non Atestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan
publik yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain
keyakinan. Jasa non atestasi yang dihasilkan oleh akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.
b. Profesi Akuntan Pemerintah. Akuntan pemerintah adalah profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di
instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan BPKP dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK, dan instansi pajak.
BPKP adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia dalam bidang pengawasan keuangan
dan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Akuntan yang bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok melaksanakan pemeriksaan
terhadap laporan keuangan instansi pemerintah, proyek - proyek pemerintah, Badan Usaha Milik Negara BUMN, dan perusahaan –
Universitas Sumatera Utara
perusahaan swasta yang pemerintah mempunyai penyertaan modal yang besar di dalamnya.
BPK adalah unit organisasi dibawah Dewan Perwakilan Rakyat DPR, yang tugasnya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggung
jawaban Presiden dan aparat dibawahnya kepada dewan tersebut.
c. Profesi Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah profesi akuntan yang memberikan jasa
berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui lembaga - lembaga pendidik yang ada, guna melainkan akuntan-akuntan
yang terampil dan profesional. Profesi akuntan pendidik sangat dibutuhkan bagi kemajuan profesi akuntans itu sendiri karena ditangan merekalah para
calon - calon akuntan pendidik. Akuntan pendidik harus dapat melakukan transfer of knowledge
kepada mahasiswanya, memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan menguasai pengetahuan bisnis dan akuntansi, teknologi informasi dan
mampu mengembangkan pengetahuannya melalui penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntan pendidik melaksanakan
proses penciptaan profesional baik profesi akuntan publik private accounting, not for profit accounting, maupun akuntan pendidik sendiri.
d. Profesi Akuntan Perusahaan Akuntan perusahaan adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan dalam hal ini adalah suatu badan yang tujuan utamanya mencari laba. Akuntan yang bekerja di perusahaan menjalani jenis
pekerjaan yang berbeda - beda tergantung pada tugas yang diberikan oleh pemimpin perusahaan. Meskipun jenis pekerjaan di dalam perusahaan
bervariasi, namun tujuan utama perusahaan mempekerjakan akuntan adalah untuk mendapatkan informasi keuangan dalam perusahaannya.
Sehingga akuntan yang bekerja di perusahaan, tugas utamanya adalah menyediakan informasi keuangan. Jenjang karir yang umumnya ditempuh
pada profesi akuntan perusahaan, meliputi: 1 Junior Accountant, merupakan jenjang karir pertama pada profesi
akuntan perusahaan. 2 Senior Accountant, merupakan jenjang karir akuntan pada perusahaan
setelah dua sampai empat tahun pengalaman kerja sebagai junior accountant.
3 Corporate Controller, jenjang karir akuntan pada perusahaan setelah melaksanakan fungsi sebagai senior accountant yang biasanya dicapai
setelah enam sampai delapan tahun masa kerja. 4 VP Finance dan CFO, merupakan puncak karir akuntan perusahaan
yang pada umumnya dapat diraih setelah sepuluh tahun masa kerja.
Telah dijelaskan secara rinci pada bagian diatas, mengenai profesi - profesi akuntan secara umum yang dapat dipilih oleh seorang akuntan
yang telah mendapatkan nomor registrasi, adapun secara khusus profesi –
Universitas Sumatera Utara
profesi akuntan yang dapat dipilih seorang akuntan setelah mendapatkan nomor register sebagai akuntan adalah sebagai berikut:
1 Akuntan Publik External Auditor : dengan memiliki KAP atau bekerja di KAP
2 Non Akuntan Publik: a. Pemeriksa Intern Internal Auditor : dengan bekerja di Bagian
Pemeriksaan Intern Internal Audit Departemen suatu perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara BUMN, di BUMN
biasanya disebut Satuan Pengawas Intern SPI. b. Financial Accountant : dengan bekerja dibagian akuntansi
keuangan suatu perusahaan. c. Cost Accountant : dengan bekerja dibagian akuntansi biaya suatu
perusahaan. d. Management Accountant : dengan bekerja dibagian akuntansi
manajemen suatu perusahaan. e. Tax Accountant : dengan bekerja dibagian perpajakan suatu
perusahaan atau Direktorat Jendral Pajak. f. Akuntan Pendidik : dengan bekerja sebagai dosen baik di
Perguruan Tinggi Negeri PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta PTS. Akuntan pendidik banyak yang merangkap sebagai Akuntan
Publik, Internal Auditor, maupun Akuntan Manajemen yang bekerja disuatu perusahaan atau sebagai government accountant
akuntan pemerintah yang bekerja pada instansi pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Peran Profesi Akuntan
Sangatlah penting bagi seorang akuntan yang profesional untuk memahami dengan benar peran profesi yang dijalaninya, sehingga mereka
dapat merespon terhadap permasalahan etis yang terjadi. Sebagai contoh, pemahaman terhadap yang dijalankan akuntan adalah perlu untuk merespon
pertanyan sebagai berikut : a Siapakah klien yang dilayani sesungguhnya, apakah perusahaan, manajemen, pemegang saham, atau masyarakat?, b
Apakah profesi akuntan hanya sebuah profesi atau sebuah bisnis, atau kedua- duanya?, c Kapankah seorang akuntan menolak memberikan jasanya?, d
Dapatkah seorang akuntan memberikan jasanya pada dua klien dengan kepentingan yang bersaing pada saat bersamaan?
2.4.3 Tujuan Profesi Akuntan
Tujuan profesi akuntan adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan
orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai kebutuhan tersebut terdapat tiga kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
a. Profesionalisme: Diperlukan individu dengan jelas dapat di indentifikasikan oleh pemakai jasa akuntan sebagai profesional dibidang
akuntansi. b. Kualitas Jasa: Terdapat keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari
akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi. c. Kepercayaan: Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa
Universitas Sumatera Utara
terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
2.4.4 Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia IAI
Kode Etik Akuntan Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam kongres
X Ikatan Akuntan Indonesia tahun 2006 terdiri dari:
a. Prinsip - prinsip Etika Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut: 1 Tanggungjawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota senangtiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2 Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik,
dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. 3 Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin. 4 Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
Universitas Sumatera Utara
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5 Kompetensi dan Kehati - Hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati- hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi
kerja memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang mutakhir.
6 Kerahasiaan Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila
ada hak atau kewajiban profesional atau hukun untuk mengungkapkan. 7 Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi. 8 Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Aturan etika
Disahkan oleh rapat anggota himpunan dan hanya mengikat anggota himpunan yang bersangkutan.
c. Interprestasi aturan etika Interprestasi aturan etika merupakan interprestasi yang dikeluarkan
oleh badan yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak – pihak berkepentingan lainya, sebagai
panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Sebagai pernyataan ideal dari kode etik, prinsip etika bukan merupakan standar yang bisa dipaksakan pelaksanaanya. Sebaliknya,
aturan etika merupakan standar minimum yang telah diterima dan bisa dipaksakan pelaksanaanya.
2.5 Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya.
No. Nama
Peneliti Judul Penelitian
Hasil Temuan
1. Fitriany
Yulianty Perbedaan persepsi mahasiswa
akuntansi junior dan senior me ngenai profesi akuntan pada S1
Pada Program S1 Reguler dan S1 Ekstensi, mahasiswa senior
memiliki persepsi yang lebih
Universitas Sumatera Utara
No. Nama
Peneliti Judul Penelitian
Hasil Temuan
2007 Reguler, S1 Ekstensi, dan
Program Diploma 3 Universitas Indonesia Jakarta.
rendah dibandingkan dengan mahasiswa junior. Dan pada
Program Diploma 3, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
mahasiswa senior dan junior. 2.
Marriott
Marriott 2003
Perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi junior dan senior me
ngenai profesi akuntan di Universitas Inggris.
Dengan menggunakan kuesioner yang dinamakan Accounting
Attitude Scale AAS, ditemukan bahwa terjadinya perubahan
persepsi mahasiswa akuntansi sejak awal masa kuliah sampai ke
senior. Pendidikan akuntansi justru menyebabkan menurunnya
persepsi positif mahasiswa akuntansi terhadap profesi akuntan.
3. Syukriy
Abdullah
Syukur Selamat
2002 Persepsi mahasiswa akuntansi
terhadap profesi akuntan publik dengan membandingkan antara
mahasiswa yang belum dan sudah mengambil mata kuliah auditing.
Persepsi mahasiswa akuntansi yang telah mengambil pengauditan lebih
positi memandang profesi akuntan publik dibandingkan dengan
mahasiswa yang belum mengambil pengauditan.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konseptual