2. Pengembangan industri benih karet yang berbasis teknologi dan pasar
dengan peran serta swasta dan masyarakat melalui model waralaba benih. 3.
Perbaikan mutu bahan olah melalui reward and punishment. 4.
Optimasi pelaksanaan pengurangan produksi karet melalui koordinasi denan pemerintah daerah.
5. Diversifikasi usaha melalui optimasi pemanfaatan lahan secara optimal
sampai tahun ke-3 dapat diusahakan tanaman berupa tanaman semusim. Dengan mengatur pola tanam dapat diusahakan ternak dan tanaman
hijauan dan pada batas kebun juga dapat diusahakan tanaman jati. 6.
Pelaksaan peremajaan karet rakyat baik proyek maupun swadaya diusahakan secara berkelompok dalam satu hamparan sehingga lebih
memudahkan dan efisien dalam pengolahan kayu karetnya, terutama dalam penjadwalan pembukaan lahan oleh pabrik mitra yang membeli
kayu. 7.
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan petani dan usaha melaui berbagai bentuk pelatihan.
2.9 Penelitian Sebelumnya
1. Penelitian oleh Ajeng Wulandari 2005, mengenai analisis faktor yang
mempengaruhi ekspor karet dari Indonesia ke Amerika. Faktor yang digunakan adalah harga karet alam dunia, harga karet sintesis, GDP
Amerika, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. Dari analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara statistik yang mempengaruhi
ekspor karet Indonesia ke Amerika adalah GDP Amerika, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, sedangkan harga karet tidak mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
ekspor karet Indonesia ke Amerika secara nyata. Hal ini terjadi karena konsumen menggunakan bahan karet tidak memperhitungkan harga karet di
pasar.
2. Penelitian oleh Vina Lubis 2006 mengenai analisis faktor yang
mempengaruhi ekspor karet Sumatera Utara. Variabel- variabel yang digunakan adalah harga karet ekspor dan kurs Rupiah terhadap Dollar
Amerika. Hasil penelitian yang diperoleh adalah harga dan kurs memberikan pengaruh yang signifikan dan bernilai positif terhadap ekspor karet
Sumatera Utara. 2.10
kerangka Konseptual
Pada penulisan skripsi ini, penulis menjelaskan variabel-variabel yang saling mempengaruhi dalam bentuk kerangka konseptual.
Dalam konsep pertama , produksi merupakan variabel Y
2
yang disebut sebagai variabel endogenus atau variabel terikat, kurs sebagai variabel X
1
dan inflasi sebagai variabel X
2,
dan harga sebagai X
3
yang merupakan variabel eksogenus. Dimana variable eksogenus X
1
, X
2,
X
3
mempengaruhi variabel produksi Y
1
. Konsep kedua, volume ekspor karet alam merupakan variabel Y
1
yang disebut sebagai variabel endogenus atau terikat. Kurs sebagai variabel X
1,
inflasi sebagai variabel X
2,
dan harga sebagai variabel X
3
yang merupakan variabel eksogenus
mempengaruhi ekspor karet alam Y
1
melalui variabel produksi Y
2
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual
2.11 Hipotesis
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang menjadi objek penelitian dimana tingkat kebenarannya masih perlu diuji. Berdasarkan
kerangka konseptual, diperoleh hipotesis sebagai berikut: 1.
Kurs, inflasi, harga berpengaruh terhadap produksi karet alam Sumatera Utara.
2. Kurs, inflasi, harga karet alam ekspor berpengaruh terhadap ekspor
karet alam sumatera Utara melalui produksi karet alam Sumatera Utara
INFLASI X2
HARGA X3
PRODUKSI KARET ALAM
Y2 EKSPOR
KARET ALAM Y1
KURS X1
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data atau informasi empiris guna memecahkan
permasalahan dan menguji hipotesa peneliti. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai
berikut:
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan untuk membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ekspor karet alam Sumatera Utara dan sejauh mana
faktor-faktor itu mempengaruhi ekspor karet alam Sumatera Utara selama kurun waktu 1994-2008 15 tahun.
3.2 Jenis dan Sumber Data