3. GDP Deflator
GDP Deflator mencakup jumlah barang dan jasa masuk dalam perhitungan GDP yang diperoleh dengan membagi GDP nominal atas dasar
harga berlaku dengan GDP riil atas dasar harga konsumen. GDP Deflator =
x 100 Inflasi yang terjadi di Indonesia sebagai akibat munculnya surplus
anggaran karena digunakan system anggaran berimbang maka berarti pula terjadi deficit anggaran domestic pemerintah, yang hampir seluruh devisanya dibeli oleh
Bank Indonesia sehingga terjadi proses moneterisasi anggaran belanja luar negeri pemerintah menjadi penyebaba utama cepatnya pertambahan jumlah uang
beredar, sehingga menyebabkan tekana inflasi bagi perekonomian.
2.7 Produksi
2.7.1 Defenisi Produksi
Produksi merupakan suatu pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia dan hasil yang dimilikinya akan lebih besar dari pengorbanan yang sudah
terjadi. Ditinjau dari segi ekonomi maka pengertian produksi merupakan suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia sehingga memperoleh
hasil yang baik kualitas dan kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga merupakan suatu komoditi yang dapat diperdagangkan.
GDP nominal GDP riil
Universitas Sumatera Utara
2.7.2 Faktor- Faktor Produksi
Suatu bangsa harus berproduksi untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Produksi harus dilakukan dalam keadaan apapun, oleh pemerintah atau
swasta. Produksi tentu saja tidak akan dilakukan kalau tidak ada bahan-bahanyang memungkinkan proses produksi itu sendiri untuk melakukan produksi, orang
memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsure-unsur itu disebut faktor-faktor
produksi factors of productions. Jadi semua unsure yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor
produksi. Seperti yang disebutkan di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi terdiri
atas: 1.
Tanah Hal yang dimaksud dengan tanah land di sini bukanlah sekedar tanah untuk
ditanami atau untuk ditinggali saja, tetapi termasuk juga di dalamnya segala sumber daya alam natural resources. Itulah sebabnya faktor produksi yang
pertama ini sering kali disebut dengan natural resources di samping juga sering disebut land. Dengan demikian istilah tanah ini maksudnya adalah
segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal atau tersedia di alam mini tanpa usaha manusia, yang antara lain meliputi:
a. Tenaga penumbuh yang ada di dalam tanah, baik untuk pertanian,
perikanan, maupun pertambangan.
Universitas Sumatera Utara
b. Tenaga air, baik untuk pengairan, pengaraman, maupun pelayaran,
termnasuk juga di sini adalah, misalnya air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh Perusahaan Air Minum
c. Ikan mineral, baik ikan dan mineral darat sungai, danau, tambak,
kuala, dan sebagainya d.
Tanah yang di atasnya didirikan bangunan e.
Living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak
f. dan lain- lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan.
Pendek kata, yang dimaksud dengan istilah tanah land di sini adalah segala sumber asli yang tidak berasal dari kegiatan manusia, dan bisa
diperjual belikan. 2.
Tenaga Kerja Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan istilah tenaga kertja manusia
labor bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul, menggeergaji, bertukang, dan segala kegitatan fisik lainnya, tetapi lebih luas
lagi, yaitu human resources sumber daya manusia. Jadi, pengertian human resources adalah semua atribut atau kemampuan manusiawi yang dapat
disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan jasa.
3. Modal
Faktor produksi modal ini sering juga disebut dengan real capital goods barang- barang modal riil, yang meliputi semua jenis barang yang dibuat
Universitas Sumatera Utara
untuk menunjang kegiatan produksi barang- barang lain serta jasa. Modal juga mencakup arti uang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-
mesin serta faktor produksi lainnya. 4.
Kecakapan Tata Laksana Kecakapan skill atau disebut dengan entrepreneurship. Entrepreneurship ini
merupakan faktor produksi yang intangible tidak dapat diraba, tetapi sekalipun demikian peranannya justru sangat menentukan.
Seorang entrepreneur mengorganisir ketiga faktor produksi di atas, agar dapat dicapai hasil terbaik.
Dalam proses produksi pertanianperkebunan, faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: a.
Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat kesuburannya, bibit, varitas, pupuk, obat-obatan, gulma, dan sebagainya.
b. Faktor sosial ekonomi seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat
pendidikan,tingkat pendapatan,risiko dan ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya kredit, dan sebagainya Soekartawi, 1994:4.
2.7.3 Fungsi Produksi.
Fungsi produksi menentukan output maksimum yang dapat dihasilkan dari sejumlah input, dalam kondisikeahlian dan pengetahuan teknis tertentu atau
dapat dikatakan juga bahwa fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan Ydan variabel yang menjelaskan X. variabel yang dijelaskan
biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pembahasan teori produksi, maka telaahan tentang fungsi produksi ini dianggap penting disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:Soekartawi, 1994
a. Dengan fungsi produksi, maka peneliti dapat mengetahui hubungan antar
faktor produksi input dan produksi output secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti.
b. Dengan fungsi produksi, maka peneliti dapat mengetahui hubungan antara
variabel yang dijelaskan dependent variable, Y, dan variabelyang menjelaskan independent variable, X, serta sekaligus mengetahui
hubungan antar variabel penjelas. Secara matematis, hubungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Y= fX1,X2,…,Xn
Dengan fungsi produksi seperti tersebut di atas, maka hubungan Y dan X dapat diketahui dan sekaligus hubungan X1…Xn dan X lainnyajuga dapat
diketahui. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus:
Q= fK,L,R,T
K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan
alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalahjumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagaai jenis faktor-faktor
produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Deskripsi Tanaman Karet