penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan kerja di Pematangsiantar. Kota Pematangsiantar dijadikan objek penelitian karena
penulis berasal dari kota tersebut. Sehingga judul Tugas Akhir ini adalah Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Lapangan Kerja di Pematangsiantar .
1.2 Perumusan Masalah
Kualitas Sumber Daya Manusia SDM sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Dalam dunia pasar kerja, kualitas SDM juga menjadi bahan pertimbangan utama
dalam pemenuhan lapangan pekerjaan yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut di atas yang menjadi permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Apakah benar ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan kerja di Pematangsiantar?
2. Seberapa besarerat hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan kerja di Pematangsiantar?
1.3 Batasan Masalah
Agar Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka perlu membuat pembatasan ruang lingkup pembahasannya adalah khusus di kota
Pematangsiantar saja dan yang dipelajari hanya mengenai hubungan tingkat pendidikan dengan lapangan kerja.
Disini tingkat pendidikan dibagi menjadi 6 enam bagian, yaitu : 1. TidakBelum pernah sekolah
2. TidakBelum tamat SD 3. SD
Universitas Sumatera Utara
4. SLTP 5. SMTA
6. AkademiPerguruan Tinggi PT
Dan lapangan pekerjaan dibagi menjadi 9 sembilan bagian, yaitu : 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Bangunan
6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
8. Lembaga Keuangan, Usaha, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan dan
lapangan pekerjaan di Pematangsiantar. 2. Mengetahui seberapa besarerat hubungan antara hubungan antara tingkat
pendidikan dan lapangan pekerjaan di Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bagaimana cara meningkatkan kompetensi pendidikan
pengetahuan, keahlian, pengalaman agar sesuai dengan tuntutan pekerjaan di lapangan.
2. Sebagai bahan bacaan bagi Pemda Pematangsiantar dalam mengambil kebijaksanaan dari ketenagakerjaan yang berhubungan dengan pendidikan
dan keterampilan tenaga kerja.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei di mana data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisa Chi-kuadrat
2
yaitu :
h i
k j
ij ij
ij
E E
O
1 1
2 2
Dengan :
ij
O
Jumlah observasi untuk kasus-kasus yang dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j.
ij
E
Banyak kasus yang diharapkan untuk dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Hipotesis ditolak jika H
o
:
tabel hitung
2 2
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis diterima jika H
o :
tabel hitung
2 2
Dalam taraf nyata kepercayaan
= 0.05 dan derajat kebebasan dk untuk distribusi Chi Kuadrat adalah b-1k-1.
Setelah mendapatkan harga Chi-kuadrat
2
, biasanya kita menghitung harga koefisien kontingensi yang diberi simbol C. Kegunaannya adalah untuk mencari
atau menghitung keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai gejala ordinal kategori, paling tidak berjenis nominal. Rumus yang digunakan adalah :
N C
hitung hitung
2 2
Dengan : C
= Koefisien Kontingensi
hitung 2
= Hasil perhitungan Chi-kuadrat
N = Banyak data
Harga koefisien kontingensi maksimum dihitung dengan rumus sebagai berikut :
m m
C
maks
1
Dengan m adalah harga minimum antara b dan k atau antara baris dan kolom. Dengan
membandingkan C dengan C
maks
maka keeratan hubungan variabel I dan II ditentukan oleh persentasenya. Hubungan itu disimbolkan dengan Q dan mempunyai nilai antara
-1 dan 1. Bila harga Q mendekati 1 maka hubungan antara kedua variabel tersebut semakin erat begitu pula sebaliknya bila nilai Q menjauhi 1 maka hubungan akan
menjadi kurang erat. Nilai Q dihitung dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
100 x
C C
Q
maks
1.5.1 Variabel yang diamati
Variabel yang diamati dalam hubungan tingkat pendidikan dengan lapangan pekerjaan adalah lapangan pekerjaan sebagai variabel bebas independent variable, sedangkan
tingkat pendidikan sebagai variabel terikat dependent variable. Hipotesis penelitian :
H = Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan
pekerjaan di Pematangsiantar. H
1
= Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan lapangan pekerjaan di Pematangsiantar.
1.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.5.2.1 Lokasi
- Lokasi yang dipelajari dalam Tugas Akhir ini adalah kota Pematangsiantar. - Data sekunder yang digunakan diambil dari BPS Sumatera Utara Jl. Asrama
No.179 Medan.
1.5.2.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan selama Bulan Februari.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Tinjauan Pustaka
1. Suryadi, Ace Analisis Kebijakan Pendidikan Titik singgung antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi ialah
produktivitas tenaga kerja, dengan adanya asumsi bahwa semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas kerja, semakin tinggi pula
pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat, teori Human Capital
2. Soepeno, Bambang Statistik Terapan Chi-kuadrat
2
adalah teknik analisis statistik untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara proporsi dan atau probabilitas subjek atau
objek penelitian yang datanya telah dikategorikan. Dasar pijakan analisis dengan chi kuadrat
2
adalah jumlah frekuensi yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Guilford dan Fruthter: 1978: 193 : Chi square is used
with data in the form of frequencies or data can be readly transformed into frequencies. The is includes proportions and probabilities
3. Mantra, Ida Bagoes Demografi Umum Peningkatan pendidikan dan angkatan kerja dapat dilihat dari dua sisi.
Sebagaimana disebutkan oleh Gardiner, dkk 1994 ada anggapan bahwa pembahasan yang terlalu menekankan pada tingkat pendidikan yang
rendah dilakukan dalam rangka untuk menarik investasi asing karena muutu angkatan kerja yang rendah berkaitan dengan upah buruh yang
rendah, padahal angkatan kerja yang berpendidikan rendah mempunyai tingkat kompetisi rendah, yang terlihat dari beberapa ciri yang kurang
menguntungkan Simanjuntak, 1994.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Sistematika Penulisan