PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN

TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO

SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh

KHAIRUL ANWAR LUBIS

8 1 4 6 1 2 2 0 2 4

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

KHAIRUL ANWAR LUBIS, NIM. 8146122024. Pengaruh Strategi

Pembelajaran dan Minat Kejuruan Terhadap Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Tesis. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siwa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran induktif dengan strategi pembelajaran deduktif pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. (2) Perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi dan kelompok siswa yang memiliki minat kejuruan rendah pada kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dan.(3) Interaksi strategi pembelajaran dengan minat kejuruan terhadap hasil belajar pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang berjumlah 3 kelas.

Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dengan teknik cluster sampling, dengan mengambil 2 kelas dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar Teknik Listrik dan tes kemampuan awal.

Analisis data yang digunakan adalah ANAVA Faktorial 2 x 2 pada taraf

signifikan α =0,05 . Berdasarkan hasil penelitian diperoleh : (1) Terdapat perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siswa kelas strategi pembelajan induktif dengan hasil belajar Teknik Listrik siswa kelas Strategi pembelajaran deduktif dengan Fhitung> Ftabel (12,02>4,02); (2) Terdapat perbedaan hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi dengan hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan rendah dengan Fhitung > Ftabel (11,60>4,02) ; dan (3) Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan minat kejuruan terhadap hasil belajar Teknik Listrik dengan Fhitung > Ftabel ( 5,02>4,02) .Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan strategi pembelajan induktif dalam meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa. Selain itu guru diharapkan lebih mengenal bagaimana minat kejuruan masing-masing siswa.


(6)

ii

ABSTRACT

KHAIRUL ANWAR LUBIS, NIM. 8146122024. The Effect of Learning

Strategy and interest in vocational Outcome Technical Electrical learner.

Thesis. Educational Technology Study Program. Post Graduate. The state University of Medan.

This research aims to find out: (1) The Differences of Technical Electrical learning Outcomes of students taught by inductiive strategy and deductive strategy (2) The differenceo of Technical Electrical learning outcomes of student who have an interest in vocational high compared with participants student who have low vocational interests ,(3) and interaction between learning strategy and vocational interests in influencing learning outcomes Technical Electrical learners.

The population in this research was the whole students of grade X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi which were devided into 3 classes Cluster Random Sampling was used to find the total sample, and this research the sample consisted of 60 students. The research method was Quasi experiment with 2 x 2 factorial design. The tecnique of data analysis using ANOVA two ways at significance level α = 0,05. Before the data analized by using ANOVA, the distribution of data should be normal and homogen. The Normalitiy of data was measured by Lilifors Provision and the homogenity of data was measured based on Fisher and Barlett Test ,testing of advanced test with tukey test.

Based on the result of research is obtained that : (1) there are differences of technical electrical learning outcomes of students taught by inductive strategy and deductive strategy as indicated by value Fcount> Ftabel (12.02>4.02); (2) there are differencesof technical electrical learning outcomes of students with interest in vocational high compared with participants student who have low vocational interests by value Fcount> Ftabel (11.60>4.02); (3) there was an interaction between learning strategy, and vocational interests by value Fcount> Ftabel (5.02>4.02). The result of research is getting information to the teacher and school to used problem base learning with inductive strategy to inprove technical electrical learning outcomes. Morever every teacher must know the interest in vocational of students in classroom.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi

Pembelajaran dan Minat Kejuruan Terhadap Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi”. Salawat dan salam penulis

sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah ummat. Dengan selesainya tesis ini, maka sudah sepantasnya dalam kesempatan ini penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. karena atas izin dan ridho-Nyalah tesis ini dapat terselesaikan serta dapat dipertanggung jawabkan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun tidak langsung sampai selesai tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing I, dan Kepada Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang berarti kepada penulis selama


(8)

iv

penyusunan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku seketaris yang telah memberikan kesempatan dan bantuan administrasi selama pendidikan di Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.

4. Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan baik dalam kelas maupun diluar kelas.

5. Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tebing Tinggi serta seluruh guru SMK Negeri 2 Tebing Tinggi khususnya guru Teknik Audio Video yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian lapangan.


(9)

v

6. Kedua orang tua Ibunda Zahara Rangkuti dan Ayahanda Alm. Sangkot Lubis yang telah tiada dan mertuaku Alm. Muchsin AS dan Yatmi S beserta keluarga besar yang senantiasa telah memberikan rasa kasih sayang , doa, perhatian dan dukungan moril maupun materi sejak sebelum kuliah, dalam perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan ini. 7. Istriku tercinta Fatimah Zahara ST. anak-anakku tersayang Naila Khairiza Lubis dan Adrina Khairiza Lubis yang telah memberikan rasa kasih sayang, doa dan keikhlasannya untuk mengurangi kebersamaan kita selama perkuliahan hingga menyelesaikan pendidikan ini.

8. Kepada kakakku Rosdiana Lubis A.Md.Keb, Nurainun Lubis S,Pd, Dra.Faridah Lubis, Nurhayati Lubis S.Pd. Asmawati Lubis, A.Md.Keb, Alm.Dra.Nilawati Lubis dan abangku Drs. Samsul Bahri Lubis, Abdullah Sani Lubis, Hamdani Lubis, Riduan Lubis, yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dorongan tanpa henti serta motivasi kepada penulis.

9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 24 tahun 2014 yang sudah banyak memberikan bantuan dan yang terspecial kelas TP B-1 yang telah bersama-sama berbagi suka duka selama perkuliahan , jalinan kasih sayang dan kekompakan yang dibangun dikelas menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satupersatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuanya. Semoga Allah membalas semua yang telah telah diberikan Bapak/Ibu serta


(10)

vi

saudara/i, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan sumbangan berupa pemikiran yang terbungkus dalam saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.

Medan, Februari 2017 Penulis


(11)

vii DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian... 12

BAB II. KAJIAN TEORETIS,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajian Teoretis ... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Teknik Listrik ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18

3. Hakikat Strategi Pembelajaran Induktif ... 20

4. Hakikat Strategi Pembelajaran Deduktif………..…….…… .. 24

5. Hakikat Minat Kejuruan ... 27

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berfikir ... 30

D. Pengajuan Hipotesis ... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

B. Populasi dan Sampel ... 40

C. Metode Penelitian ... 41

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Oprasional ... 42

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 43

F. Pengontrolan perlakuan ... 46

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 49


(12)

viii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Data Penelitian ... 63

B. Pengujian Persyaratan Analisa ... 74

C. Pengujian Hipotesis ... 77

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

E. Keterbatasan Penelitian ... 89

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 91

A. Simpulan ... 91

B. Implikasi ... 92

C. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA……….………..….94


(13)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

2.1 Kurikulum Teknik Listrik ... 17

2.2 Tiga Strategi Mengajar Untuk Mengembangkan Berfikir Induktif .. 21

2.3 Fase atau Tahapan Pembelajaran Induktif ... 23

2.4 Fase atau Tahapan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 26

2.5 Perbedaan Strategi Pembelajaran Induktif dengan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 34

3.1 Desain Eksperimen Faktorial 2x2 ... 41

3.2 Kisi-kisi Instrumen Non Tes Minat Kejuruan... 50

3.3 Kisi- kisi Tes Hasil Belajar ... 51

4.1 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa untuk Strategi Induktif ... 63

4.2 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Untuk Strategi Pembelajaran Deduktif ... 64

4.3 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik dari Siswa Ditinjau dari Minat Kejuruan Tinggi ... 66

4.4 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik Siswa Ditinjau dari Minat Kejuruan Rendah... 67

4.5 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Induktif Dengan Minat Kejuruan Tinggi ... 69

4.6 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi Pembelajarn Induktif dengan Minat Kejuruan Rendah .... 70

4.7 Distribusi Frekwensi Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi pembelajaran Deduktif dengan Minat Kejuruan Tinggi ... 71

4.8 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Teknik Listrik Untuk Strategi Pembelajaran Deduktif Dengan Minat Kejuruan Rendah ... 73

4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 74

4.10 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Induktif dan Strategi Deduktif... 76

4.11 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Memiliki Minat Kejuruan Tinggi Dengan Minat Kejuruan Rendah . 76 4.12 Rangkuman Analisa Uji Homogenitas Interaksi Strategi Pembelajaran Dengan Sampel Siswa Yang Memiliki Minat Kejuruan ... 77

4.13 Rangkuman Data Hasil Perhitungan Deskriptif ... 78

4.14 Ringkasan Analisis Varians Faktorial 2x2 Hasil Belajar Teknik Listrik ... 78


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

3.1 Prosedur Penelitian ... 45 4.1 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa dengan

strategi pembelajaran induktif... 64 4.2 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa untuk strategi pembelajaran deduktif ... 65 4.3 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi ditinjau dari Minat Kejuruan Tinggi ... 67 4.4 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa ditinjau Dari Minat Kejuruan Rendah... 68 4.5 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk Strategi Pembelajaran induktif dengan Minat kejuruan tinggi ... 69 4.6 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk

Strategi Pembelajaran induktif dengan minat kejuruan rendah ... 71 4.7 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa Untuk

Strategi pembelajaran deduktif dengan Minat Kejuruan Tinggi... 72 4.8 Histogram skor hasil belajar Teknik Listrik dari siswa untuk

Strategi pembelajaran Deduktif dengan Minat Kejuruan Rendah .... 73 4.9 Garis Interaksi Strategi Pembelajaran dan Minat Kejuruan terhadap


(15)

Xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Silabus... 97

2. Rencana Program Pengajaran ... 100

3. Test Hasil Belajar Teknik Listrik ... 130

3. Test Angket Minat Kejuruan... 153

4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ... 157

5. Data Induk Penelitian ... 174

6. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Induktif ... 175

7. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Deduktif ... 176

8. Perhitungan Distribusi Frekwensi ... 177

9. Perhitungan Uji Normalitas ... 192

10. Pengujian Homogenitas Data ... 202

11. Analisis Anava ... 205

12. Perhitungan Uji Lanjutan dengan Uji Tukey ... 209


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah ajang untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan dan bakat intelektualitas alamiah manusia, disamping untuk menanamkan nilai- nilai ajaran normatif dan etis sebagai pembentukan kesadaran dalam mencerdaskan bangsa di satu sisi dan membangun nilai luhur, memanusiakan secara global di sisi lain. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting bagi manusia secara nalar imaginatif ataupun nalar praktis. Pendidikan berfungsi secara imaginatif sebagai pengasah karakter dan eksistensi setiap manusia dalam memformat dan mengelola pola pikir secara reflektif dan praktis. Pendidikan juga berfungsi sebagai alat pencapaian aktual terhadap berbagai kebutuhan hidup yang menuntut adanya keahlian (Skill) dan ini seyogyanya ditunjukkan oleh pendidikan yang memadai.

Dalam undang- undang no. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratif serta bertanggung jawab. Pasal 5 menyatakan : seluruh jalur tentang dan jenis pendidikan di Indonesia harus memiliki konsekwensi yang sama yaitu bermuara kepada tujuan pendidikan nasioanal yang dapat mengembangkan sumber daya manusia secara terarah, terpadu dan menyeluruh dengan melalui


(17)

2

berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen yang ada secara optimal sesuai dengan potensinya dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia, namun dalam pelaksanaannya dihadapkan dengan tanggung jawab yang sangat besar.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis pendidikan formal, dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional di atas tentu harus diimbangi dengan kualitas tamatan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki lapangan kerja. Berubahnya paradigma tentang SMK dari supply driver menjadi dement driver dan market driven, dari sebagai penyedia tenaga keja menjadi melatih tenaga kerja untuk mengimplentasikan perubahan. Direktorat dikmen tahun 2001 telah mencanangkan program Reengineering yang terangkum dalam kebijakan reposisi bertujuan untuk melakukan antara lain : “Penataan bidang/program keahlian SMK, Penataan sistem penyelenggaraan Diklat, dan penigkatan peran SMK sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan terpadu.” Dari kebijakan tersebut maka SMK dituntut meyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, supaya tidak terjadi kekeliruan, bahwa sebagian besar lulusan SMK cenderung untuk berupaya mencari pekerjaan yang berperan sebagai buruh pabrik, pegawai dan sebagainya. Jarang ada yang mau dan mampu menciptakan serta mengembangkan lapangan kerja sendiri.

Tujuan program kejuruan secara umum mengacu pada isi undang- undang sistem pendidikan nasional (UU SPN) Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan program keahlian teknologi dan industri adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,


(18)

3

pengetahuan dan sikap agar kompeten ; (a) bekerja tinggi secara mandiri atau mengisi lowongan pekerja yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah dalam bidang keahliannya, (b) memiliki karir, berkompensasi, mengembangkan sikap professional dalam bidang keahliannya, (c) mampu berkomunikasi antara sesama dalam bahasa nasional dan internasional, (d) memiliki sikap kreatif, inovatif dan jiwa wirausaha dan (e) memiliki sikap taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian pendidikan membutuhkan sebuah fokus yang mewadahinya, yang sampai saat ini disebut sekolah. Sekolah sebagai wadah formal pendidikan, terutama sekolah menengah kejuruan, memiliki kebijakan standarisai pendidikan secara nasional. Dalam menetapkan standarisasi pendidikan bangsa saat ini hanya dilakukan dengan pelaksanaan Uji Kompetensi dan Ujian Nasional (UN) secara simultan di seluruh wilayah Indonesia.

Hasil pendidikan adalah wujud kinerja sekolah, yang merupakan prestasi yang dicapai dari semua proses dan perilaku (Miarso,2005). Dalam mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu evaluasi. Dengan demikian evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana pendidikan. Pelaksanaan ujian nasional tersebut merupakan penjabaran dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas dan PP No.19 Tahun 2005 standar nasional pendidikan. Ujian nasional itu sendiri bukan merupakan tujuan akhir pendidikan, tujuan akhirnya adalah menghasilkan tamatan yang kompeten dan kompetetif. Ujian nasional adalah salah satu pertimbangan untuk : (1) pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan, (2) seleksi masuk jenjang pendidikan siswa berikutnya, (3) penentuan kelulusan dari suatu satuan pendidikan, (4) akreditas satuan pendidikan,


(19)

4

dan (5) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Berdasarkan Undang- Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, program pembangunan pendidikan diarahkan pada upaya mewujudkan kondisi yang diharapakan, dan difokuskan pada Tiga Pilar kebijakan pendidikan yaitu : Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing kelulusan pendidikan; serta peningkatan pendidikan; serta peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik tentang pengelolaan pendidikan. Selanjutnya dikatakan bahwa SMK harus melaksanakan Uji Kompetensi, karena merupakan kunci dari sistem diklat kejuruan dengan pola CBT (Competency Based Training), dimana prosesnya akan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Profesi (BNSP) dan dilaksanakan oleh lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Uji kompetensi dimaksudkan untuk membantu dunia usaha/industri dalam merekrut dan mempromosikan tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya dan memacu kompetensi yang bersangkutan. Untuk itu SMK harus melakukan reposisi sebagai upaya penataan kembali konsep. Perencanaan dan implementasi pendidikan kejuruan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia yang mengacu pada kecenderungan (trend) kebutuhan pasar kerja tinggi dalam lingkup lokal, nasional, regional, maupun internasional.

Fungsi pendidikan kejuruan adalah menyiapkan siswa : (1) menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup, maupun mengembangkan dirinya dan memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang meningkatkan penghasilan, (2) menjadi tenaga kerja produktif memenuhi keperluan tenaga kerja usaha dan industri, menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi orang lain, merubah status siswa dari ketergantungan menjadi yang berpenghasilan


(20)

5

(produktif), dan (3) menguasai IPTEK, dan memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Salah satu faktor yang diduga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di kelas adalah kualitas pembelajaran. Oleh karena itu upaya penigkatan mutu pendidikan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan mempertinggi proses pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar (kompetensi) siswa. Kompetensi tersebut masih belum dimiliki sepenuhnya oleh siswa SMK karena selama ini bentuk dan strategi pembelajaran yang diberikan oleh guru yang hanya sebatas pada penyampaian materi secara bertutur dengan lisan, sehingga siswa kurang memahami lebih mendalam setiap materi pembelajaran. Selain itu siswa pada saat menerima materi pembelajaran terutama pelajaran kejuruan selalu dituntut mengikuti segala prosedur dan langkah- langkah yang telah ditetapkan di dalam mengerjakan dan menyeleasikan sesuatu sehingga siswa terbiasa berfikir mengikuti petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses berfikir.

SMK Negeri 2 Tebing Tinggi adalah salah satu sekolah kejuruan rumpun teknologi yang mengelola beberapa bidang keahlian serta terbagi dalam beberapa program keahlian. SMK Negeri 2 Tebing Tinggi mengembangkan kualitasnya dengan menambahkan sarana dan prasarana praktek dan jumlah guru pada masing- masing program keahlian. Hal yang memprihatinkan adalah hasil ulangan harian Teknik Listik siswa yang belum mencapai KKM 75 .

Hasil survey awal dan data yang didapatkan di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi adalah sebagian besar guru mata pelajaran pada saat melakasanakan pembelajaran hanya sekedar pengenalan dan pemahaman konsep tanpa mengurai lebih mendalam materi dan menghubungkan antara materi yang diajarkan, strategi mengajar sebagian besar dilaksanakan dengan bertutur secara verbal dengan komunikasi satu arah.


(21)

6

Pengorganisasian materi selalu menggunakan kebiasaan- kebiasaan yang lama (secara ekspositori) yaitu dengan menyampaikan materi pelajaran secara bertutur tinggi lisan (ceramah) ataupun diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Guru mengajar cenderung text book oriented dan belum menekankan pada proses berfikir siswa secara mandiri. Sebagai akibatnya muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa untuk belajar lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena selama ini strategi pembelajaran yang kurang sesuai. Kondisi seperti ini akan membuat siswa semakin kurang memahami dan mengerti akan hakikat pembelajaran itu sendiri.

Kondisi seperti ini sangat berpengaruh besar terhadap lulusan bersaing dalam dunia kerja. Mengatasi hal tersebut maka diperlukan satu strategi pembelajaran yang baru dan hendaknya dipilih sesuai dengan mode, media dan sumber belajar lainnya yang dianggap relevan dalam menyampaikan materi, dalam membimbing siswa agar dapat terlibat secara optimal, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuhkembangkan kemampuan siswa.

Berdasarkan hal tersebut guru diharapkan melaksanakan pembelajaran dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah dengan penerapan strategi pembelajaran. Secara umum proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah kejuruan atau SMK, terbagi dalam tiga kelompok mata pelajaran yaitu kelompok, normative, adaptif, dan kelompok produktif.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala 2009:62) Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut Dunkin dan Biddle yang dikutip Sagala (2009:63) proses pembelajaran atau pengajaran di kelas (classroom teaching) berada pada empat variabel interaksi yaitu :


(22)

7

(1) variabel pertanda (presage variables) berupa pendidikan; (2) variabel konteks (context variables) berupa siawa, sekolah, dan masyarakat; (3) variabel proses (process variables) berupa interaksi peserta didik dengan pendidik, dan (4) variabel produk (product variables) berupa perkembangan siswa dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan tinggi jika pendidikan memiliki kompetensi yaitu : (1) kompetensi substansi materi pembelajaran atau penguasaan materi pelajaran, dan (2) kompetensi metodologi pembelajaran.

Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk menggunakan strategi pembelajaran yang membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan sikap siswa untuk belajar.

Panjaitan (2006) menyatakan salah satu implementasi penting dalam mengkaji keberhasilan siswa dalam belajar adalah perlunya diketahui faktor- faktor apa yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar, yaitu salah satu kondisi belajar yang paling bermakna untuk mempengaruhi keefektifan pengajar adalah karakteristik pelajar. Pengajaran akan semakin efektif bila strategi pembelajaran atau proses belajar mengajar (PBM) yang digunakan semakin sesuai dengan karakteristik siswa yang diajar.

Dari beberapa fenomena tersebut, maka dalam penelitian ini berupaya untuk meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa kelas X , perlu diterapkan suatu strategi pembelajaran yang mampu menyampaikan materi kepada siswa secara lebih mendalam. Strategi yang akan diterapkan adalah strategi Pembelajaran Induktif dan deduktif dengan memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajarnya.


(23)

8

Selain strategi perbelajaran yang digunakan oleh guru, hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003: 54) yaitu: (1) faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti: faktor keluarga, lingkungan dan sekolah, (2) faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik ) seperti: minat, bakat dan motivasi.

Salah satu faktor yang berasal dan dalam diri peserta didik adalah minat kejuruan, yang diprediksi akan menentukan keefektifan strategi pembelajaran. Menurut Uzer (1997: 27) bahwa kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar dimana minat merupakan suatu sifat yang menetap pada diri seseorang.

Selanjutnya Richard Dewey dan WJ Humber dalam Rakhmat (1996: 43 ) menyebutkan bahwa minat adalah keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong anak untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan, dilandasi pengetahuan serta dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi.

Senada dengan hal tersebut di atas Yani (1996 :76) mengungkapkan minat merupakan rasa tertarik seseorang terhadap sesuatu hal sehingga mendorong untuk mengerjakan apa yang diinginkan, memberi arahan untuk bertindak agar memperoleh kepuasan dan kenikmatan. Lebih lanjut Hurluck (1990: 149) mengatakan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan apa yang diinginkan dengan kebebasan memilih. Bila mereka melihat sesuatu yang mempunyai manfaat bagi dirinya, maka mereka akan tertarik dan menimbulkan kepuasan.

Meskipun para ahli memberikan pengertian minat dengan bahasa yang berbeda namun sebenarnya memiliki arti dan makna yang sama, yakni minat adalah perhatian yang timbul karena adanya respon sehingga seseorang terangsang dan


(24)

9

senang untuk berperilaku seperti yang dilihat atau dirasakannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu yang menjadi perhatian sehingga dapat menyenangkan dirinya. Dengan demikian berarti bahwa seseorang dikatakan mempunyai minat jika memiliki tiga unsur pokok yaitu adanya perhatian, perilaku dan rasa senang terhadap sesuatu.

Dalam kaitannya dengan kejuruan, Kamisa (1997) menyatakan bahwa kejuruan adalah keahlian dalam suatu bidang tertentu atau keahlian khusus dan keahlian dalam melakukan sesuatu. Lebih lanjut Kamisa (1997) menyatakan bahwa keahlian adalah kemahiran dalam suatu ilmu. Evash (1968) mengemukakan pendidikan kejuruan mencakup semua pendidikan yang membentuk seseorang lebih kompeten dan pada yang lain dalam suatu pekerjaan sehingga peserta didik yang telah memasuki pendidikan kejuruan telah memiliki suatu keahlian yang mengarahkan kepada suatu pekerjaan.

Dari uraian dapat dijelaskan bahwa minat kejuruan adalah perhatian yang kuat dari diri seseorang terhadap SMK yang disertai dengan perasaan senang untuk mempelajarinya sehingga timbul dorongan untuk berusaha mencapai hasil yang lebih baik dalam belajar. Oleh karena itu maka minat kejuruan siswa diikutkan sebagai salah satu variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan bahwa, masalah-masalah yang esensial dalam dunia pendidikan khususnya sekolah kejuruan adalah rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai hasil belajar dan kualitas lulusan serta kinerja yang ditampilkan setelah memasuki dunia usaha/dunia industri. Dari fenomena tersebut


(25)

10

akan muncul berbagai pertanyaan menyangkut rendahnya hasil belajar Teknik Listrik antara lain:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa?

2. Bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan selama ini?

3. Apakah strategi pembelajaran dan penyampaian materi kurang menarik perhatian Siswa?

4. Apakah strategi pembelajaran Induktif dan deduktif dapat menarik minat siswa?

5. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif dan deduktif dapat meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik siswa?

6. Apakah siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi akan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah?

7. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan siswa dalam mempengaruhi hasil belajar?

C. Pembatasan Masalah

Banyak fakor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, agar penelitian ini lebih terfokus dan kajian lebih mendalam. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan identifikasi masalah, maka penilitian ini dibatasi pada masalah :

1. Pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang dipilah yaitu strategi pembelajaran Induktif dan deduktif

2. Karakteristik siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada minat kejuruan tinggi dan minat kejuruan rendah


(26)

11

3. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif mata pelajaran Teknik Listrik siswa SMK semester I kelas X program keahlian Teknik Audio Video,

dengan Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum kelistrikan dan teori kelistrikan serta menerapkannya dalam menentukan masalah nyata yang berkaitan dengan rangkaian listrik sederhana dalam menyelesaikan masalah (Hukum Ohm, Hukum Kirchoff).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar mata pelajaran Teknik Listrik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran deduktif?

2. Apakah hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang pengaruh dari strategi pembelajaran dan minat kejuruan terhadap hasil belajar mata pelajaran Teknik Listrik. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran Teknikr Listrik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran induktif dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran deduktif.


(27)

12

2. Untuk mengetahui hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggì dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah. 3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan

dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat memperkaya dan menambah khazanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dan hubungannya dengan minat kejuruan siswa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Teknik Listrik kelas X. Selain itu, diharapkan dapat digunakan sebagai perbandingan atau teori untuk lanjutan penelitian yang relevan.

Manfaat praktis dari penelitian ini bagi siswa, agar dapat mengembangkan kemampuan pemahaman teknik listrik sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat melalui strategi pembelajaran dan minat kejuruan. Bahan masukan bagi guru dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran secara optimal pada kegiatan belajar mengajar. Peningkatan kompetensi peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian serta aplikasi dalam proses pembelajaran di kelas.


(28)

91

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang telah diuraikan, penelitian ini menyimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar Teknik Listrik dari siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran deduktif.

2. Hasil belajar Teknik Listrik siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan minat kejuruan dalam mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik siswa. Hasil belajar Teknik Listrik siswa dengan strtegi pembelajaran induktif dan memiliki minat kejuruan tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah. Sedangkan hasil belajar Teknik listrik siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran deduktif dan memiliki minat kejuruan rendah lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi. Dengan demikian, siswa yang memiliki minat kejuruan tinggi lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran induktif. Sedangkan siswa yang memiliki minat kejuruan rendah lebih baik diajar dengan strategi pembembelajaran deduktif.


(29)

92

B. Implikasi

Temuan bahwa strategi pembelajaran induktif lebih baik dari strategi pembelajaran deduktif dalam menigkatkan hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi ditinjau dari Minat kejuruan siswa. Ini memberikan petunjuk bahwa dalam pembelajaran Teknik Listrik , strategi pembelajaran induktif lebih tepat untuk diterapkan dari pada strategi pembelajaran deduktif . Penerapan strategi pemebelajaran induktif dalam pembelajaran Teknik Listrik berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan metode pembelajaran Teknik Listrik bagi siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dengan tingkat kematangan kognitif yang terbatas, meliputi : (a) pengaturan desain awal pembelajaran, (b) strategi pengubahan tingkah laku, (c) orientasi pembelajaran, (d) penyesuaian materi pembelajaran. Untuk itu faktor minat kejuruan perlu menjadi perhatian dalam proses pembelajaran sehingga strategi pembelajaran sesuai dengan minat kejuruan dari siswa dalam mempelajari Teknik Listrik. Desain materi dalam pembelajaran hasil belajar Teknik Listrik disusun dengan struktur yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan strategi induktif.. Inventarisasi pengetahuan awal dan kemampuan yang harus dimiliki dari siswa sebelum merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran Teknik Listrik. Basis pembelajaran bertumpu pada pengetahuan awal dan perilaku yang harus dimiliki dari siswa akibat proses belajar.

Telah ditentukan bahwa minat kejuruan mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dengan demikian dalam pembelajaran selayaknya guru memperhatikan minat kejuruan siswa, sehingga bisa menyesuaikan strategi pembelajaran yang diterapkan.


(30)

93

C. Saran

1. Para guru Teknik Listrik disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran induktif sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Teknik Listrik. Strategi pembelajaran induktif telah mampu meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik menjadi lebih tinggi.

2. Pembelajaran Teknik Listrik sangat sarat dengan minat kejuruan. Agar hasil belajar Teknik Listrik yang dicapai lebih tinggi maka para guru Teknik listrik Listrik sebaiknya selalu memperhatikan faktor minat kejuruan yang dimiliki siswa. Karena telah terbukti bahwa hasil belajar Teknik Listrik siswa sangat tergantung pada minat kejuruan siswa 3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain, seperti sikap, motivasi, gaya berpikir, pengetahuan verbal, IQ dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dari siswa terhadap Teknik Listrik. Di samping itu disarankan pula untuk memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu pelaksanaan penelitian.


(31)

94

DAFTAR PUSTAKA

Asrori M. (2007). Psikologi Pembelajaran.Bandung:Wacana Putra.

Abdurrahman M. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S. (2016). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S. (2014). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Admodiwirio S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Bukit,M. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. Curtis R.Finch, Jhon R.Crunkilton. (1999). Curriculum Development in

Vocational

and Technical Education.Boston:Allyn and Bacon.

Dick, W & Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instruksion. London: Scott

Foresman

Davis G. Barbara. (2013). Tools Perangkat Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Frainkel R.Jack, Wallen E,N. (2008). How to Design and Evaluate Research in

Education.New York: Mc Graw Hill

Furchan A. (2011). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamzah B. Uno. (2014). Variabel Penelitian dalam Pendidikan & Pembelajaran. Jakarta:Ina Publikatama.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia. Intan pulungan. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media persada.

Joyce Gall P, Meredith D. (2003). Educational Research an Introduction. New York: Person Education.

Januszewski A, Molenda M. (2008). Educational Technology. New York: Laurence Erlbaum Associates.


(32)

95

Kuswana Sunaryo W. (2013). Dasar-dasar Pendidikan Vokasi &

Kejuruan.Bandung: Alfa Beta

Kemdikbud. (2015). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

Bidang

Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian Teknik Elektronika.

Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. (2016). Guru Pembelajar Modul Pelatihan Guru Peket Keahlian

TAV

SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013.Bandung:Remaja Rosdakarya

Miarso. (2013). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Martono, N. (2012). Metoda Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Nasution,S. (2011). Asas –asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

O’Brien,dkk. (2001). Group Embedded Figures Test and Academic Achieevement

in Engineering Education. North Carolin Stated University : Int. J. Engng

Ed.

Vol. 17 No.1 pp.89-92

Panjaitan K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo:Nurul Jannah.

Prawiradilaga, S,W.(2012). Wawasan Teknologi Pendidikan.Jakarta: Kencana. Panjaitan K. (2008). Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: Nurul Jannah. Redaksi Sinar Grafika. (2013).Amandemen Standar Nasional Pendidikan

(PP No. 19 Tahun 2005). Jakarta:Sinar Grafika

Riyanto Y. (2009) Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Ruben D,Stewart P.(2013). Komunikasi dan Prilaku Manusia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Rusman. (2014). Model Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Ridwan, M. (2015). Strategi dan Teknik Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada.


(33)

96

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan.Jakarta: Kencana

Sardiman A.M. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Schunk,Dale H. (2012. Learning Theories An Educational Perspective.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sriani, Sibuea M.A. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol 7, No.2, p-ISSN: 1979- 6692; e-ISSN: 2407-7437.

Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung:Tarsito

Suparman,Atwi.(2012). Desain Instruksional Moderen.Jakarta:Erlangga Suyanto,Asep Jihad.(2013). Menjadi Guru Profesional.Jakarta:Erlangga Suprapto.(2009). Statistik Teori dan Aplikasi.Jakarta:Erlangga

Sukardi.(2014). Evaluasi Program Pendidikan & Pelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susetyo, B. (2015). Prosedur Penyusunan & Analisis Tes. Bandung: Refika Aditama.

Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sarwono Jonathan.(2015). Rumu-rumus Populer dalm SPSS 22 untuk Riset

skripsi.

Yogyakarta: Andi

Syafrizal D, Sugiarto. (2013). UU Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Lakskar Aksara


(34)

97

Tuckman, W Bruce. (1978). Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich

Winardi, Nisjar.(1997). Teori Sistem dan Penedekatan Sistem dalam Manajemen. Bandung: Mandar Maju.

Wisudawati,W,A. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara Yuwono E. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.


(1)

B. Implikasi

Temuan bahwa strategi pembelajaran induktif lebih baik dari strategi pembelajaran deduktif dalam menigkatkan hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi ditinjau dari Minat kejuruan siswa. Ini memberikan petunjuk bahwa dalam pembelajaran Teknik Listrik , strategi pembelajaran induktif lebih tepat untuk diterapkan dari pada strategi pembelajaran deduktif . Penerapan strategi pemebelajaran induktif dalam pembelajaran Teknik Listrik berimplikasi terhadap perencanaan dan pengembangan metode pembelajaran Teknik Listrik bagi siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi dengan tingkat kematangan kognitif yang terbatas, meliputi : (a) pengaturan desain awal pembelajaran, (b) strategi pengubahan tingkah laku, (c) orientasi pembelajaran, (d) penyesuaian materi pembelajaran. Untuk itu faktor minat kejuruan perlu menjadi perhatian dalam proses pembelajaran sehingga strategi pembelajaran sesuai dengan minat kejuruan dari siswa dalam mempelajari Teknik Listrik. Desain materi dalam pembelajaran hasil belajar Teknik Listrik disusun dengan struktur yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan strategi induktif.. Inventarisasi pengetahuan awal dan kemampuan yang harus dimiliki dari siswa sebelum merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran Teknik Listrik. Basis pembelajaran bertumpu pada pengetahuan awal dan perilaku yang harus dimiliki dari siswa akibat proses belajar.

Telah ditentukan bahwa minat kejuruan mempengaruhi hasil belajar Teknik Listrik dari siswa SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, dengan demikian dalam pembelajaran selayaknya guru memperhatikan minat kejuruan siswa, sehingga bisa menyesuaikan strategi pembelajaran yang diterapkan.


(2)

1. Para guru Teknik Listrik disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran induktif sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Teknik Listrik. Strategi pembelajaran induktif telah mampu meningkatkan hasil belajar Teknik Listrik menjadi lebih tinggi.

2. Pembelajaran Teknik Listrik sangat sarat dengan minat kejuruan. Agar hasil belajar Teknik Listrik yang dicapai lebih tinggi maka para guru Teknik listrik Listrik sebaiknya selalu memperhatikan faktor minat kejuruan yang dimiliki siswa. Karena telah terbukti bahwa hasil belajar Teknik Listrik siswa sangat tergantung pada minat kejuruan siswa 3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel moderator lain, seperti sikap, motivasi, gaya berpikir, pengetahuan verbal, IQ dan lain-lain, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dari siswa terhadap Teknik Listrik. Di samping itu disarankan pula untuk memperbanyak jumlah populasi dan sampel penelitian, serta menambah waktu pelaksanaan penelitian.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Asrori M. (2007). Psikologi Pembelajaran.Bandung:Wacana Putra.

Abdurrahman M. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S. (2016). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto S. (2014). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Admodiwirio S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Bukit,M. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. Curtis R.Finch, Jhon R.Crunkilton. (1999). Curriculum Development in Vocational

and Technical Education.Boston:Allyn and Bacon.

Dick, W & Carey, L. (2005). The Systematic Design Of Instruksion. London: Scott

Foresman

Davis G. Barbara. (2013). Tools Perangkat Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Frainkel R.Jack, Wallen E,N. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education.New York: Mc Graw Hill

Furchan A. (2011). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamzah B. Uno. (2014). Variabel Penelitian dalam Pendidikan & Pembelajaran. Jakarta:Ina Publikatama.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia. Intan pulungan. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media persada.

Joyce Gall P, Meredith D. (2003). Educational Research an Introduction. New York: Person Education.

Januszewski A, Molenda M. (2008). Educational Technology. New York: Laurence Erlbaum Associates.


(4)

Kuswana Sunaryo W. (2013). Dasar-dasar Pendidikan Vokasi & Kejuruan.Bandung: Alfa Beta

Kemdikbud. (2015). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Bidang

Teknologi dan Rekayasa Program Keahlian Teknik Elektronika. Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. (2016). Guru Pembelajar Modul Pelatihan Guru Peket Keahlian TAV

SMK. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung:Remaja Rosdakarya

Miarso. (2013). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Martono, N. (2012). Metoda Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Nasution,S. (2011). Asas –asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

O’Brien,dkk. (2001). Group Embedded Figures Test and Academic Achieevement in Engineering Education. North Carolin Stated University : Int. J. Engng Ed.

Vol. 17 No.1 pp.89-92

Panjaitan K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo:Nurul Jannah.

Prawiradilaga, S,W.(2012). Wawasan Teknologi Pendidikan.Jakarta: Kencana. Panjaitan K. (2008). Pendidikan Masa Depan. Gorontalo: Nurul Jannah. Redaksi Sinar Grafika. (2013).Amandemen Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005). Jakarta:Sinar Grafika

Riyanto Y. (2009) Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Ruben D,Stewart P.(2013). Komunikasi dan Prilaku Manusia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Rusman. (2014). Model Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Ridwan, M. (2015). Strategi dan Teknik Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada.


(5)

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana

Sardiman A.M. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Schunk,Dale H. (2012. Learning Theories An Educational Perspective.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sriani, Sibuea M.A. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol 7, No.2, p-ISSN: 1979- 6692; e-ISSN: 2407-7437.

Sudjana. (2009). Metoda Statistika. Bandung:Tarsito

Suparman,Atwi.(2012). Desain Instruksional Moderen.Jakarta:Erlangga Suyanto,Asep Jihad.(2013). Menjadi Guru Profesional.Jakarta:Erlangga Suprapto.(2009). Statistik Teori dan Aplikasi.Jakarta:Erlangga

Sukardi.(2014). Evaluasi Program Pendidikan & Pelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susetyo, B. (2015). Prosedur Penyusunan & Analisis Tes. Bandung: Refika Aditama.

Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sarwono Jonathan.(2015). Rumu-rumus Populer dalm SPSS 22 untuk Riset skripsi.

Yogyakarta: Andi

Syafrizal D, Sugiarto. (2013). UU Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Lakskar Aksara


(6)

Tuckman, W Bruce. (1978). Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich

Winardi, Nisjar.(1997). Teori Sistem dan Penedekatan Sistem dalam Manajemen. Bandung: Mandar Maju.

Wisudawati,W,A. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara Yuwono E. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.


Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT.

1 3 31

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN ROK SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

0 5 29

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA.

0 2 30

HUBUNGAN MINAT KEJURUAN, KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA, DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 3 33

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI T.A. 2014/2015.

1 8 31

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN BAKAT TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK DI KOTA MEDAN.

0 1 39

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (DKK) TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI DI MEDAN.

1 3 44

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI.

0 2 36