sama dengan yang diterapkan untuk aktiva yang sejenis. Hutang sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha.
2.3. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial ke Laporan Keuangan Fiskal
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh PT. XL AXIATA Medan biasanya dikenal dengan laporan keuangan komersial yang pada dasarnya tidak harus
mencerminkan seluruh pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Namun di lain pihak perlu disadari bahwa PT. XL AXIATA Medan sebagai Wajib Pajak, wajib mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan terutama dalam pengisian SPT Pajak Penghasilan, yang pada dasarnya bersumber dari laporan keuangan komersial, dan
dapat dipastikan bahwa antara laporan keuangan komersial yang mengacu kepada SAK dengan data pengisian SPT, mengacu kepada Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Perpajakan, terdapat perbedaan yang signifikan. Solusi antara penerapan SAK dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dilakukan rekonsiliasi.
Perbedaan utama antara laporan keuangan komersial dengan laporan fiskal disebabkan karena perbedaan tujuan dasar hukumnya, walaupun dalam beberapa hal
terdapat kesamaan antara akuntansi pajak yang mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan akuntansi keuangan yang mengacu kepada standar
akuntansi keuangan. Apabila ditelusuri lebih lanjut, ternyata sebab perbedaan antara akuntansi pajak dengan akuntansi keuangan, antara lain karena:
1. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah pemberian informasi penting kepada para
manajer, pemegang saham, pemberi kredit, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya
Universitas Sumatera Utara
dan merupakan tanggung jawab para akuntan untuk melindungi pihak-pihak tersebut dari informasi yang menyesatkan.
2. Sebaliknya, tujuan utama sistem perpajakan termasuk akuntansi pajak adalah
pemungutan pajak yang adil dan merupakan tanggung jawab Direktorat Jenderal Pajak untuk melindungi para pembayar pajak dari tindakan semena-mena.
3. Sejalan dengan tujuan dan tanggung jawab tersebut diatas, prinsip yang dianut oleh
akuntansi keuangan adalah prinsip konservatif, sehingga kemungkinan kesalahannya lebih cenderung kepada understatement pelaporan penghasilan atas asetnya
dibandingkan dengan pelaporan overstatement.
B. Analisis Hasil Penelitian
Pada bab II, penulis telah mengemukakan tinjauan teoritis yang mendasari akuntansi penyusutan aktiva tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-undang
Perpajakan. Kemudian pada bab III, penulis mengemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan diperusahaan. Pada bab IV ini, penulis mencoba mengemukakan analisis dan
evaluasi atas hasil penelitian tersebut.
1. Analisis Dan Evaluasi Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang
dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itulah perlu dibuat suatu bagan yang menggambarkan hubungan tersebut
Universitas Sumatera Utara