1. Jika penyusutan menurut keuangan lebih kecil dari penyusutan menurut fiscal, maka
jumlah selisih antara penyusutan menurut keuangan dengan menurut fiscal merupakan koreksi negative pengurangan.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.13 Penelitian Terdahulu
Nama Penelitian Tahun Penelitian
Judul Penelitian Hasil Penelitian
MINARNI 2005
Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Menurut
SAK dan UU Perpajakan Serta Pengaruhnya
Terhadap Laporan Keuangan Pada
PT.Persero pelabuhan Indonesia I Medan
Aktiva tetap perusahaan digolongkan sesuai dengan
karakteristik aktiva tetap. Aktiva tetap yang dimiliki
digunakan untuk kegiatan normal perusahaan,
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan dibeli
bukan dimaksudkan untuk dijual kembali.
HAFISAH 2007
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No.16 Atas Aktiva Tetap dan
No.17 Atas Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap
Pada PT. Mopoli Raya Dari hasil analisa dan evaluasi
yang penulis lakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan
atas perlakuan akuntansi aktiva tetap pada PT. Mopoli
Raya yang telah diterapkan dengan baik, dengan alas an
sebagai berikut:
Pada
prinsipnya, PT.Mopoli Raya
mempunyai kebijakan akuntansi yang tidak
menyimpang dari standar akuntansi keuangan, dalam
hal ini PSAK No.16 dan 17.aktiva tetap yang
dihentikan penggunaannya akan dihapuskan dari
pembukuan perusahaan dijual
Universitas Sumatera Utara
Penyajian
aktiva tetap dalam neraca menurut
jenisnya, kemudian dikurangi dengan total dari
akumulasi penyusutan aktiva tetap.
JUPITRA SEMBIRING
2006 Penerapan PSAK No.16,
17 Mengenai Aktiva Tetap pada PDAM TIRTA
MALEM Kabanjahe
PDAM Tirta Malem Kabanjahe dalam
memperoleh aktiva tetap dilakukan dengan cara
pembelian secara tunai, pembelian secara kontrak
jangka panjang dan hadiah.
PDAM Tirta
PDAM Tirta Malem
Kabanjahe telah menetapkan kebijaksanaan
dalam menetukan metode penyusutan berdasarkan
pernyataan standar akuntansi keuangan.
Malem Kabanjahe dalam mencatat
seluruh pengeluaran- pengeluaran yang terjadi
guna menambah masa manfaat aktiva tetap
perusahaan dianggap sebagai pengeluaran yang
langsung menjadi beban seharusnya seluruh
pengeluaran-pengeluaran tersebut dianggap sebagai
pengeluaran modal.
Sumber : olahan penulis 2010
Universitas Sumatera Utara
G. Kerangka Konseptual