dan merupakan tanggung jawab para akuntan untuk melindungi pihak-pihak tersebut dari informasi yang menyesatkan.
2. Sebaliknya, tujuan utama sistem perpajakan termasuk akuntansi pajak adalah
pemungutan pajak yang adil dan merupakan tanggung jawab Direktorat Jenderal Pajak untuk melindungi para pembayar pajak dari tindakan semena-mena.
3. Sejalan dengan tujuan dan tanggung jawab tersebut diatas, prinsip yang dianut oleh
akuntansi keuangan adalah prinsip konservatif, sehingga kemungkinan kesalahannya lebih cenderung kepada understatement pelaporan penghasilan atas asetnya
dibandingkan dengan pelaporan overstatement.
B. Analisis Hasil Penelitian
Pada bab II, penulis telah mengemukakan tinjauan teoritis yang mendasari akuntansi penyusutan aktiva tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-undang
Perpajakan. Kemudian pada bab III, penulis mengemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan diperusahaan. Pada bab IV ini, penulis mencoba mengemukakan analisis dan
evaluasi atas hasil penelitian tersebut.
1. Analisis Dan Evaluasi Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang
dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itulah perlu dibuat suatu bagan yang menggambarkan hubungan tersebut
Universitas Sumatera Utara
termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan dan fungsi. Struktur organisasi PT. XL AXIATA Medan merupakan suatu bentuk struktur organisasi garis dan staf yang
merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan.
2. Analisis Dan Evaluasi Penggolongan Aktiva Tetap
Dalam penelitian yang telah penulis lakukan pada PT. XL AXIATA Medan, perlakuan akuntansi atas aktiva tetapnya adalah dengan membandingkan antara teori
atau pedoman yang ada yaitu Standar Akuntansi Keuangan. PT. XL AXIATA Medan dalam mengelompokkan aktiva tetapnya berdasarkan jenis yang diklasifikasikan
berdasarkan kepentinganfungsinya yang terbagi atas 3 kelompok utama yaitu, aktiva tetap pokok adalah bangunan, fasilitas kantor, alat-alat fasilitas kantor, dan instalasi
fasilitas kantor. Yang termasuk aktiva tetap penunjang adalah: tanah, jalan, dan bangunann, serta peralatan. Sedangkan yang termasuk aktiva tetap pelengkap adalah
kendaraan dan emplasment. Setiap aktiva tetap diberi nomor kode perkiraan, hal ini dilakukan demi mencapai
efektifitas dan kelancaran operasional perusahaan. Penentuan aktiva tetap menurut jenisnya dan pemberian nomor kode perkiraan terhadap aktiva tetap ini adalah untuk
mempermudah perhitungan penyusutan. Dalam hal ini perlakuan aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. XL AXIATA Medan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
lazim.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis Perencanaan Penyusutan Terhadap Penghematan Pajak
Untuk dapat mendesain suatu perencanaan pajak penghasilan terlebih dahulu perlu diketahui suatu model yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah pendapatan
yang akan diterima jika suatu perusahaan ingin membayar pajak dalam jumlah yang diinginkan. Seperti halnya dalam hal pemilihan metode penyusutan, dalam perlakuan
perpajakan perusahaan dapat menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun untuk aktiva jenis non bangunan, sedangkan untuk jenis bangunan hanya dapat menggunakan
metode garis lurus saja. Strategi pengefisiensian beban pajak penghematan pajak yang dilakukan oleh
perusahaan haruslah bersifat legal, agar dapat menghindari sanksi-sanksi pajak dikemudian hari. Secara umum penghematan pajak menganut prinsip the least and
leatest, yaitu membayar dalam jumlah seminimal mungkin dan pada waktu terakhir yang masih diizinkan oleh Undang-undang dan peraturan perpajakan. Seperti halnya
dalam metode penyusutan aktiva tetapnya PT. XL AXIATA Medan menggunakan metode garis lurus. Hal ini tentu telah adanya kesepakatan dari pihak direksi, karena
apabila PT. XL AXIATA Medan tidak menetapkan metode penyusutannya tentu biaya penyusutannya akan berbeda-beda.
Untuk lebih jelasnya disini penulis akan mencoba membandingkan perhitungan beban penyusutan antara metode garis lurus dengan saldo menurun dan penghematan
pajak. Apabila PT. XL AXIATA Medan menaksir biaya perolehan mesin seharga Rp 100.000.000,- dimana umur manfaat: 4 tahun, residu: 0, mesin tersebut masuk dalam
Universitas Sumatera Utara
aktiva tetap kelompok I. Besarnya biaya penyusutan dapat dilihat pada perhitungan berikut:
Tabel 4.1 : Besarnya Beban Penyusutan Per Tahun Dihitung Dengan
Menggunakan Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun Tahun
Metode Penyusutan Garis Lurus
Saldo Menurun 1
2 3
4 25.000.000
25.000.000 25.000.000
25.000.000 50.000.000
25.000.000 12.500.000
12.500.000
Akumulasi Penyusutan 100.000.000
100.000.000 Sumber: Olahan Penulis 2010
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa besarnya biaya penyusutan per tahun berbeda tetapi pada akhir masa manfaat tahun ke 4 jumlah akumulasi penyusutan adalah sama.
Sehingga dalam perpajakan perbedaan besarnya biaya penyusutan ini dikenal dengan istilah beda waktubeda sementara timing differenttemporary different. Walaupun
berdasarkan nilai nominal pada akhir masa besarnya akumulasi penyusutan sama, namun kalau ditinjau dari nilai tunai present value jumlahnya akan menjadi berbeda.
Untuk mengetahui nilai tunai present value, discount factor yang digunakan adalah 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 : Besarnya Biaya Penyusutan Dan Present Value-Nya Dengan
Dicount Factor 20
Tahun Metode Penyusutan
Discount Factor 20
Garis Lurus Saldo Menurun
PV Nominal
PV Nominal
PV 1
2 3
4 25.000.000
25.000.000 25.000.000
25.000.000 100.000.000
20.833.333,33 17.361.111,11
14.167.592,59 12.056.327,16
64.718.364,20 50.000.000
25.000.000 12.500.000
12.500.000 100.000.000
41.666.666,67 17.361.111,11
7. 233.796,30 6.028.163,58
72.289.737,65 0,833333
0,694444 0,578703
0,482253
Sumber : Bagian Akuntansi dan Keuangan PT. XL yang telah diolah. Dari tabel diatas dapat dilihat mesin yang pada saat perolehannya sebesar Rp
100.000.000,- pada akhir masa manfaat dengan discount factor 20 jumlah nilai tunai present value dari akumulasi penyusutan mesin dengan menggunakan metode garis
lurus sebesar Rp 64.718.364,20 dan menggunakan metode saldo menurun sebesar Rp 72.289.737,65.
Berdasarkan perhitungan diatas maka PT. XL AXIATA Medan dapat menghitung besarnya penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan memilih metode
saldo menurun. Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak tertinggi yaitu 30, karena mengasumsikan bahwa perusahaan telah mencapai laba diatas Rp 50.000.000,-.
Dengan discount factor 20 besarnya penghematan pajak adalah sebesar Rp 216.869.212,96 – Rp 194.155.092,59 = Rp 22.714.120,37 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 : Besarnya Penghematan Pajak Antara Metode Garis Lurus
Dengan Saldo Menurun
Keterangan Garis Lurus
Saldo Menurun Nominal
PV d.f. 20 nominal
PV d.f. 20 Harga Perolehan
1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 Biaya penyusutan
1.000.000.000,00 647.183.641,98 1.000.000.000,00 722.897.376,54 PPh 30
300.000.000,00 194.155.092,59 300.000.000,00 216.869.212,96 Penghematan Pajak = 216.869.212,96 – 194.155.092,59 = 22.714.120,37
Sumber : Bagian Akuntansi dan Keuangan PT. XL yang telah diolah.
4. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial Dengan Laporan keuangan Fiskal Dalam Kebijakan Akuntansi