PROSEDUR ANALISA SAP 2000 VERSI 10.1 INPUT DAN OUTPUT .1 Data input pada analisa SAP 2000
4.5 PROSEDUR ANALISA SAP 2000 VERSI 10.1 INPUT DAN OUTPUT 4.5.1 Data input pada analisa SAP 2000
1. Data struktur
i Pilih model 3D frames kemudian tentukan satuan yang akan digunakan yaitu
kg-m, dan masukkan data-data ketinggian bangunan, panjang bentang arah sumbu X dan sumbu Y, juga jumlah ketinggian dan jumlah bentang arah
sumbu X dan sumbu Y dalam satuan kilogram meter. Variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada bagian model struktur bangunannya.
Gambar 4.7 Menu new model
ii Material yaitu beton bertulang. Kemudian dipilih menu define dan pada
modifyShow material dipilih beton bertulang atau concrete dan diisikan data f’c, fy juga modulus elastisitas dan poisson’s ratio.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Menu Define
Gambar 4.9 Menu Material Property
iii Masukkan dimensi penampang, yakni dengan memilih menu define dan
kemudian pilih rectangular persegi. Kemudian dimasukkan data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Balok
Tabel 4.1 Penampang Balok
Section Name
Material Shape
b lebar htinggi Top
Cover Bottom
Cover Text
Text Text
m m
m m
B40x80 CONC
Rectangualar 0.40000 0.800000 0.080000
0.080000 B35X70
CONC Rectangular
0.350000 0.700000 0.070000 0.070000
2 Kolom
Tabel 4.2 Penampang Kolom
Section Name Material
Shape b lebar
h tinggi Text
Text Text
m m
K80x80 CONC
Rectangular 0.800000
0.800000
Gambar 4.10 Menu Frame Propoerties
iv Mendefinisikan lantai, pilih define dan pilih area sections, dan pilih shell-thin
pada type kemudian masukkan masing-masing nilai pada membrane dan
Universitas Sumatera Utara
bending sesuai dengan tipe pelat lantai yang telah direncanakan. Data-data nya sebagai berikut :
Tabel 4.3 Dimensi Pelat
Section Name Material
Area Type Type
Thickness Bend Thick
Text Text
Text Text
m m
PELAT CONC
Shell Shell-Thin
0.150000 0.150000
Gambar 4.11 Menu Area Sections
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Menu Section Data
v Mengaplikasikan penampang kolom, balok, area pelat lantai ke model. Pilih
balok dan kolom, dan area yang sesuai dengan perencanaan kemudian diaplikasikan ke struktur.
vi Menambah dukungan, pilih joint yang telah dipilih, kemudian pilih
assignjointrestraint kemudian pilih jepit untuk semua perletakan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13 Menu Tumpuan
vii Mendefinisikan Lead Rubber Bearing, pilih defineLinkSupport Properties,
kemudian pada linkSupport Prtoperties data.
Gambar 4.14 Input Data Lead Rubber Bearing
Universitas Sumatera Utara
viii Mengaplikasikan Lead Rubber Bearing, dipilih X-Z plane Y=0 dan pada
DrawDraw 2 joint link. Dan pastikan HDNA700 terpilih pada property. Setelah itu maka terdefinisi semua Lead Rubber Bearing.
ix Mendefinisikan load case, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.15 Load Case
Beban mati DEAD Self Weight Multiplier diberi variabel 1, karena berat sendiri struktur nantinya akan dihitung secara langsung oleh program
SAP2000. Tidak begitu dengan beban hidup LIVE. x
Pembebanan struktur, beban-beban pada struktur adalah beban mati DEAD, beban hidup LIVE. Dimana beban-beban ini mengenai struktur, baik pada
joint, balok dan area lantai dan atap. Dimana pada masing-masing lantai dan atap, juga pada masing-masing balok memiliki pembebanan yang bervariasi
pada masing-masing jenis beban mati dan hidup. Tandai semua balok, joint ataupun atap dan lantai yang ingin diberi pembebanan, kemudian pilih assign
dan pilih area loads, atau joint loads, atau juga frame loads yang tentunya disesuaikan dengan bagaimana yang ingin diberi beban kemudian dipilih jenis
beban seperti uniform seragam, gravity gravitasi, point terpusat, atau distributed terbagi rata.
Universitas Sumatera Utara
xi Mendefinisikan kombinasi, setelah pembebanan dilakukan pada struktur maka
langkah selanjutnya adalah mendefinisikan kombinasi yang digunakan pada beban-beban yang bekerja. Pilih definecombinations dan kombinasi yang
dipakai adalah sebagai berikut :
1. 1 DL
2. 1 DL + 1 LL
3. 1.4 DL
4. 1.2 DL + 1.6 LL
5. 1.2 DL + 0.5 LL + Rx + 0.3 Ry
6. 1.2 DL + 0.5 LL + 0.3 Rx + Ry
xii Untuk beban gempa menggunakan fungsi analisis respons dinamik riwayat
waktu time history. Input data digunakan gempa El-centro N-S pada tanggal 15 mei 1940. Input data tersebut telah tersedia di program SAP2000.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.16 Grafik El-centro
xiii Kemudian data fungsi time history tersebut input ke dalam analysis case.
Gambar 4.17 Data Input Analysis Case
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18 Input Analysis Case Respon X
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.19 : Input Analysis Case Respon Y
xiv Mendefinisikan kombinasi, setelah pembebanan dilakukan pada struktur
maka langkah selanjutnya adalah mendefinisikan kombinasi yang digunakan pada beban-beban yang bekerja. Kemudian, masukkan data – data beban
seperti data-data pada pembebanan sewaktu pemodelan kombinasi. xv
Setelah data struktur dan data gempa telah didefinisikan maka langkah selanjutnya adalah melakukan run analisis, Setelah itu maka perhitungan
talah selesai, tapi harus diperhatikan ada atau tidaknya eror atau warning pada SAP Analisis Monitor. Jika tidak ada eror atau warning maka
pekerjaan analisa SAP2000 telah selesai dengan benar.
Universitas Sumatera Utara