ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA PENGUSAHA SALON DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG.SALON DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN MEDAN SELAYANG.

(1)

ANALISIS MOTIVASI BERWIRAUSAHA PENGUSAHA SALON

DI KELURAHAN SELAYANG KECAMATAN

MEDAN SELAYANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

FERINA FARISA. D

NIM. 508143020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Ferina Farisa. D, NIM. 508143020. Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon Di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Usaha salon merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan melihat semakin tingginya aktifitas masyarakat yang membutuhkan perawatan dan penampilan yang lebih menarik, tidak hanya bagi wanita tetapi juga pada pria untuk semua usia. Banyak pengusaha salon yang mendirikan usahanya berdasarkan dorongan keluarga, hobi, maupun peluang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon Di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

Populasi dalam penelitian adalah salon-salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 31 salon kecantikan. Pengambilan sampel dari seluruh salon-salon kecantikan yang terdapat di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 31 salon kecantikan. Metode pengumpulan data menggunakan angket motivasi berwirausaha pengusaha salon. Analisis data menggunakan tabulasi data dan membuat persentase kiat-kiat berwirausaha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha cenderung tinggi. Hasil rata-rata data motivasi sebesar 105,32 dengan nilai tertinggi 133 dan nilai terendah 81. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon kecantikan.

Motivasi ekstrinsik yang dimiliki pengusaha salon dalam berwirausaha dari segi faktor lingkungan keluarga sebanyak 48,8% menyatakan setuju bahwa Keluarga selalu memberikan dukungan baik berupa modal maupun semangat dalam membuka usaha salon. Sedangkan dari faktor lingkungan masyarakat diperoleh sebanyak 45,2% menyatakan setuju bahwa lingkungan yang strategis sangat memberikan motivasi pengusaha dalam membuka salon kecantikan. Kemudian bila dilihat dari faktor peluang diperoleh sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa kebutuhan masyarakat terhadap salon kecantikan terutama kaum wanita tidak menjadi motivasi pengusaha membuka usaha salon. Dan bila dilihat dari segi pendidikan sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa Latar belakang pendidikan karyawan salon di tempat usaha salon, dapat mendukung kesuksesan berwirausaha di bidang salon.


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karuniannya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang”.

Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed Medan.

2. Bapak/ibu PD I, PD II, PD III Fakultas Teknik Unimed Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed Medan sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis..

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skipsi ini selesai.

5. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Unimed Medan

6. Ibu Dra. Frida Dinar, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.


(6)

7. Ibu Dra. Marnala Tobing M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

8. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed.

9. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu,dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

10. Kepada yang teristimewa Ayahanda Syafi’i dan Ibunda Hanisah yang selalu memotivasi,mendukung dan melimpahkan kasih sayang yang tiada habisnya. 11. Sahabat-sahabatku seluruh mahasiswi tata rias stambuk 2008 sampai 2011

yang telah membantu peneliti dalam menjalani perkuliahan.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang Program Studi Tata Rias.

Medan, 2015

Penulis,

Ferina Farisa D. NIM. 508143020


(7)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Kewirausahaan ... 8

2. Sifat-sifat Berwirausaha ... 10

3. Keterampilan Berwirausaha ... 12

4. Motivasi Berwirausaha ... 13

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berwiraswasta . 14 6. Pengelolaan Usaha Salon ... 17


(8)

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Desain Penelitian ... 28

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Uji Coba Instrumen ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34

A. Deskriptif Data Penelitian ... 34

1. Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha (X)... 34

2. Analisis Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha berdasarkan Motivasi Intrinsik ... 37

3. Analisis Motivasi Pengusaha Salon dalam Berwirausaha berdasarkan Motivasi Ekstrinsik ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA... 58 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Angket Motivasi Berwirausaha ... 30 Tabel 2. Distribusi Variabel Data Motivasi Pengusaha Salon dalam

Berwirausaha di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang ... 35 Tabel 3. Tingkat Kecenderungan Data Motivasi Penguasaha Salon

Dalam Berwirausaha ... 36 Tabel 4. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Ekonomi... 37 Tabel 5. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Harga diri ... 39 Tabel 6. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Perasaan Senang ... 41 Tabel 7. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Lingkungan Keluarga ... 44 Tabel 8. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Lingkungan Masyarakat ... 46 Tabel 9. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik

dalam Berwirausaha dari Faktor Peluang ... 48 Tabel 10. Distribusi Tanggapan Responden tentang Motivasi Intrinsik


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 60

2. Uji Validitas Angket Motivasi Berwirausaha ... 63

3. Perhitungan Uji Validitas Angket ... 64

4. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 66

5. Data Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 68

6. Deskripsi Data Penelitian ... 69

7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 71

8. Distribusi Data Berdasarkan Item Pertanyaan Angket Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon ... 73


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Histogram Data Motivasi Pengusaha Salon dalam


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Medan bagian/ibu kota dari Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga setelah Jakarta. Kota Medan juga merupakan kota yang berstatus otonom atau Kotamadya dari Provinsi Sumatra Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan, dari 21 kecamatan ini dapat sebagian pinggiran kota yang menunjukkan pertumbuhan peluang usaha sangat menjanjikan. Hal ini selain karena pusat perkotaan, juga pertambahan penduduk dengan berbagai aktifitas serta kebutuhan. Dampak dari kondisi ini tidak jarang dimanfaatkan masyarakat terutama para wirausahawan sebagai tempat membuka peluang usaha yang sangat menguntungkan.

Pinggiran kodya Medan terdiri dari 14 Kecamatan, meliputi kecamatan Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Baru, Medan Perjuangan, Medan Area, Medan Belawan, Medan Denai, Medan Tembung, dan Medan Amplas. Kecamatan Medan Selayang sebagai daerah yang cukup pesat perkembangannya di bidang usaha, seperti usaha kuliner dan usaha di bidang kecantikan atau salon. (Data dari kantor Kecamatan, 2012-2014)

Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil. Tumbuh dan berkembangnya barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia, tidak mungkin tanpa adanya peran dari entrepreneur (wirausaha). Terjadinya penyerapan tenaga kerja yang begitu banyak dan perputaran uang yang besar dan cepat, tidak mungkin tanpa adanya peran dari entrepreneur (wirausaha). Hal ini menunjukkan


(13)

2

bahwa peranan wirausahawan atau masyarakat sangat penting dan strategis dalam memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara.

Salon kecantikan adalah salah satu usaha dalam wujud informal. Sektor informal sangat membantu kepentingan masyarakat dalam menyediakan lapangan pekerjaan dengan penyerapan tenaga kerja secara mandiri atau menjadi safety belt bagi tenaga kerja yang memasuki pasar kerja, selain untuk menyediakan kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah. Pada umumnya sektor informal sering dianggap lebih mampu bertahan hidup (survive) dibandingkan sektor usaha lain. Hal tersebut dapat terjadi karena sektor informal relatif lebih independent atau tidak tergantung pada pihak lain, khsnya menyangkut permodalan dan lebih mampu beradaptasi dengan usahanya.

Usaha salon merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan melihat semakin tingginya aktifitas masyarakat yang membutuhkan perawatan dan penampilan yang lebih menarik, tidak hanya bagi wanita tetapi juga pada pria untuk semua usia. Dari segala usaha salon yang ada dapat dikategorikan atas ada tidaknya profesionalisme (dikelola orang yang ahli dibidangnya), formal (memiliki izin), maupun cakupan pelayanan jasa yang sangat bervariasi. Tidak dapat dipungkiri lagi banyak para usahawan di bidang salon yang dapat dikatakan menjamur ini dengan kategori di atas memberi dampak pada kelangsungan usahanya, terlebih bila pengelola salon tidak memberi kepuasan kepada pelanggan baik dari segi materi perlakuan maupun harga di mana masyarakat yang semakin selektif juga persaingan harga yang ditawarkan.

Dari segi kuantitas pertumbuhan usaha salon dilihat dari banyaknya pelanggan yang berkunjung di salon tersebut, namun kenyataannya banyak usaha


(14)

3

salon yang mengalami maju mundur sampai harus mengambil keputusan gulung tinkar. Banyak usaha salon di daerah ini yang tidak memiliki ijin serta pengelola yang tidak profesional banyak salon yang hanya bertahan satu hingga dua tahun saja, kemudian tutup dan muncul lagi dengan dibuka salon-salon lainnya (hasil wawancara dengan Lurah Selayang, April 2014). Salon kecantikan di kodya Medan sangat banyak, tetapi salon yang memiliki izin yang terdaftar di kodya Medan tidak banyak. Seperti di Kelurahan Selayang ada sekitar 48 salon hanya di sepanjang jalan Setia Budi, tetapi hanya sekitar 10 saja yang memiliki izin serta terdaftar di kodya Medan. Pada hal memiliki nilai tambah dimata masyarakat ataupun pelanggan, dikarenakan lebih meyakinkan pelanggan dengan kualitas yang dimiliki untuk berkunjung pada salon tersebut. Dengan demikian dapat kita lihat begitu sedikitnya salon kecantikan yang memiliki izin dan terdaftar di kodya Medan, dibandingkan dengan salon kecantikan yang tidak memiliki izin dan tidak terdaftar.

Dari hasil wawancara dengan pengusaha salon di Kelurahan Selayang (Mei, 2014), ternyata sebagian besar dikelola atau dipimpin oleh orang-orang yang memiliki keahlian di bidang kecantikan, mereka termotivasi mendirikan salon berdasarkan hobi, keinginan keluarga, mengembangkan dari weeding menjadi salon. Selain itu para pengusaha salon juga mempekerjakan asisten salon yang memiliki latar belakang pendidikan formal maupun informal di bidang kecantikan. Penilaian sebuah usaha dibidang salon kecantikan yang sukses dapat dilihat dari peningkatan pelanggan dari hari kehari yang semakin baik, baik dalam sisi pelayanan, kualitas, dan manajemen salon tersebut. Hal ini dipaparkan mengingat dan melihat begitu banyaknya salon yang mengalami sebuah


(15)

4

kegagalan dari sebuah pasang surutnya usaha salon kecantikan yang gagal dalam membuka usahanya, dikarenakan sering terjadinya masalah membuka dan menutup salonnya akibat pelanggan yang berkurang atau tidak ada. Akibatnya salon mengalami kegagalan dengan melihat pasang surutnya usaha salonnya yang tidak kunjung selesai dengan latar belakang masalah yang berbeda berpindah yaitu pindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan harapan ditempat yang baru mendapatkan tingkat keberuntungan yang baik demi kemajuan salonnya.

Di sisi lain sebenarnya ada beberapa faktor yang harus dipersiapkan atau dipenuhi oleh seorang pengusaha termasuk di bidang usaha salon, sehingga dapat diantisipasi penyebab timbulnya kegagalan dalam sebuah usaha salon kecantikan. Faktor-faktor yang dimaksud dengan hal ini antara lain bidang keahlian atau profesionalisme pengelola maupun tenaga kerja yang dipekerjakan, layanan yang prima, manajerial yang memadai, harga yang bersaing, lokasi usaha, jiwa berwirausaha, dan lain-lain yang pada dasarnya mengacu pada kepuasan pelanggan. Jika hal ini kurang diperhatikan dapat menyebabkan terjadinya pasang surut usaha salon yang menyebabkan sebuah kegagalan, salah satunya dikarenakan pemilik salon kurang memiliki kiat-kiat berwirausaha yang harusnya dimiliki seorang wirausahawan apalagi persaingan di bidang usaha salon ini sangat kompetitif.

Berdasarkan hal ini, peneliti ingin meneliti bagaimana motivasi berwirausaha yang dimiliki pengusaha salon kecantilkan di Kelurahan Selayang Medan. Pemilihan lokasi penelitian di Kelurahan Selayang ini sesuai dengan penjelasan terdahulu bahwa daerah ini merupakan daerah pinggiran Medan yang berkembang pesat baik dari jumlah penduduk maupun tingkat perekonomian


(16)

5

cenderung menengah ke atas, serta banyak Perguruan Tinggi Swasta maupun Negeri seperti Universitas Sumatera Utara yang merupakan konsumen salon yang potensial di sekitar daerah ini. Oleh karena itu penulis merumuskan judul sebagai berikut: Analisis Motivasi Berwirausaha Pengusaha Salon di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Perkembangan usaha salon kecantikan yang terdapat di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang masih dalam keadaan maju mundur sehingga perlu adanya motivasi dalam berwirausaha.

2. Motivasi berwirausaha yang dimiliki para pengusaha salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang masih tergolong cukup sehingga perlu peningkatan motivasi dalam berwirausaha.

3. Motivasi internal yang dimiliki pengusaha dalam berwirausaha sangat mempengaruhi pengusaha salon dalam menjalankan usaha salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

4. Motivasi eksternal dari dukungan keluarga dan masyarakat sangat mempengaruhi pengusaha salon dalam menjalankan usaha salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

5. Peluang usaha yang besar sangat memberikan motivasi para pengusaha untuk membuka salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.


(17)

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut menunjukkan adanya masalah yang timbul. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya yang terbatas dan agar penelitian lebih fokus dan efektif sebagaimana yang diharapkan maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Faktor internal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

2. Faktor eksternal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

3. Penelitian ini dibatasi pada motivasi berwirausaha pengusaha salon di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi berwirausaha pengusaha salon di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi berwirausaha pengusaha salon di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengusaha: penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang baik kepada pihak pemilik atau pengelola usaha salon kecantikan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Dengan segala informasi yang ada


(18)

7

dan dapat dimanfaatkan sebagai alat dalam mengevaluasi diri dalam memperbaiki tingkat penguasaan berwirausaha dan tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen untuk mendorong dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang ada.

2. Bagi penulis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan dalam menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang salon kecantikan untuk meningkatkan perkembangan salon kecantikan di kota Medan.

3. Bagi pihak lain: hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pola pemikiran yang sistematis untuk para akademis dalam memperkaya pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan pengelolaan usaha salon kecantikan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mereka yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian ini.


(19)

34 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang cenderung tinggi dimana harga Mh> Mi. Hal ini berarti para pengusaha salon sudah mempersiapkan diri dalam berwirausaha dengan membuka salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

2. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon kecantikan.

3. Motivasi ekstrinsik yang dimiliki pengusaha salon dalam berwirausaha dari segi faktor lingkungan keluarga sebanyak 48,8% menyatakan setuju bahwa Keluarga selalu memberikan dukungan baik berupa modal maupun semangat dalam membuka usaha salon. Sedangkan dari faktor lingkungan masyarakat diperoleh sebanyak 45,2% menyatakan setuju bahwa lingkungan yang


(20)

57

strategis sangat memberikan motivasi saya dalam membuka salon kecantikan. Kemudian bila dilihat dari faktor peluang diperoleh sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa kebutuhan masyarakat terhadap salon kecantikan terutama kaum wanita tidak menjadi motivasi saya membuka usaha salon. Dan bila dilihat dari segi pendidikan sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa pengetahuan pengusaha tentang salon kecantikan merupakan pengalaman yang cukup untuk memotivasi pengusaha membuka salon kecantikan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pengusaha salon diharapkan lebih meningkatkan motivasi berwirausaha serta mampu untuk melatih diri menjadi pengusaha mandiri yang terus tetap menjaga kualitas dari jasa yang diberikan sehingga usaha yang dijalankan akan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan 2. Bagi para pengusaha salon diharapkan mampu untuk terus mengembangkan

usahanya dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain serta harus bisa mempertahankan usahanya dengan segala pengetahuan berwirausaha dan menimbulkan motivasi dari diri sendiri untuk mampu bertahan dalam dunia usaha salon kecantikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mendorong pengusaha memilih berwirausaha pada salon-salon kecantikan. Peneliti juga berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mendorong pengusaha memilih berwirausaha pada salon kecantikan.


(21)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

________ 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rinepka Cipta

Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media. Kasmir, 2007,Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.

Kotler, Philip. 1995.Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian II. Jakarta : Erlangga

Kusumadewi. 2012.Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

M. Rich Sutrisno. 1985.Faktor-faktor yang Harus Dimanajemenin Dalam Pengolahan Salon. Makalah Manajemen Salon.

Miraza, Bachtiar Hassan. 2008. Mencermati Perilaku Entrepreneur. Penerbit USU. Press Medan

Sehani. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha (Studi Kasus Pada Penjahit Pakaian di Kecamatan Tampan-Pekanbaru). Skripsi. Riau : Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau.

Selfy, Sanfutri. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Wanita Berwirausaha (Studi Pada Pengusaha Salon Kecantikan di Kecamatan Medan Tembung). Skripsi. Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).

Sitepu, Erin Karina. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Menghambat Women Entrepreneur Dalam Berwirausaha (Studi Kasus Pada Wanita Pengusaha Salon Di Jalan Sei Mencirim Medan). Skripsi. Medan : Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).

Suryana, 2001,Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

_______. 2008. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Edisi Revisi. Salemba Empat, Jakarta.


(22)

59

Winardi. 2013. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pers Yusuf, Nasrullah. 2011. Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF

Depdiknas

www. Shvoong.com/Definisi Pengelolaan Usaha Kecantikandiakses online: 12 Desember 2014)


(1)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut menunjukkan adanya masalah yang timbul. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya yang terbatas dan agar penelitian lebih fokus dan efektif sebagaimana yang diharapkan maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Faktor internal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

2. Faktor eksternal yang memberikan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

3. Penelitian ini dibatasi pada motivasi berwirausaha pengusaha salon di Kelurahan Selayang Kec. Medan Selayang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi berwirausaha pengusaha salon di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi berwirausaha pengusaha salon di Kelurahan Selayang Medan Kecamatan Medan Selayang.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi pengusaha: penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang baik kepada pihak pemilik atau pengelola usaha salon kecantikan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Dengan segala informasi yang ada


(2)

dan dapat dimanfaatkan sebagai alat dalam mengevaluasi diri dalam memperbaiki tingkat penguasaan berwirausaha dan tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen untuk mendorong dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang ada.

2. Bagi penulis: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan dalam menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang salon kecantikan untuk meningkatkan perkembangan salon kecantikan di kota Medan.

3. Bagi pihak lain: hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pola pemikiran yang sistematis untuk para akademis dalam memperkaya pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan pengelolaan usaha salon kecantikan serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mereka yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian ini.


(3)

34 A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan motivasi pengusaha salon dalam berwirausaha di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang cenderung tinggi dimana harga Mh> Mi. Hal ini berarti para pengusaha salon sudah mempersiapkan diri dalam berwirausaha dengan membuka salon kecantikan di Kelurahan Selayang Kecamatan Medan Selayang.

2. Motivasi intrinsik dalam berwirausaha dari segi faktor ekonomi menyatakan bahwa mereka memilih bahwa modal dalam berwirausaha salon kecantikan itu berasal dari mereka sendiri sebanyak 54,8%. Sedangkan dari segi faktor harga diri sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa berwirausaha dengan membuka salon kecantikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha bisa menjadi seorang wirausaha sukses. Kemudian dari faktor perasaan senang diperoleh sebanyak 48,4% menyatakan setuju bahwa hobi pengusaha dalam menata kecantikan memotivasi dirinya untuk berwirausaha di bidang salon kecantikan.

3. Motivasi ekstrinsik yang dimiliki pengusaha salon dalam berwirausaha dari segi faktor lingkungan keluarga sebanyak 48,8% menyatakan setuju bahwa Keluarga selalu memberikan dukungan baik berupa modal maupun semangat dalam membuka usaha salon. Sedangkan dari faktor lingkungan masyarakat diperoleh sebanyak 45,2% menyatakan setuju bahwa lingkungan yang


(4)

strategis sangat memberikan motivasi saya dalam membuka salon kecantikan. Kemudian bila dilihat dari faktor peluang diperoleh sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa kebutuhan masyarakat terhadap salon kecantikan terutama kaum wanita tidak menjadi motivasi saya membuka usaha salon. Dan bila dilihat dari segi pendidikan sebanyak 51,6% menyatakan setuju bahwa pengetahuan pengusaha tentang salon kecantikan merupakan pengalaman yang cukup untuk memotivasi pengusaha membuka salon kecantikan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pengusaha salon diharapkan lebih meningkatkan motivasi berwirausaha serta mampu untuk melatih diri menjadi pengusaha mandiri yang terus tetap menjaga kualitas dari jasa yang diberikan sehingga usaha yang dijalankan akan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan 2. Bagi para pengusaha salon diharapkan mampu untuk terus mengembangkan

usahanya dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain serta harus bisa mempertahankan usahanya dengan segala pengetahuan berwirausaha dan menimbulkan motivasi dari diri sendiri untuk mampu bertahan dalam dunia usaha salon kecantikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mendorong pengusaha memilih berwirausaha pada salon-salon kecantikan. Peneliti juga berharap melalui penelitian selanjutnya dapat dihasilkan suatu gambaran yang lebih signifikan mengenai faktor-faktor yang mendorong pengusaha memilih berwirausaha pada salon kecantikan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

________ 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rinepka Cipta

Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media. Kasmir, 2007,Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Perkasa, Jakarta.

Kotler, Philip. 1995.Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian II. Jakarta : Erlangga

Kusumadewi. 2012.Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

M. Rich Sutrisno. 1985.Faktor-faktor yang Harus Dimanajemenin Dalam Pengolahan Salon. Makalah Manajemen Salon.

Miraza, Bachtiar Hassan. 2008. Mencermati Perilaku Entrepreneur. Penerbit USU. Press Medan

Sehani. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha (Studi Kasus Pada Penjahit Pakaian di Kecamatan Tampan-Pekanbaru). Skripsi. Riau : Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau.

Selfy, Sanfutri. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi Wanita Berwirausaha (Studi Pada Pengusaha Salon Kecantikan di Kecamatan Medan Tembung). Skripsi. Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).

Sitepu, Erin Karina. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Menghambat Women Entrepreneur Dalam Berwirausaha (Studi Kasus Pada Wanita Pengusaha Salon Di Jalan Sei Mencirim Medan). Skripsi. Medan : Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak Dipublikasikan).

Suryana, 2001,Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

_______. 2008. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Edisi Revisi. Salemba Empat, Jakarta.


(6)

Winardi. 2013. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Rajawali Pers Yusuf, Nasrullah. 2011. Wirausaha dan Usaha Kecil. Jakarta: Modul PTKPNF

Depdiknas

www. Shvoong.com/Definisi Pengelolaan Usaha Kecantikandiakses online: 12 Desember 2014)