V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Ayam Kampung di Lokasi Penelitian
Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perilaku konsumen terhadap
permintaan daging ayam kampung di Kecamatan Siantar Barat ada 4 faktor, yaitu harga daging ayam kampung, pendapatan, jumlah tanggungan dan harga daging
ayam potong.
1. Harga Daging Ayam Kampung
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Siantar Barat diperoleh harga daging ayam kampung yang bervariasi. Dari lampiran 2 diperoleh rata-rata harga
daging ayam kampung adalah Rp 47.466,66kg dimana harga daging ayam kampung yang paling tinggi adalah Rp 55.000,-kg dan harga daging ayam
kampung yang paling rendah adalah Rp 40.000,-kg.
2. Pendapatan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Siantar Barat diperoleh pendapatan setiap keluarga berbeda-beda. Dari lampiran 1 diperoleh rata-rata
pendapatan keluarga adalah Rp 3.350.000,-bulan dimana pendapatan yang paling tinggi adalah Rp 7.000.000,-bulan dan pendapatan yang paling rendah adalah Rp
1.000.000,-bulan.
Universitas Sumatera Utara
3. Jumlah Tanggungan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Siantar Barat diperoleh jumlah tanggungan yang berbeda-beda pada setiap keluarga. Dari lampiran 1 diketahui
rata-rata jumlah tanggungan keluarga adalah 5 orang dimana jumlah tanggungan keluarga yang paling tinggi adalah 14 orang dan jumlah tanggungan keluarga
yang paling rendah adalah 3 orang.
4. Harga Daging Ayam Potong
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Siantar Barat diperoleh harga daging ayam potong bervariasi. Dari lampiran 2 diketahui bahwa rata-rata harga
daging ayam potong adalah Rp 29.033,33kg dimana harga daging ayam potong yang paling tinggi adalah Rp 30.000,-kg dan harga daging ayam potong yang
paling rendah adalah Rp 28.000,-kg.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Daging Ayam Kanpung di Daerah Penelitian
Variabel Koefisien
Regresi Standard
Error t hitung
Signifikan Keterangan
Constant 27.933
Harga Daging Ayam Kampung
-.005 1.350
-.004 .997
Tidak Nyata
Pendapatan .665
.189 3.516
.002 Nyata
Jumlah Tanggungan
.322 .190
1.697 .102
Tidak Nyata
Harga Daging Ayam Potong
-9.822 5.625
-1.746 .093
Tidak Nyata
R-Square : 0.594
t-tabel : 1.701
Sumber : Data Hasil Output SPSS Lampiran 4
Persamaan yang diperoleh dari hasil output SPSS adalah :
Y = 27,933 – 0,005X
1
+ 0,665X
2
+ 0,322X
3
– 9,822X
4
Dari model di atas dihasilkan nilai koefisien determinasi R-Square sebesar 59,4
. Hal ini menunjukkan bahwa 59,4 variasi variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap permintaan daging ayam kampung di daerah
penelitian dapat dijelaskan oleh variabel harga daging ayam kampung, pendapatan, jumlah tanggungan dan harga daging ayam potong. Sedangkan 40,6
dijelaskan oleh variabel lain di luar model persamaan di atas. Uji parsial pada model digunakan dengan nilai t-hitung. Dari tabel 13 nilai t-
hitung variabel harga daging ayam kampung sebesar -0.004 t-tabel dan nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikan sebesar 0,997 0.05 dapat disimpulkan bahwa variabel harga daging ayam kampung tidak berpengaruh nyata pada perilaku konsumen terhadap
permintaan daging ayam kampung H0 diterima. Dari tabel 13 nilai t-hitung variabel pendapatan sebesar 3,516 t-tabel dan nilai
signifikan sebesar 0,02 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh nyata pada perilaku konsumen terhadap permintaan daging ayam
kampung H1 diterima. Koefisen variabel pendapatan sebesar 0,665 berarti jika pendapatan meningkat sebesar 1 juta rupiah maka jumlah permintaan daging
ayam kampung akan meningkat sebesar 0.665 kg. Dari tabel 13 nilai t-hitung variabel jumlah tanggungan sebesar 1,697 t-tabel
dan nilai signifikan sebesar 0.102 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata pada perilaku konsumen terhadap
permintaan daging ayam kampung H0 diterima. Dari tabel 13 nilai t-hitung variabel harga daging ayam potong sebesar -1,746 t-
tabel dan nilai signifikan sebesar 0.093 0.05 dapat disimpulkan bahwa variabel harga daging ayam potong tidak berpengaruh nyata pada perilaku konsumen
terhadap permintaan daging ayam kampung H0 diterima. Untuk menghindari adanya kesalahan pendugaan model yang dilakukan maka
dalam proses selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik yang mencakup uji multikolineritas dan heterokesdastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Multikolineitas
Multikolineritas terjadi apabila ada korelasi linear antar variabel bebas. Untuk mengetahui adanya multikolineritas pada model, dapat dilakukan dengan melihat
nilai VIF dengan bantuan SPSS dimana apabila nilai VIF 10 maka dalam model tersebut terjadi multikolineritas. Dari lampiran 4 didapat nilai VIF 10 sehingga
model persamaan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolineritas.
Heterokesdastisitas
Pada persamaan ini tidak terjadi heterokesdastisitas karena varians daripada koefisien bersifat konstan. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokesdastisitas
dilakukan dengan uji grafik dimana apabila terjadi heterokesdastisitas maka titik akan tersebar merata membentuk pola tertentu. Gambar berikut ini menunjukkan
sebaran titik untuk faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap permintaan daging ayam kampung di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5.2 Hubungan Karakteristik Umur, Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan