Penyakit Periodontal Etiologi dan Patogenesis Penyakit Periodontal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Periodontal

Penyakit periodontal merupakan istilah yang menjelaskan mengenai penyakit inflamasi pada jaringan yang mengelilingi gigi, meliputi penyakit gingiva dan penyakit jaringan pendukung gigi. 3 Gingivitis dan periodontitis adalah dua bentuk utama penyakit inflamasi pada periodontal. 8 Gingivitis merupakan inflamasi pada gingiva yang disebabkan oleh bakteri dengan tanda-tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, bengkak dan berdarah pada tekanan ringan, namun tidak ada kehilangan perlekatan antara jaringan ikat dengan gigi. 2 Sedangkan, periodontitis merupakan inflamasi yang sudah sampai ke jaringan pendukung gigi yang meliputi ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Pada periodontitis, terjadi kehilangan perlekatan antara jaringan ikat dengan sementum dan akar gigi. Selanjutnya, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan tulang, resesi, maupun keduanya. 3 Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi utama pada populasi manusia di dunia dengan tingkat prevalensi yang tinggi. WHO melaporkan bahwa 10- 15 penduduk dunia menderita periodontitis yang parah. 17 Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention of America, prevalensi penyakit periodontal di Amerika tahun 2009 dan 2010 diperkirakan 47,2 atau 64,7 juta orang dewasa Amerika memiliki periodontitis ringan, sedang atau berat. Pada orang dewasa 65 tahun keatas, tingkat prevalensi meningkat menjadi 70,1. 1 Sedangkan, penelitian oleh Situmorang, di kota Medan, prevalensi penyakit periodontal pada semua umur mencapai 96. 18

2.2 Etiologi dan Patogenesis Penyakit Periodontal

Penyebab utama penyakit periodontal adalah iritasi plak bakteri. 4 Plak atau yang juga dikenal dengan dental biofilm merupakan populasi dari mikroorganisme Universitas Sumatera Utara yang terdapat pada permukaan gigi yang dikelilingi oleh matriks ekstraselular yang dikenal dengan glikokaliks. 20 Sejumlah kecil plak dapat terdapat pada gingiva dan periodontal yang sehat. 4 Pada keadaan jaringan periodontal yang sehat, plak terdapat pada supragingiva dan didominasi oleh bakteri gram positif, diantaranya adalah Streptococcus sp Streptococcus sanguis, S. oralis dan S. mitis menjadi spesies perintis, Neiseria, Nocardia dan Actinomyces. 20 Plak kemudian berkembang dan matang selama beberapa minggu dan mengalami perubahan dari predominan bakteri positif Gramm menjadi negatif Gramm, dari spesies fakultatif anaerob menjadi spesies anaerob dan dengan lebih banyak kehadiran bakteri motil. 22 Awalnya, peningkatan terjadi pada bakteri filamen seperti Actinomyces. Setelah itu, Veilonella dan bakteri batang negatif Gramm anaerob, seperti Fusobacterium dan P. intermedia meningkat, dan bakteri batang motil dan spirokaeta muncul. Inflamasi gingiva dapat diawali oleh berbagai bakteri ini jika mereka hadir dalam jumlah yang banyak karena rendahnya higiene oral. 23 Perkembangan berkelanjutan dari bakteri plak patogenik menyebabkan proses inflamasi meluas ke ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar, dan memicu hilangnya perlekatan gingiva ke gigi serta hilangnya tulang pendukung. Pada tahap awal periodontitis, bakteri pada celah gingiva sama dengan gingivitis, namun ketika penyakit berkembang, bakteri menjadi lebih kompleks. Bermacam-macam spesies mikroba, dimana predominannya adalah spesies bakteri negatif Gramm terlibat sebagai etiologi dari periodontitis. P.gingivalis tampaknya merupakan patogen periodontal paling penting berdasarkan jumlah kehadirannya dan faktor virulensi dinding selnya. 23 Periodontitis kronis ringan dikaitkan dengan bakteri P.gingivalis dan Tannerella forsythia, dan pada periodontitis kronis sedang dan parah, bakteri yang terlibat adalah P. gingivalis, Prevotella intermedia, Tannerella forsythia, Treponema denticola dan Aggregatibacter actinomycetemcomitan, 5 sedangkan, pada periodontitis agresif bakteri yang berperan menurut Kamma dkk 2004 adalah P. gingivalis, P. intermedia, C. rectus, T. Forsythia, A. actinomycetemcomitans dan P. micros. 7 Universitas Sumatera Utara

2.3 Bakteri Porphyromonas gingivalis