antikarsinogenik dan antioksidan yang tinggi.
32
Sedangkan, antosianin merupakan salah satu antioksidan tumbuhan yang kuat yang mampu mencegah berbagai
kerusakan sel.
13
2.7 Efek Ekstrak Kulit Buah Delima Terhadap Bakteri Periodontal
Kulit buah delima merupakan 50 dari berat keseluruhan buah dan sering dijadikan sampah buangan. Padahal, kulit buah delima memiliki kadar polifenol
seperti ellagic tannins, flavonol, antosianin, asam ellagic, dan asam gallic yang lebih tinggi dibanding jus buahnya, sehingga memiliki aktifitas antimikroba dan
antioksidan yang kuat.
14,35
Efek ekstrak buah delima terhadap penyakit periodontal telah banyak dilaporkan. Ekstrak buah delima dapat menguatkan gingiva, menguatkan kembali
gigi yang goyang dan mengurangi tanda-tanda klinis periodontitis kronis.
13
Penelitian Sastravaha pada tahun 2003 menunjukkan dengan menyisipkan chip yang
mengandung ekstrak delima dan pegagan, dapat menyebabkan kedalaman probing dan tanda klinis periodontitis menjadi berkurang.
36
Ekstrak kulit buah delima memiliki kemampuan untuk menurunkan jumlah bakteri oral. Kote melaporkan bahwa ekstrak delima telah menunjukkan aktifitas
melawan berbagai bakteri dirongga mulut terhadap berbagai spesies Streptococcus dan Lactobacillus.
13
Abdollazadeh menambahkan bahwa ekstrak kulit buah delima konsentrasi 4-12 mgml efektif dalam melawan bakteri Staphylococcus aureus,
sedangkan terhadap Lactobacillus achidophilus, Streptococcus mutans dan Streptococcus salivarius efektif dengan konsentrasi 8 dan 12 mgml.
15
Penelitian Bhadbhade pada tahun 2011 menunjukkan tidak ada berbedaan signifikan antara berkumur dengan klorheksidin dengan berkumur menggunakan
ekstrak delima terhadap bakteri periodontitis Agregatibacter actinomycetecomitans, Porphyromonas gingivalis, dan Prevotella intermedia. Badbhade juga melaporkan
bahwa terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis, ekstrak buah delima memiliki KHM sebesar 31,25 mgml, terhadap Prevotella intermedia membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi 16,125 mgml, sedangkan terhadap Agregatibacter actinomycetecomitans membutuhkan KHM sebesar 62,5 mgml.
9
2.8 Keamanan ekstrak delima
Delima dan unsur yang terkandung di dalamnya telah aman dikonsumsi selama berabad-abad tanpa efek samping.
32
Penelitian mengenai efek kandungan buah delima pada hewan dengan konsentrasi yang umumnya digunakan manusia dan
pada obat tradisional menunjukkan tidak adanya efek toksik.
32,37
Toksisitas antioksidan polifenol punicalagin, yang banyak terdapat pada jus delima telah
dievaluasi pada tikus. Tidak ada efek toksik atau perbedaan signifikan yang diamati dalam kelompok pengobatan dibandingkan dengan kontrol, yang dikonfirmasi
melalui analisis histopatologi organ tikus.
32,38
Penelitian lain pada 10 pasien dengan stenosis arteri karotis menunjukkan konsumsi jus delima 121 mgL selama tiga
tahun tidak memiliki efek toksik dalam analisis kimia darah, fungsi ginjal, hati, dan jantung.
32,40
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kerangka teori