Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

Di Indonesia menurut Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran, Depkes tahun 1993 -1996 prevalensi OMSK adalah 3,1 populasi. Usia terbanyak penderita infeksi telinga tengah adalah usia 7 -18 tahun, dan penyakit telinga tengah terbanyak adalah OMSK Boesoirie TS, Lasminingrum L , 2007. Sampai saat ini belum ada data mengenai otitis media supuratif kronik di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2012. Dari data yang diperoleh dalam 3 tahun terakhir di RSUP Haji Adam Malik, penderita OMSK terus meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik penderita otitis media supuratif kronik di RSUP H aji Adam Malik Medan pada tahun 2012.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai data dan latar belakang yang di dapatkan penulis dalam urai an tersebut di atas memberi alasan bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang karakterisitik penderita Otitis Media Supuratif Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Memperoleh data mengenai karakteristik penderita Otitis Media Supuratif Kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah penderita Otitis Me dia Supuratif Kronis yang berobat di R.S.U.P Haji Adam Malik Tahun 2012. 2. Mengetahui kelompok usia pada penderita Otitis Media Supuratif Kronis. 3. Mengetahui perbandingan jenis kelamin pada penderita Otitis Media Supuratif Kronis. 4. Mengetahui perbandingan tipe OMSK pada penderita OMSK. 5. Mengetahui keluhan utama yang dijumpai pada penderita OMSK. 6. Mengetahui terapi yang diberikan pada penderita OMSK. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengalaman dan menambah ilmu serta wawasan dalam melakukan penelitian bagi penulis. 2. Memberikan informasi tambahan kepada RSUP H aji Adam Malik Medan. 3. Memperoleh data terbaru untuk penelitian selanjutnya . UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Telinga

Untuk memahami tentang gangguan pendengaran, perlu diketahui dan dipelajari anatomi telinga dan fisiologi pendengaran. Telinga dibagi atas telinga luar,telinga tengah dan telinga dalam Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J, 2011.

2.1.1 Anatomi telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2 ½-3 cm Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J, 2011.

2.1.2. Anatomi telinga tengah

Telinga tengah terdiri dari : • Membran timpani. • Kavum timpani. • Prosesus mastoideus. • Tuba Eustachius.

2.1.2.1. Membran Timpani

Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani. Ketebalannya rata-rata 0,1 mm. Letak membran timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga akan tetapi miring yang arahnya dari belakang lu ar kemuka dalam dan membuat sudut 45 o dari dataran sagital dan horizontal. Membran timpani merupakan kerucut, dimana bagian puncak dari kerucut menonjol kearah kavum timpani, puncak ini dinamakan umbo. Dari umbo kemuka bawah tampak refleks cahaya cone of ligt Djaafar, Helmi, Restuti, 2007. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA