OMSK yang tinggi di Amerika Serikat. Kelainan humoral seperti
hipogammaglobulinemia dan cell -mediated seperti infeksi HIV dapat manifest sebagai sekresi telinga kronis Djaafar ZA,2001;Helmi,2001.
Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan perforasi membran timpani menetap pada OMSK :
Infeksi yang menetap pada telinga tengah yang mengakibatkan produksi
sekret telinga purulen berlanjut.
Berlanjutnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan pada perforasi.
Beberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui
mekanisme migrasi epitel.
Pada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi medial dari membran timpani. Proses ini juga mencegah
penutupan spontan dari perforasi Djaafar ZA,2001;Helmi,2001.
2.5. Epidemiologi OMSK
OMSK ini prevalensinya tinggi pada beberapa negara dan yang paling sering adalah negara-negara yang dalam keadaan sosio -ekonomi rendah. Faktor
epidemiologi yang paling banyak diperbincangkan adalah bahwa otitis media akut dapat berujung pada otitis media kronis Ya tes, 2008.
2.6. Klasifikasi
OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :
2.6.1. Tipe Benigna Tipe tubotimpanal = tipe jinak
Tipe ini ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit. Beberapa faktor lain yang
mempengaruhi keadaan ini terutama patensi tuba E ustachius, infeksi saluran nafas atas, pertahanan mukosa t erhadap infeksi yang gagal pada pasien dengan daya
tahan tubuh yang rendah, disamping itu campuran bakteri aerob dan anaerob, luas dan derajat perubahan mukosa, serta migrasi sekunder dari epitel skuamous.
Sekret mukoid kronis berhubungan dengan hiperplasi a goblet sel, metaplasia dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mukosa telinga tengah pada tipe respirasi dan mukosiliar yang jelek. Nursiah, 2003.
Secara klinis penyakit penyakit OMSK tipe benigna terbagi atas : • OMSK aktif
OMSK dengan sekret yang keluar dari kavum timpani secara a ktif. • OMSK tenang
Keadaan kavum timpani terlihat basah atau kering Soetirto I,Hendarmin H,Bashiruddin J,2011.
2.6.2. Tipe Maligna Tipe atikoantral = tipe ganas
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya. Penyakit atikoantral lebih sering mengenai pars flaksida dan khasnya dengan terbentuknya
kantong retraksi yang mana bertumpuknya keratin sampai menghasilkan kolesteatom. Kolesteatom adalah suatu mas sa amorf, konsistensi seperti mentega,
berwarna putih, terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah nekrotik Djaafar,
Helmi, Restuti, 2007. Bentuk perforasi membran timpani adalah :
Perforasi sentral
Lokasi pada pars tensa, bisa antero -inferior, postero- inferior dan postero-superior, kadang-kadang sub total.
Perforasi marginal Terdapat pada pinggir membran timpani dengan
adanya erosi dari anulus fibrosus. Perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasi total. Perforasi pada pinggi r postero-
superior berhubungan dengan kolesteatom.
Perforasi atik Terjadi pada pars flasida, berhubungan dengan primary
acquired cholesteatoma Djaafar, Helmi, Restuti, 2007.
Primary acquired cholesteatoma adalah kolesteatom yang terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran timpani. Kolesteatom timbul akibat proses
invaginasi dari membran timpani pars flaksida akibat adanya tekanan negatif pada telinga tengah karena adanya g angguan tuba teori invaginasi .Secondary acquired
cholesteatoma terbentuk setelah perforasi membran timpani. Kolesteatom terjadi akibat masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir perforasi membran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
timpani ke telinga tengah teori migrasi atau terjadi akibat metaplasi mukosa kavum timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama teori metapl asi
Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD, 2007.
2.7. Gejala Klinis 1. Telinga Berair Otorea