Latar Belakang Penetapan Bilangan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Jagung

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman Jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di Indonesia, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Sedangkan berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi AAK, 1993. Biji jagung mengandung minyak atau lemak kurang lebih 3,97. Minyak jagung mengandung sekitar 98,6 trigliserida dan sisanya lipida lain Ketaren, 1986. Trigliserida minyak jagung terdiri dari 14,6 asam lemak jenuh dan 85,4 asam lemak tidak jenuh Marlon, 2000. Dalam makanan minyak jagung aman bagi kesehatan karena mengandung asam lemak tak jenuh bentuk PUFA yang dapat menurunkan kadar low denisity lipoprotein sehingga akan menurunkan kadar kolesterol. Minyak jagung berguna untuk kebutuhan makanan, menggoreng, industri kimia, dan industri obat. Karena kegunaan minyak jagung yang luas sehingga perlu dicari metoda untuk meningkatkan stabilitas dan memperluas kegunaannya Ketaren, 1986. Sebagai minyak goreng, minyak jagung harus stabil maka perlu ditingkatkan stabilitas oksidatifnya. Minyak jagung disamping mempunyai bau khas dan sedap Universitas Sumatera Utara juga lebih stabil terhadap oksidasi dibanding dengan minyak sejenis yang mengandung linolenat seperti minyak kedelai dan canola Marlon, 2000. Penentuan kualitas minyak ditentukan dengan penetapan bilangan asam, angka peroksida, angka Thiobarbiturat TBA dan kadar air pada minyak. Keasaman lemak dan minyak dinyatakan sebagai jumlah ml alkali 0.1 N yang diperlukan untuk menetralkan asam bebas dalam 10.0 gram zat. Keasaman sering dinyatakan sebagai bilangan asam, yaitu jumlah ml KOHNaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam-asam bebas dalam 1.0 gram zat. Dimana, semakin tinggi bilangan asam maka semakin rendah pulalah mutu minyak goreng tersebut. Asam lemak bebas dihasilkan dari proses hidrolisa Dep.Kes RI, 1995; Sudarmajdi, 1989. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap bilangan asam pada minyak jagung berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-3394-1998.

1.2 Tujuan